https://jppipa.unram.ac.id/index.php/jcar/issue/feedJournal of Classroom Action Research2024-03-25T21:07:20+08:00Prof. Dr. Agus Ramdani, M.Scjcar@unram.ac.idOpen Journal Systems<p><a href="https://sinta.kemdikbud.go.id/journals/profile/8389"><strong>Accredited SINTA 4</strong></a> with a focus on publication in the field of <strong>Classroom studies</strong>, Published 4 (four) times in the year in February, May, August, and November.</p>https://jppipa.unram.ac.id/index.php/jcar/article/view/6963Analisis Kompetensi Guru dalam Menyusun Soal HOTS pada Muatan IPAS Kelas IV dan VI 2024-01-16T10:51:28+08:00Yudi KiswandiMuhammad TahirHasnawati<p>Kompetensi menyusun soal HOTS merupakan kompetensi yang sangat penting untuk dikuasai oleh seorang guru dalam mempersiapkan dan mengimplementasikan perencanaan penilaian yang berkesinambungan dengan tuntutan kompetensi pada abad ke 21. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kompetensi guru kelas IV dan VI dalam menyusun soal HOTS pada muatan IPAS di SDN 25 Cakranegara dan upaya yang dilakukan guru kelas IV dan VI dalam meningkatkan kompetensi menyusun soal <em>Higher Order Thinking Skills</em> (HOTS) pada muatan IPAS di SDN 25 Cakranegara. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif dan jenis penelitian studi kasus. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari guru kelas IV (perwakilan guru belum sertifikasi), guru kelas VI (perwakilan guru bersertifikasi), dan kepala sekolah di SDN 25 Cakranegara, serta objek dalam penelitian ini adalah kompetensi guru dalam menyusun soal HOTS muatan IPAS kelas IV dan VI di SDN 25 Cakranegara. Teknik pengumpulan data menggunakan analisis dokumentasi dan wawancara. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data dari Miles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi yang telah dikuasai oleh guru kelas IV dalam menyusun soal HOTS yaitu kompetensi dalam menyusun kisi-kisi serta kompetensi dalam merumuskan indikator soal, sedangkan kompetensi yang belum dikuasai terdiri dari kompetensi dalam menentukan kompetensi dasar dan materi yang akan dinilai, serta kompetensi dalam menulis soal sesuai dengan kaidah penulisan soal. Sementara itu, guru kelas VI telah menguasai kompetensi dalam menentukan kompetensi dasar dan materi yang akan dinilai serta kompetensi dalam menyusun kisi-kisi, sedangkan kompetensi yang belum dikuasai adalah kompetensi merumuskan indikator soal dan kompetensi dalam menulis soal sesuai dengan kaidah penulisan soal. Upaya yang dilakukan guru kelas IV dalam meningkatkan kompetensi menyusun soal HOTS yakni dengan mempelajari materi tentang penyusunan soal HOTS, memperbanyak latihan menyusun soal HOTS, dan mencari topik permasalahan kontekstual yang berkesinambungan dengan materi, sedangkan upaya yang dilakukan oleh guru kelas VI yaitu berlatih menyusun soal HOTS dengan mengikuti <em>workshop</em> penyusunan soal HOTS dan belajar secara mandiri. Guru Kelas IV dan kelas VI perlu meningkatkan kompetensi menyusun soal HOTS yang tepat.</p>2024-02-07T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Yudi Kiswandi, Muhammad Tahir, Hasnawatihttps://jppipa.unram.ac.id/index.php/jcar/article/view/7016Pengaruh Model Pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) Terhadap Literasi Matematika Siswa 2024-01-30T14:50:02+08:00Putri Lusiana MursidaMuhammad TurmuziIva Nurmawanti<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran <em>Realistic Mathematic Education</em> (RME) terhadap literasi matematika siswa kelas IV di SDN 1 Dasan Baru. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian<em> Quasi eksperiment design, </em>dengan de<em>s</em>ain penelitian tipe <em>non-equivalent control group design. </em>Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV di SDN 1 Dasan Baru tahun ajaran 2023/2024.<em>. </em>Pupulasi dalam penelitian ini adalah 46 siswa yang terdiri dari dua kelas, yang terdiri dari kelas IV A (kelas eksperimen) dan kelas IV B (kelas kontrol). Metode yang digunakan dalam pengambalilan data adalah observasi, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji prasyarat (uji normalitas dan uji homogenitas), uji hipotesis (uji <em>Independent sampel t-Test), </em>dan uji <em>N-Gain.</em> Hasil uji <em>Independent sampel t-Test</em> diperoleh nilai<em> sig</em>. <em>2-tailed</em> sebesar 0,017 kurang dari 0,05 (<em>sig. 2-tailed</em> ≤ 0,05) artinya Ha diterima dan Ho ditolak, maka terdapat pengaruh model pembelajaran <em>Realistic Mathematic Education</em> (RME) terhadap literasi matematika siswa kelas IV di SDN 1 Dasan Baru.</p>2024-02-23T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Putri Lusiana Mursida, Muhammad Turmuzi, Iva Nurmawantihttps://jppipa.unram.ac.id/index.php/jcar/article/view/7263Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Matematika Realistik 2024-02-19T20:08:14+08:00RismalaDian IslamiNani Kurniati Ratna Yulis TyaningsihSyahrul Azmi<p>Keberhasilan seorang siswa sangat bergantung pada kesiapan guru dalam merancang suatu desain pembelajaran. Ketersediaan media pembelajaran dapat memudahkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran dengan baik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Berdasarkan observasi di lapangan, lebih tepatnya di SMPN 22 Mataram menunjukan bahwa belum tersedianya media pembelajaran interaktif yang dikembangkan. Sumber belajar yang biasanya digunakan adalah lembar kerja siswa (LKS) yang masih belum menggabungkan konsep matematika dengan kehidupan sehari-hari. Dengan demikian. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan media pembelajaran interaktif berbasis matematika realistik yang valid dan praktis. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan (<em>research & development</em>) dengan model pengembangan 4D dengan tahapan pendefinisian (<em>define</em>), Perancangan (<em>design</em>), pengembangan (<em>development</em>), dan penyebaran (<em>dissemination</em>). Akan tetapi, pada tahap penyebaran <em>(dissemination) </em>tidak dilaksanakan karena keterbatasan waktu. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar observasi dan angket kepraktisan. Teknik analisis data yang digunakan bersifat kuantitatif, yaitu analisis berdasarkan data yang diperoleh. Teknik analisis data terdiri dari tiga alur kegiatan: reduksi data, penyajian data, penarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menghasilkan produk media pembelajaran interaktif berbasis matematika realistik yang termasuk dalam kategori sangat valid dengan skor 0.86 dan termasuk dalam kategori sangat praktis dengan skor 98%. Setelah menggunakan media dalam proses pembelajaran dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran interaktif berbasis matematika realistik dinyatakan sangat valid dan sangat praktis. Media pembelajaran interaktif ini diharapkan menjadi salah satu alternatif alat bantu guru dalam pembelajaran sehingga siswa dapat membangun pemahaman siswa dalam memahami konsep matematika realistik.</p>2024-02-26T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 RismalaDian Islami, Nani Kurniati , Ratna Yulis Tyaningsih, Syahrul Azmihttps://jppipa.unram.ac.id/index.php/jcar/article/view/7205Analisis Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Siswa 2024-02-12T07:17:48+08:00Kirana Isma AmeliaIda ErmianaMuhammad Turmuzi<p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika siswa kelas 5 SDN 19 Mataram. Penelitian ini menerapkan pendekatan kualitaif dengan metode kualitatif deskriptif. Sumber data pada penelitian ini yaitu hasil tes siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika. Hasil tes dianalisis berdasarkan langkah-langkah pemecahan masalah Polya yaitu memahami masalah, menyusun rencana penyelesaian, melaksankana rencana dan mengevaluasi kembali. Berdasarkan tolak ukur penilaian kemampuan menyelesaikan soal cerita siswa dikategorikan tinggi, sedang dan rendah. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat siswa yang termasuk dalam kategori tinggi dan sedang, sebagian besar siswa termasuk dalam kategori rendah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika siswa kelas 5 SDN 19 Mataram termasuk dalam kategori rendah. Penelitian ini juga memberikan saran kepada guru untuk lebih rajin dalam memberikan latihan soal cerita matematika dan lebih inovatif dalam memberikan pembelajaran agar kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika menjadi lebih baik dan bagi peneliti selanjutnya untuk menganalisis kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika siswa di kelas lain serta dengan materi yang berbeda.</p> <p> </p>2024-02-29T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Kirana Isma Amelia, Ida Ermiana, Muhammad Turmuzihttps://jppipa.unram.ac.id/index.php/jcar/article/view/6918An Article Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Etnopedagogi Suku Sasak pada Materi IPAS Bab 5 Kelas IV2024-01-11T10:33:39+08:00Amelisa SirtufillailyMuhammad TahirHasnawati<p>Kurikulum merdeka menekankan pentingnya integrasi budaya lokal dalam materi pembelajaran di sekolah. Sementara itu, proses pembelajaran IPAS Bab 5 kelas IV di SDN 38 Cakranegara belum menunjukkan adanya integrasi budaya lokal dalam materi yang dipelajari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan modul pembelajaran berbasis etnopedagogi suku Sasak pada materi IPAS bab 5 untuk peserta didik kelas IV yang valid dan praktis. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian <em>Research & Development</em> (R&D) dengan model 4D. Prosedur penelitian adalah sebagai berikut: pendefinisian (<em>define</em>), perancangan (<em>design</em>), pengembangan (<em>development</em>), dan penyebaran (<em>disseminate</em>). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket validasi ahli media dan materi serta angket respon guru dan peserta didik. Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Desain pengembangan modul pembelajaran berbasis etnopedagogi suku Sasak ini terdiri dari tiga bagian yakni pendahuluan, isi modul, dan penutup. Penelitian ini menunjukkan persentase hasil uji validasi ahli media sebesar 87,53% dengan kategori sangat valid, ahli materi sebesar 82,23% dengan kategori sangat valid, respon peserta didik sebesar 88,91% dengan kategori sangat praktis, dan respon guru sebesar 89,99% dengan kategori sangat praktis. Berdasarkan hasil uji validasi ahli materi dan media yang diperkuat oleh hasil respon guru dan peserta didik dapat disimpulkan bahwa modul pembelajaran berbasis etnopedagogi suku Sasak pada materi IPAS bab 5 kelas IV dinyatakan sangat valid dan sangat praktis untuk digunakan dalam proses pembelajaran.</p>2024-02-12T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Amelisa Sirtufillaily, Muhammad Tahir, Hasnawatihttps://jppipa.unram.ac.id/index.php/jcar/article/view/7248Pengembangan Media Permainan Ular Tangga Berbasis Kearifan Lokal untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPAS Siswa Kelas IV2024-02-22T13:45:56+08:00Melinda SeptianiMoh. Irawan ZainHasnawati<p>Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar masih kurang optimal dimanfaatkan oleh guru. Penggunaan media dalam proses pembelajaran dapat menarik minat siswa dalam belajar yang nantinya akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Salah satu media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran adalah media permainan ular tangga berbasis kearifan lokal. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa media permainan ular tangga berbasis kearifan lokal yang layak, praktis, dan efektif untuk meningkatkan hasil belajar IPAS siswa kelas IV di SDN 42 Cakranegara. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (<em>Research and Development</em>) dengan model ADDIE yang terdiri atas 5 tahapan yaitu <em>analysis</em> (analisis), <em>design</em> (desain), <em>development</em> (pengembangan), <em>implementation</em> (implementasi), dan <em>evaluation</em> (evaluasi). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 42 Cakranegara sebanyak 21 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner (angket) dan tes. Hasil penelitian dan pengembangan media permainan ular tangga berbasis kearifan lokal berdasarkan aspek valid, praktis, dan efektif: a) Penilaian dari ahli media mendapat persentase sebesar 88% dengan kriteria sangat valid dan penilaian dari ahli materi mendapat persentase 82,8% dengan kriteria sangat valid. b) Hasil respon siswa pada uji coba kelompok kecil sebesar 93,6% dengan kriteria sangat praktis, respon siswa pada uji coba kelompok besar sebesar 95,2% dengan kriteria sangat praktis, dan respon guru sebesar 94% dengan kriteria sangat praktis. c) Hasil tes siswa memperoleh ketuntasan belajar klasikal sebesar 100% yang menunjukkan bahwa media dikategorikan sangat efektif untuk meningkatkan hasil belajar IPAS siswa kelas IV di SDN 42 Cakranegara. Berdasarkan hasil penelitian, dapat simpulkan bahwa media permainan ular tangga berbasis kearifan lokal sudah layak dari aspek valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan hasil belajar IPAS siswa kelas IV sekolah dasar.</p>2024-02-28T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Melinda Septianihttps://jppipa.unram.ac.id/index.php/jcar/article/view/7489Pengaruh Implementasi Model Pembelajaran CINQASE Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Peserta Didik Pada Pokok Bahasan Fluida Statis 2024-03-22T08:15:55+08:00Johana Aulina RahmatinWahyudiAris DoyanHikmawati<p>Hasil obervasi awal yang telah dilakukan peneliti di SMAN 2 Mataram menunjukan bahwa kemampuan berpikir kritis dan penguasaan konsep pada materi fluida statis masih tergolong rendah. Hal tersebut dikarenakan pada materi kompleks siswa kurang tertarik untuk belajar suatu yang abstrak dengan metode ceramah atau metode konvensional lainnya. Model pembelajaran CINQASE merupakan model pembelajaran yang dirancang khusus guna meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik. Sehingga Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran CINQASE terhadap kemampuan berpikir kritis dan penguasaan konsep peserta didik pada pokok bahasan fluida statis di SMAN 2 Mataram. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode quasi experimental. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik Fase F Kelas XI SMAN 2 Mataram. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik <em>purposive sampling</em> dan diperoleh peserta didik kelas SAINS 4 sebagai kelas kontrol dan peserta didik kelas SAINS 5 sebagai kelas eksperimen. Instrumen penelitian dalam mengukur kemampuan berpikir kritis diuji menggunakan tes uraian sedangkan untuk mengukur penguasaan konsep digunakan tes pilihan ganda yang telah diuji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran soal, dan daya beda. Hasil tes akhir (<em>post-test</em>) yang diperoleh dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dianalisis dengan uji normalitas dan homogenitas terlebih dahulu untuk kemudian diuji hipotesis (Uji MANOVA). Hasil penelitian menunjukkan nilai signifikansi 0,00 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran CINQASE terhadap kemampuan berpikir kritis dan penguasaan konsep peserta didik pada pokok bahasan fluida statis</p>2024-02-29T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Johana Aulina Rahmatin, Wahyudi, Aris Doyan, Hikmawatihttps://jppipa.unram.ac.id/index.php/jcar/article/view/6965Pengaruh Kemandirian dan Kemampuan Komunikasi Matematis Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Relasi Dan Fungsi 2024-01-16T14:34:13+08:00Anis SuliyaniAmrullahEka KurniawanNani Kurniati<p>Kemandirian dan kemampuan komunikasi matematis dalam pembelajaran matematika merupakan dua komponen kompetensi yang sangat penting yang harus dikuasai siswa serta sangat memengaruhi hasil belajar siswa. Namun, siswa di SMPN 4 Mataram memiliki kemandirian dan kemampuan komunikasi matematis yang tergolong rendah. Akibatnya hasil belajar siswa yang diperoleh lebih dari 50% secara klasikal berada di bawah KKM. Oleh karena itu, penelitian ini difokuskan pada dua variabel yang memengaruhi hasil belajar yaitu kemandirian dan kemampuan komunikasi matematis. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Populasinya berjumlah 125 siswa kelas VIII dengan menggunakan <em>Simple Random Sampling </em>diperoleh sampel sebanyak 32 siswa. Data siswa kelas VIII SMPN 4 Mataram Tahun Ajaran 2023/2024 dikumpulkan menggunakan angket dan tes. Dengan menggunakan analisis regresi diperoleh hasil 1) Ada pengaruh kemandirian terhadap hasil belajar siswa pada materi relasi dan fungsi sebesar 25,4%; 2) Ada pengaruh kemampuan komunikasi matematis terhadap hasil belajar siswa pada materi relasi dan fungsi sebesar 43,8% 3) Ada pengaruh kemandirian dan kemampuan komunikasi matematis secara bersama-sama terhadap hasil belajar siswa pada materi relasi dan fungsi sebesar 72,4%.</p>2024-02-19T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Anis Suliyani, Amrullah, Eka Kurniawan, Nani Kurniatihttps://jppipa.unram.ac.id/index.php/jcar/article/view/7192Problematika Guru Dalam Membelajarkan Peserta Didik Berkebutuhan Khusus Siswa 2024-02-09T23:16:18+08:00Lucy Jeka Jema Vega LiraI Nyoman KarmaSetiani Novitasari<p>Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1.) Problematika apa saja yang di hadapi guru dalam membelajarkan peserta didik berkebutuhan khusus, (2.) Peserta didik yang termasuk ke dalam anak berkebutuhan khusus, 3.) Upaya apa saja yang di lakukan guru untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik berkebutuhan khusus. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, tehnik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1.) Terdapat beberapa problematika atau permasalahan yang seringkali di hadapi guru dalam membelajarkan peserta didik berkebutruhan khusus yaitu sebagai berikut : a.) problematika guru dalam pengelolaan kelas, b.) problematika guru dalam menyiapkan RPP Tematik, c.) problematika guru dalam menyiapkan media pembelajaran. 2.) Terdapat beberapa peserta didik yang termasuk ke dalam anak berkebutuhan khusus pada kelas V di SDN 2 Marong yaitu sebagai berikut : yang pertama, terdapat peserta didik lamban belajar (slow learner), kedua, terdapat peserta didik rabun jauh (myopia), kertiga, di temukan peserta didik yang hiperaktif, keempat, di temukannya peserta didik yang agresif. 3.) Upaya guru dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik berkebutuhan khusus siswa kelas V.<br><br>Kata Kunci : Problematika Guru, Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), Motivasi Belajar.</p>2024-03-20T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Lucy Jeka Jema Vega Lira, I Nyoman Karma, Setiani Novitasarihttps://jppipa.unram.ac.id/index.php/jcar/article/view/6975Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Learning Together Terhadap Hasil Belajar Kognitif Muatan IPA2024-01-17T07:26:31+08:00Ainin SabriniDarmianyMuhammad ErfanSiti Istiningsih<p>Penelitian bertujuan untuk meneliti pengaruh model pembelajaran <em>cooperative learning</em> tipe <em>learning together</em> terhadap hasil belajar kognitif muatan IPA siswa kelas IV di SDN Wora. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Pendekatan eksperimen dengan pola rancangan penelitian <em>quasi experimental</em> tipe <em>nonequivalent control group design</em>. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah <em>purposive sampling</em>. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN Wora, sedangkan sampelnya adalah kelas IV-A sebagai kelas eksperimen dan kelas IV-B sebagai kelas kontrol. Metode pengumpulan data yang digunakan berupa observasi, tes hasil belajar kognitif muatan IPA, dan dokumentasi. Data hasil belajar siswa berupa <em>pre-test</em> dan <em>post-test</em> kemudian dianalisis menggunakan uji Normalitas, uji Homogenitas, dan uji Hipotesis. Berdasarkan hasil analisis data terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil belajar kognitif muatan IPA siswa, kelas eksperimen memiliki nilai sebesar 78,25, dan kelas kontrol sebesar 71,90. Sedangkan selisih antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu sebesar 6,35. Perbedaan ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen lebih besar dari pada kelas kontrol. Lebih lanjut, hasil analisis uji hipotesis dengan uji <em>independent sample t-test</em> membuktikan bahwa model pembelajaran <em>cooperative learning</em> tipe <em>learning together </em>berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif muatan IPA siswa kelas IV di SDN Wora.</p>2024-02-29T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Ainin Sabrini, Darmiany, Muhammad Erfan, Siti Istiningsihhttps://jppipa.unram.ac.id/index.php/jcar/article/view/7259Pengembangan Media Pembelajaran Papan Kata pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia 2024-02-19T14:45:12+08:00Baiq Zahara Putri MauliaSyaiful MusaddatAisa Nikmah Rahmatih<p>Peserta didik kelas II SDN 36 Cakranegara Kurang semangat dan kurang motivasi dalam kegiatan pembelajaran sehingga anak menjadi kurang lancar dalam membaca dan menulis. Hal ini disebabkan oleh kurangnya media pembelajaran yang menarik untuk menambah semangat dan motivasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran berupa papan kata yang menarik semangat dan motivasi peserta didik untuk belajar membaca dan menulis. Media papan kata ini memiliki kelebihan dalam segi tampilan untuk lebih cepat memahamkan materi pembelajaran kepada peserta didik. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian R&D (<em>Research and</em> <em>Development</em>) dengan desain pengembangan model ADDIE. Langkah-langkah pengembangan dalam model tersebut yaitu <em>analysis</em> (analisis) melakukan observasi berupa wawancara wali kelas yang menghasilkan peserta didik kurang semangat dan kurang motivasi dalam kegiatan menulis dan membaca, <em>design</em> (desain) merancang media papan kata dengan beberapa kolom yang memiliki fungsi masing-masing, <em>development </em>(pengembangan) mengembangkan media pembelajaran papan Kata yang sesuai dengan materi ajar dan karakteristik peserta didik, <em>implementation</em> (implementasi) menguji cobaan media papan kata dalam proses pembelajaran di sekolah untuk mengetahui respon peserta didik dan guru terhadap media pembelajaran yang telah dibuat, dan <em>evaluation</em> (evaluasi) revisi akhir berupa saran atau kritikan dari ahli media ahli materi, peserta didik dan guru. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara, angket, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis kuantitatif dan kualitatif. Setelah melakukan langkah-langkah tersebut peneliti melakukan analisis dari hasil data-data yang telah diperoleh di lapangan. Hasil penelitian penggunaan media pembelajaran papan kata dari ahli materi sebesar 81,25% yang menunjukkan kategori (sangat valid), hasil dari ahli media sebesar 98,75% (sangat valid), hasil respon dari peserta didik sebesar 97 ,08% (sangat praktis) dan hasil respon guru sebesar 100% (sangat praktis). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran papan kata sangat praktis untuk meningkatkan semangat dan motivasi belajar peserta didik dalam kegiatan membaca dan menulis.</p> <p> </p>2024-02-26T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Baiq Zahara Putri Maulia, Syaiful Musaddat, Aisa Nikmah Rahmatihhttps://jppipa.unram.ac.id/index.php/jcar/article/view/5871Penerapan Perangkat Pembelajaran Biologi Berorientasi Pengembangan Intelegensi Majemuk untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik SMA2023-10-29T08:12:46+08:00Monaliza Sekar RiniI Komang Mudika YasaI Putu Artayasa<p><strong>Abstract:</strong> The purpose of this classroom action research was to improve Biology learning outcomes by applying biology learning tools oriented to the development of multiple intelligences. The research method was using Classroom Action Research (PTK). The research subjects were 33 students in class X.6 at SMA Negeri 6 Mataram. Data collection used test and non-test. Learning outcome data is in the form of cognitive scores, affective scores and psychomotor scores. These data were analyzed qualitatively and quantitatively. This research was conducted in 2 cycles. After data analysis, the completeness of students' Biology learning outcomes taken from the summative score (post test) in cycle I was 27.3% and in cycle II was 75.8%. The learning results in both cycles show that the classical completeness of learning outcomes has met the predetermined indicators, namely more than or equal to 70% of the total number of students who took part in the evaluation. Based on the research results, it can be concluded that multiple intelligence-oriented learning tools have the effect of improving student learning outcomes both in terms of cognitive, affective and psychomotor.</p> <p> </p> <p><strong>Keywords:</strong> learning tools, multiple intelligences, student learning outcomes</p>2024-02-29T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Monaliza Sekar Rini, I Komang Mudika Yasa, I Putu Artayasahttps://jppipa.unram.ac.id/index.php/jcar/article/view/6904Pengembangan Video Pembelajaran Berbasis Multimedia Materi Puisi Kelas IV SD2024-01-10T08:30:06+08:00Panjar Wengi Muji AstitiAhmad Hari WitonoJohan Mahyudi<p>Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan video pembelajaran berbasis multimedia materi puisi kelas IV SD dengan kelayakan yang memenuhi kriteria valid dan praktis. Penelitian ini menggunakan (R&D) dengan model ADDIE yaitu Analisis (<em>Analysis</em>), Perancangan (<em>Design), </em>Pengembangan (<em>Deveploment</em>), Implementasi (<em>Implementation</em>) dan Evaluasi (<em>Evaluation</em>). Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SDN 3 Gumantar yang berjumlah 25 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Teknis analisis data menggunakan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Kevalidan media diukur berdasarkan hasil penilaian yang didapatkan dari angket validasi media dan validasi materi. Sedangkan kepraktisan media diukur berdasakan penilaian yang didapatkan dari hasil angket respon peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan kevalidan media mendapatkan persentase 91% dengan kategori sangat valid dan kevalidan materi mendapatkan persentase 95% dengan kategori sangat valid. Berdasarkan hasil respon peserta didik kelompok kecil mendapatkan persentase 84% dengan kategori sangat praktis dan respon kelompok besar 85% dengan kategori sangat praktis. Dari hasil analisis data yang didapatkan tersebut menunjukkan bahwa video pembelajaran berbasis multimedia materi puisi kelas IV SD memenuhi kelayakan yaitu sangat valid dan sangat praktis.</p>2024-02-12T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Panjar Wengi Muji Astiti, Ahmad Hari Witono, Johan Mahyudihttps://jppipa.unram.ac.id/index.php/jcar/article/view/7241Pengembangan Media Pop-Up Book Berbasis Cerita Rakyat Sasak "Putri Mandalika" untuk Menanamkan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter2024-02-15T18:17:37+08:00Dinda Maulia Eka PutriMoh. Irawan ZainAisa Nikmah Rahmatih<p>Penelitian ini bertujuan dalam menjelaskan prosedur pengembangan dan untuk mengetahui kepraktisan media pop-up book berbasis cerita rakyat Sasak “Putri Mandalika†untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Research and Development (R&D) dengan menggunakan model pengembangan ADDIE (<em>Analyze</em>/Analisis, <em>Design</em>/Desain, <em>Development</em>/Pengembangan, <em>Implementation</em>/Implementasi, dan <em>Evaluation</em>/Evaluasi. Tempat dilakukan penelitian yaitu di SDN 2 Kekeri dengan subjek penelitian adalah peserta didik kelas IV A SDN 2 Kekeri sebanyak 22 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar angket validasi ahli materi dan media, angket respon guru dan peserta didik, serta tes pemahaman diri peserta didik. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa media pop-up book berbasis cerita rakyat Sasak “putri Mandalika†mendapatkan presentase 88% dengan kriteria praktis dari ahli media, 90,66% dengan kriteria sangat praktis dari ahli materi, 90% dengan kriteria sangat praktis dari hasil respon guru, 89,86% dengan kriteria praktis untuk kelompok kecil, 91,92% dengan kriteria sangat praktis untuk kelompok besar, dan memperoleh rata-rata 88,86 dari hasil tes pemahaman diri peserta didik. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa media pop-up book yang dikembangkan praktis digunakan sebagai alat untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter pada tahap pengetahuan.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> Pop-Up Book, Putri Mandalika, Pendidikan Karakter</p>2024-02-26T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Dinda Maulia Eka Putri, Moh. Irawan Zain, Aisa Nikmah Rahmatihhttps://jppipa.unram.ac.id/index.php/jcar/article/view/7167Analisis Peran Orang Tua Mendampingi Anak Belajar Literasi Dasar Siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri Kidang Lombok Tengah2024-02-05T12:07:58+08:00Hesti LestariMuhammad MakkiMoh. Irawan Zain<p>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kendala dalam belajar yang dialami siswa yaitu siswa tidak memahami materi pelajaran terutama dalam pelajaran matematika, siswa cepat bosan atau kurangnya minat siswa dalam belajar, kurangnya kefokusan siswa dalam belajar, serta siswa masih kurang bias dalam berhitung perkalian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran orang tua terhadap anak dalam mendampingi anak belajar literasi dasar (membaca, menulis, berhitung) dan untuk mengetahui kesulitan orang tua dalam mendampingi anak belajar literasi dasar. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, obsrvasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran orang tua dalam mendampingi anak belajar literasi dasar dibagi menjadi 3 macam literasi yaitu (1) Literasi dasar dalam membaca (2) Literasi dasar dalam menulis. (3) Literasi dasar dalam berhitung. Kendala yang dialami siswa dalam belajar meliputi siswa tidak memahami materi pelajaran, cepat bosan dalam belajar, kurang fokus dalam belajar, kurang bisa dalam berhitung perkalian dan pembagian. Sedangkan kesulitan yang dialami orang tua dalam mendampingi anak belajar adalah kurangnya waktu yang diberikan untuk anak dalam mendampingi anak belajar di rumah karena kesibukan orang tua dengan pekerjaan, kurangnya minat anak atau sering merasa ketika didampingi belajar di rumah oleh orang tuanya serta kurangnya pemahaman orang tua terhadap materi pelajaran anak yang di ajarkan di sekolah sehingga orang tua kurang maksimal dalam mendampingi dan membantu anak belajar dirumah.</p>2024-02-21T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Hesti Lestari, Muhammad Makki, Moh. Irawan Zainhttps://jppipa.unram.ac.id/index.php/jcar/article/view/7526Analisis Penerapan Nilai-Nilai Karakter Dalam Pembelajaran PPKn Pasca Pandemi Siswa 2024-03-25T21:07:20+08:00Sapira YuniaDarmianyMuhammad Sobri<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Nilai-nilai Karakter yang terintegrasi Dalam Pembelajaran PPKn Siswa Kelas IV SDN 51 Cakranegara dan bagaimana penerapan nilai-nilai karakter dalam pembelajaran PPKn. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah guru, dan siswa. Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Tehnik analisis data dalam penelitian ini yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, kesimpulan/verifikasi menurut Milles dan Huberman. Validitas data yang digunakan yaitu dengan triangulasi tehnik, triangulasi sumber, dan triangulasi waktu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai-nilai karakter yang terintegrasi dalam pembelajaran PPKn ada lima yaitu religius,nasionalisme, mandiri, integritas, dan gotong royong. Dan pengimplementasian nilai-nilai karakter tersebut melalui tiga tahap yaitu perencanaan, pelakasanaan dan evaluasi.</p>2024-02-29T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Sapira Yunia, Darmiany, Muhammad Sobrihttps://jppipa.unram.ac.id/index.php/jcar/article/view/6677Analisis Kemampuan Investigasi Matematika pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa 2023-12-21T08:42:35+08:00Aspaed Pebi AstutiSri SubarinahAmrullahArjudin<p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan investigasi matematika pada materi bangun ruang sisi datar berdasarkan gaya belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan sampel penelitian yaitu teknik random sampling. Subjek penelitian ini adalah  kelas IX-C SMP Negeri 11 Mataram sebanyak 30 siswa dan selanjutnya dipilih 6 siswa dengan masing-masing 2 siswa dari setiap tipe gaya belajar yaitu visual, auditorial dan kinestetik sebagai subjek wawancara. Data penelitian diambil melalui angket gaya belajar, tes kemampuan investigasi matematika berbentuk soal esai, dan wawancara. Data angket dianalisis untuk menentukan tipe gaya belajar siswa, sedangkan data tes investigasi matematika dianalisis berdasarkan 4 tahapan kemampuan investigasi matematika yaitu spesialisasi, pendugaan, generalisasi dan justifikasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan investigasi matematika siswa berbeda di setiap tipe gaya belajar. Siswa dengan gaya belajar visual sebagian besar berhasil melewati 4 tahapan investigasi matematika. Siswa dengan gaya belajar auditorial ada yang melalui 4 tahapan investigasi matematika tetapi sebagian besar hanya dapat menyelesaikan 3 tahapan yaitu spesialisasi, pendugaan dan generalisasi. Siswa dengan gaya belajar kinestetik hanya berhasil melalui 3 tahapan investigasi yaitu spesialisasi, pendugaan, dan generalisasi.</p>2024-01-16T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Aspaed Pebi Astuti, Sri Subarinah, Amrullah, Arjudinhttps://jppipa.unram.ac.id/index.php/jcar/article/view/6672Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Ditinjau Dari Gaya Belajar Pada Siswa Kelas VIII 2023-12-20T20:37:21+08:00Try NurvitasariSri SubarinahEka KurniawanArjudin<p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah materi sistem persamaan linear dua variabel pada siswa dengan gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIIIB SMPN 1 Gunungsari tahun ajaran 2023/2024 yang berjumlah 20 siswa, dengan 5 siswa gaya belajar visual, 7 siswa gaya belajar auditorial, dan 8 siswa gaya belajar kinestetik. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik <em>purposive sampling</em>. Instrumen penelitian adalah angket, soal tes, dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan/verifikasi. Analisis dilakukan berdasarkan tahapan John Dewey, yaitu menghadapi masalah, pendefinisian masalah, penemuan solusi, menguji beberapa solusi, dan memilih hipotesis terbaik. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa, siswa gaya belajar visual, secara umum memiliki kemampuan pemecahan masalah tinggi karena mampu melaksanakan kelima tahapan. Siswa gaya belajar auditorial, secara umum memiliki kemampuan pemecahan masalah yang tinggi, dimana siswa auditorial mampu melaksanakan kelima tahapan. Sedangkan, siswa gaya belajar kinestetik memiliki kemampuan pemecahan masalah yang sedang, dimana siswa kinestetik hanya mampu melaksanakan 4 tahapan, sebab pada tahap memilih hipotesis terbaik, siswa kinestetik tidak mampu melaksanakannya.</p>2024-01-16T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Try Nurvitasari, Sri Subarinah, Eka Kurniawan, Arjudinhttps://jppipa.unram.ac.id/index.php/jcar/article/view/6693Efektivitas Media KAKUTA (Kata KUnci Cerita) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III SDN 15 Mataram Tahun Ajaran 2023/20242023-12-22T16:26:39+08:00Bajra Maya YusriahMuhammad MakkiVivi Rachmatul HidayatiAsri Fauzi<p><em>The purpose of this study is to determine the effectiveness of KAKUTA (Story Keywords) media on mathematics learning outcomes of grade III students of SDN 15 Mataram for the 2023/2024 school year. The research method used is quantitative with the type of quasi-experimental research with research design used is nonequivalent control group design. The instruments used in this study were observation sheets on the implementation of the use of KAKUTA media and the story of addition and subtraction of the number of cacah. Based on the results of the data analysis carried out, the average pre-test score obtained from the experimental class was 64.78 and the control class was 74.76. And the average post-test score obtained from the experimental class was 83.04 and the control class was 77.14. The hypothesis is tested with the Independent Sample t-Test. From the test results that have been carried out, the results are 0.001 < 0.05. The N-Gain test results obtained are 66.29% with the category of quite effective, which means Ha is accepted and H0 is rejected. The conclusion of this study is that the KAKUTA (Story Keywords) media is effective for the mathematics learning outcomes of grade III students of SDN 15 Mataram for the 2023/2024 school year.</em></p>2024-01-16T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Bajra Maya Yusriah, Muhammad Makki, Vivi Rachmatul Hidayati, Asri Fauzihttps://jppipa.unram.ac.id/index.php/jcar/article/view/6695Efektivitas Metode Jarimatika Berbantu Kartu Bilangan Terhadap Hasil Belajar Materi Perkalian Siswa 2023-12-22T19:40:54+08:00Widiya ArianiMuhammad MakkiVivi Rachmatul HidayatiMuhammad Tahir<p>Perkalian dasar merupakan kemampuan berhitung yang perlu dikuasai siswa kelas III untuk dapat menyelesaikan soal perkalian lanjutan atau perkalian susun. Namun, hal ini menjadi salah satu permasalahan berhitung karena siswa keliru dalam mengingat hasil perhitungannya, sehingga diperlukan metode berhitung untuk membantu menentukan hasil perkalian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode jarimatika berbantu kartu bilangan terhadap hasil belajar materi perkalian siswa kelas III SDN 15 Mataram Tahun Ajaran 2023/2024. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen jenis <em>quasi eksperimental</em> tipe <em>nonequivalent control group design</em>. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh peserta didik kelas III SDN 15 Mataram. Teknik sampling yang digunakan yaitu <em>sampling total</em> dengan sampel sebanyak 21 peserta didik kelas III/A sebagai kelas eksperimen dan 23 peserta didik kelas III/B sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu tes hasil belajar berupa tes pilihan ganda dan isian (<em>pre-test </em>dan <em>post-test</em>). Teknik analilsis data dilakukan terlebih dahulu dengan uji normalitas dan homogenitas terhadap data <em>pre-test </em>dan <em>post-test </em>sebagai prasyarat melakukan uji hipotesis dan N-gain. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan perhitungan uji <em>Independent Sample t-Test</em>. Hasil perhitungan menunjukkan (4,82)>(2,02) pada signifikansi 5% dengan dk = 42 yang artinya  diterima dan  ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara rata-rata nilai <em>post-test </em>kedua kelas yang artinya metode jarimatika berbantu kartu bilangan efektif ditinjau dari nilai <em>post-test </em>setelah pemberian perlakuan. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil uji N-gain yang didapat adalah 71,6% dengan kategori cukup efektif untuk pembelajaran yang menerapkan metode jarimatika berbantu kartu bilangan.</p>2024-01-17T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Widiya Ariani, Muhammad Makki, Vivi Rachmatul Hidayati, Muhammad Tahirhttps://jppipa.unram.ac.id/index.php/jcar/article/view/6728Pengembangan KOBER (Kotak Berhitung) Pada Materi Operasi Bilangan Cacah Untuk Siswa2023-12-27T07:12:24+08:00Isrotul AeniSiti IstiningsihVivi Rachmatul HidayatiIva Nurmawanti<p>Penelitian ini dilatar belakangi pada masalah yang ditemukan di SDN 52 Cakranegara yaitu tidak adanya penggunaan media pembelajaran khususnya mata pelajaran matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran KOBER pada materi operasi bilangan cacah kelas 2, yang valid dan praktis sebagai produk media pembelajaran untuk memaksimalkan proses pembelajaran. Jenis penelitian <em>Research and Development</em> (R&D) menggunakan model pengembangan ADDIE. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar angket ahli materi dan ahli media untuk mengetahui kevalidan media pembelajaran KOBER, angket respons guru dan siswa untuk mengetahui kepraktisan media pembelajaran KOBER. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media pembelajaran KOBER yang telah dikembangkan memenuhi standar validitas dengan persentase penilaian pada tahap validasi materi sebesar 84,09 % dengan kriteria sangat valid dan tahap validasi media sebesar 91,07 % dengan kriteria sangat valid. Pada tahap uji kepraktisan media telah memenuhi kriteria kepraktisan dengan persentase uji coba kelompok kecil memperoleh persentase 94,11 % dengan kriteria sangat praktis dan uji coba kelompok besar memperoleh persentase 88,88 % dari guru dengan kriteria sangat praktis dan 96,66 % dari siswa dengan kriteria sangat praktis. Berdasarkan hasil validasi ahli dan uji kepraktisan, media KOBER yang dikembangkan dapat dikatakan sangat layak untuk digunakan dalam pembelajaran khususnya pembelajaran matematika</p>2024-01-17T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Isrotul Aeni, Siti Istiningsih, Vivi Rachmatul Hidayati, Iva Nurmawantihttps://jppipa.unram.ac.id/index.php/jcar/article/view/6763Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Pada Cerita Rakyat Sasak Cupak Gerantang2023-12-29T14:42:41+08:00Mar'atusshalihahMoh. Irawan ZainAisa Nikmah Rahmatih<p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai pendidikan karakter dalam cerita rakyat Sasak Cupak Gerantang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan studi literatur. Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis isi kualitatif (qualitative content analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukannya 5 nilai karakter dalam cerita Cupak Gerantang yakni religius<strong>,</strong> nasionalisme<strong>,</strong> mandiri, gotong royong dan integritas<strong>.</strong> Cerita ini sangat bagus untuk mengembangkan nilai karakter anak, sehingga sangat cocok dibaca oleh anak-anak sekolah dasar pada khususnya kelas tinggi. Berdasarkan hasil anaslisi buku cerita rakyat Sasak cupak gerantang ditemukan bahwa bentuk nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam cerita rakyat Sasak cupak gerantang sebanyak 5 nilai pendidikan karakter, yaitu nilai religius, nilai nasionalisme, nilai mandiri, nilai gotong royong dan nilai integritas. Persentase yang paling tinggi pada hasil telaah nilai karakter cerita Cupak Gerantang adalah nilai integritas yaitu sebanyak 25,84% dan nilai karakter yang paling rendah adalah nilai nasionalisme 12,35%. Hasil dari rekapitulasi telaah soal nilai pendidikan karakter pada cerita rakyat Sasak Cupak Gerantang di kelas 4 yaitu terlihat nilai persentase yang paling tinggi adalah nilai integritas yaitu 23,43% dan yang paling rendah adalah nilai mandiri yaitu 16,73%.</p>2024-01-17T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Mar'atusshalihah, Moh. Irawan Zain, Aisa Nikmah Rahmatihhttps://jppipa.unram.ac.id/index.php/jcar/article/view/5968Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Pokok Bahasan Aritmatika Sosial Ditinjau dari Gaya Kognitif Siswa2023-11-03T16:51:43+08:00Nida Atun NisaSudi PrayitnoNurul HikmahKetut Sarjana<p>Penyelesaian masalah matematika memerlukan proses berpikir kritis. Berpikir kritis merupakan sebuah proses berpikir dengan melibatkan pemahaman yang mendalam untuk memecahkan masalah. Faktanya kemampuan berpikir kritis siswa SMP di Indonesia masih tergolong rendah. Kemampuan berpikir kritis siswa berbeda-beda, salah satunya dipengaruhi oleh gaya kognitif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa pokok bahasan aritmatika sosial dengan gaya kognitif <em>Field Independent </em>(FI) dan <em>Field Dependent </em>(FD) di kelas VII MTs. Negeri 3 Mataram. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pemilihan subjek menggunakan teknik <em>purposive sampling</em>. Subjek penelitian terdiri dari 2 siswa yang bergaya kognitif FI dan 2 siswa yang bergaya kognitif FD. Instrumen penelitian terdiri dari <em>Group Embedded Figures Test </em>(GEFT), tes kemampuan berpikir kritis dan wawancara. Indikator berpikir kritis yang digunakan yaitu FRISCO (<em>Focus, Reason, Inference, Situation, Clarity </em>dan <em>Overview).</em> Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif<em>. </em>Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Siswa dengan gaya kognitif FI dapat mengerjakan soal kemampuan berpikir kritis dengan benar dan lengkap, 2) Siswa dengan gaya kognitif FD dalam mengidentifikasi jawaban tidak lengkap, sedikit kesulitan menuliskan jawaban padahal mampu memberikan kejelasan terkait istilah/definisi. Oleh karena itu, siswa yang memiliki gaya kognitif FI mampu memenuhi semua indikator berpikir kritis FRISCO, sedangkan siswa yang memiliki gaya kognitif FD mampu memenuhi empat dari enam indikator berpikir kritis yaitu <em>Focus, Reason, Situation </em>dan <em>Clarity.</em>  </p>2024-01-18T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Nida Atun Nisa, Sudi Prayitno, Nurul Hikmah, Ketut Sarjanahttps://jppipa.unram.ac.id/index.php/jcar/article/view/6719Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa 2023-12-26T10:18:50+08:00Fakhrian Nur AnisaMuhammad TurmuziTabita Wahyu TriutamiAmrullah<p>Kemampuan komunikasi matematis siswa pada salah satu sekolah di kota Mataram, tepatnya di SMPN 13 Mataram tergolong rendah, hal ini dikarenakan model pembelajaran yang digunakan masih menggunakan model pembelajaran konvensional (metode ceramah). Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui pengaruh dari model pembelajaran kooperatif <em>tipe team game tournament</em> (TGT) terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa materi kelas VIII SMP Negeri 13 Mataram. Jenis penelitian ini adalah <em>true experimental </em>dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Mataram tahun ajaran 2023/2024 dengan sampel kelas VIII A dan VIII B yang dipilih dengan tekhnik random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, observasi dan dokumentasi, teknik analisis data yang digunakan adalah uji prasyarat (normallitas dan homogenitas), uji hipotesis menggunakan uji <em>Independent Sample T Test </em>dan uji <em>effect size </em><em>Cohen’s d</em>. Hasil analisis diperoleh skor rata-rata <em>posttest</em> siswa kelas eksperimen adalah 13 dan kelas kontrol 11,5. Pengujian hipotesis dengan tingkat kepercayaan 95% memperoleh nilai t-hitung sebesar 2.459 dan t-tabel sebesar 1,998. Hasil tersebut menunjukkan bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel. Hasil uji <em>effect size</em> <em>Cohen’s d </em>dengan perhitungan<em> d= 0,692 </em>yang berada pada kategori efek besar. Sehingga Model pembelajaran kooperatif tipe <em>Team Game Tournament</em> (TGT) berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa</p>2024-01-18T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Fakhrian Nur Anisa, Muhammad Turmuzi, Tabita Wahyu Triutami, Amrullahhttps://jppipa.unram.ac.id/index.php/jcar/article/view/6722Analisis Kesalahan Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Dengan Menggunakan Metode Newman Ditinjau Dari Kecerdasan Logis Matematis Siswa 2023-12-27T02:11:58+08:00Nurul Fitri MardhiatiMuhammad TurmuziTabita Wahyu TriutamiAmrullah<p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa menurut metode Newman dalam menyelesaikan soal cerita materi perbandingan senilai dan perbandingan berbalik nilai ditinjau dari kecerdasan logis matematis pada siswa SMPN 1 Suralaga. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian siswa kelas VII A SMPN 1 Suralaga. Teknik pengumpulan data meliputi tes tertulis dan wawancara. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, verifikasi, dan pengecekan keabsahan data. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh (1) Siswa pada kategori kecerdasan logis matematis tinggi sudah mampu melewati semua tahap yaitu, membaca soal, memahami masalah, transformasi masalah, keterampilan proses, dan penulisan jawaban akhir. (2) Siswa pada kategori kecerdasan logis matematis sedang belum mampu melewati semua tahap, yaitu melakukan kesalahan pada tahap keterampilan proses dan penulisan jawaban akhir. (3) Siswa pada kategori kecerdasan logis matematis rendah tidak mampu melewati semua tahap, yaitu melakukan kesalahan pada hampir semua tahapan diantaranya, memahami masalah, transformasi masalah, keterampilan proses, dan penulisan jawaban akhir. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat 4 jenis kesalahan dari 5 jenis kesalahan dalam metode Newman yang dilakukan oleh siswa, yaitu kesalahan memahami soal, kesalahan tranformasi soal, kesalahan proses, serta kesalahan dalam menulis jawaban akhir.</p>2024-01-18T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Nurul Fitri Mardhiati, Muhammad Turmuzi, Tabita Wahyu Triutami, Amrullahhttps://jppipa.unram.ac.id/index.php/jcar/article/view/6805Kemampuan Penalaran dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel ditinjau dari Kecerdasan Emosional2024-01-02T08:27:33+08:00Halimatus Sya'diyahNyoman SridanaUlfa Lu’luilmaknunSudi Prayitno<p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan penalaran dalam menyelesaikan soal matematika materi sistem persamaan linier dua variabel pada siswa kelas XI SMKN 1 Gerung tahun ajaran 2023/2024 berdasarkan tingkatan kecerdasan emosional siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini berupa angket kecerdasan emosional, tes tertulis kemampuan penalaran matematis, dan wawancara mendalam terkait kemampuan penalaran matematis. Metode analisis data yang digunakan yaitu tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi. Indikator kemampuan penalaran matematis mencakup 4 tahapan yaitu: a) mengidentifikasi informasi, b) mengaitkan dengan objek matematika, c) menyusun argumen, dan d) menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: a) kemampuan penalaran matematis siswa dengan tingkat kecerdasan emosional tinggi mampu mengidentifikasi informasi, mengaitkan dengan objek matematika, menyusun argumen, serta memberikan kesimpulan beserta alasan dari kesimpulan yang diberikan dengan baik dan benar; b) kemampuan penalaran matematis siswa dengan tingkat kecerdasan emosional sedang masih kurang pada tahap menyusun argumen, masih melakukan kesalahan dan kurang teliti dalam menyusun argumen;  c) kemampuan penalaran matematis siswa dengan tingkat kecerdasan emosional rendah mampu memberikan kesimpulan namun tidak mampu memberikan alasan dari kesimpulan yang diberikan.</p>2024-01-18T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Halimatus Sya'diyah, Nyoman Sridana, Ulfa Lu’luilmaknun, Sudi Prayitnohttps://jppipa.unram.ac.id/index.php/jcar/article/view/6958Analisis Penerapan Budaya Sekolah Terhadap Pembentukan Karakter Religius Siswa 2024-01-15T21:48:45+08:00Lutfiana IsmatullahMuhammad TahirDyah Indraswati<p>Penguatan pendidikan karakter pada zaman sekarang merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Mengingat banyaknya peristiwa yang menunjukkan terjadinya krisis moral baik dikalangan anak-anak, remaja, maupun orang tua. Seperti masih banyak ditemukan perilaku siswa yang sering melawan dan bersikap tidak sopan kepada guru maupun dengan orang yang lebih tua, bolos sekolah, tawuran, minum minuman keras, <em>bullying</em>. Sikap dan perilaku siswa di Sekolah Dasar Negeri 1 Mamben Lauk yang menjadi permasalahan yaitu masih banyaknya siswa yang sering tidak mengucapkan salam pada saat keluar dan masuk kelas, tidak bersikap hormat dan sopan kepada bapak/ibu guru, sehingga diperlukan penanaman nilai-nilai karakter. Proses pembentukan karakter pada siswa diawali dengan pembiasaan. Proses pembiasaan inilah yang dikenal dengan budaya atau pembudayaan. Budaya sekolah adalah sekumpulan nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol-simbol yang dipraktikkan oleh semua warga sekolah. Penerapan budaya sekolah dilaksanakan untuk membentuk karakter religius pada siswa di Sekolah Dasar Negeri 1 Mamben Lauk. Karakter religius ialah suatu sikap atau tindakan yang berkaitan dengan kepercayaan terhadap agama yang diyakini dan perilaku yang menunjukkan kepatuhan seseorang terhadap ajaran agama yang diyakini dalam menjalankan suatu ibadah pada kehidupan sehari-harinya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui penerapan budaya sekolah terhadap pembentukan karakter religius siswa. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya sekolah yang diterapkan yaitu budaya shalat dhuha bersama, pembacaan surah yasin dan ayat-ayat pendek bersama, imtaq, serta gemar berinfaq. Sehingga dari penerapan budaya tersebut dapat membentuk karakter religius pada siswa seperti, taat kepada Allah, disiplin, sopan santun, dan menghormati antar sesama.</p>2024-01-19T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Lutfiana Ismatullah, Muhammad Tahir, Dyah Indraswatihttps://jppipa.unram.ac.id/index.php/jcar/article/view/6972Analisis Miskonsepsi Materi Biologi Menggunakan Soal Pilihan Ganda Dua Tingkat 2024-01-16T21:25:22+08:00Kasulasil AnwariMuhlisImam Bachtiar<p>Miskonsepsi sering terjadi pada siswa, penyebab terjadinya miskonsepsi yaitu cara mengajar, buku teks dan peserta didik itu sendiri, maka dapat digunakan tes pilihan ganda dua tingkat untuk mendeteksi adanya miskonsepsi pada peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitataif yang bertujuan untuk mendeskripsikan persentase miskonsepsi dan mengidentifikasi letak kesalahan konsep. Subjek penelitian yaitu 47 siswa kelas XI IPA dan XI IPS di SMAN 1 Praya Barat Daya. Instrumen penelitian ini adalah tes, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu model Analysis Miles and Huberman yang terdiri dari resuksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwan 30% peserta didik yang mengalami miskonsepsi pada pokok bahasan sistem pernapasan manusia dan hewan. Miskonsepsi siswa di kelas IPA sebesar 15% dan kelas IPS sebesar 41%. Letak kesalahan miskonsepsi siswa IPA dan IPS hampir sama yaitu pada konsep struktur dan fungsi sistem pernapasan manusia, proses pernapasan manusia, pertukaran gas O<sub>2 </sub>dan CO<sub>2</sub>, kelainan pada sistem pernapasan dan struktur dan fungsi sistem pernapasan hewan.</p>2024-01-19T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Kasulasil Anwari, Muhlis, Imam Bachtiarhttps://jppipa.unram.ac.id/index.php/jcar/article/view/6841Pengaruh Metode Sosiodrama Terhadap Kepedulian Sosial Siswa Dalam Pembelajaran PKn Siswa2024-01-04T20:48:50+08:00wanda Ayu LestariNurul Kemala DewiKhairun Nisa<p>Fenomena lunturnya kesadaran bahwa manusia adalah makhluk sosial dapat dilihat di lingkungan sekitar. Sekolah Dasar merupakan tempat pendidikan formal yang mempunyai tugas untuk membentuk dan menanamkan nilai-nilai karakter yang baik ke siswa sejak usia dini. Salah satu nya nilai yang harus ditanamkan kepada siswa yaitu sikap peduli sosial. Oleh karena itu perlu perlakuan pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada guru, maka dari itu pembelajaran terkait kepedulian sosial perlu untuk didramatisasikan agar siswa bisa ikut andil dan langsung mempraktikkan apa yang telah dipelajari terkhusus dalam hal ini yaitu kepedulian sosial, untuk mewujudkan hal tersebut diterpakan metode pembelajaran sosidorama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode sosiodrama terhadap kepedulian sosial siswa dalam pembelajaran PKn siswa kelas V SDN 20 Ampenan tahun ajaran 2022/2023. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen design dengan bentuk posttest-only control design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN 20 Ampenan Tahun Ajaran 2023/2024 yang berjumlah 62 orang. Sampel dari penelitian ini yaitu siswa kelas V A sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran resolusi konflik dan kelas V B sebagai kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional, dalam menentukan sampel teknik yang digunakan adalah sampel jenuh atau total sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui melakukan observasi dan pemberian posttest. Instrumen penelitian ini adalah lembar observasi dan angket kepedulian sosial siswa (posttest). Analisis data yang digunakan adalah uji hipotesis (uji t), sebelum dilakukan uji hipotesis dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan homogenitas. Berdasarkan hasil analisis data nilai posttest menggunakan uji t dimana didapatkan nilai thitung = 2,505 > ttabel = 2,000 dengan taraf signifikan 5%, sehingga H0 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan metode pembelajaran sosiodrama berpengaruh terhadap kepedulian sosial siswa kelas V SDN 20 Ampenan Tahun Ajaran 2023/2024.</p>2024-01-22T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 wanda Ayu Lestarihttps://jppipa.unram.ac.id/index.php/jcar/article/view/6983Kemampuan Belajar Mandiri Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dalam Pengalaman Belajar IPS2024-01-17T13:25:41+08:00Miftahul JannahMuhammad Ziaulhaq<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi level kemampuan belajar mandiri mahasiswa dalam pengalaman belajar IPS. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei kuantitatif dengan instrumen berupa angket dengan populasi 48 mahasiswa program studi PGSD. Analisis data menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menyatakan bahwa mahasiswa memiliki level kemampuan belajar mandiri yang tergolong baik yang dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan belajar mandiri yaitu 94,1875 dan berada pada kategori tinggi dengan persentase 46% dari total keseluruhan mahasiswa dengan jumlah mahasiswa sebanyak 22 orang dinyatakan memiliki kemampuan belajar mandiri yang baik. Sehingga menunjukkan bahwa pembelajaran mandiri efektif, dan tujuannya sekarang adalah untuk mempertahankan kemajuan dengan mengidentifikasi kekuatan dan metode dalam pembelajaran mandiri mahasiswa yang lebih efektif. Peneliti menyimpulkan bahwa bimbingan untuk melatih mahasiswa dalam keterampilan belajar mandiri masih dibutuhkan, implementasi pembelajaran IPS yang sudah terlihat bagus dan bermakna memberikan ruang kepada mahasiswa mengeksplorasi pengetahuan dan menanamkan nilai karakter dari pengalaman belajar.</p>2024-01-25T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Miftahul Jannah, Muhammad Ziaulhaqhttps://jppipa.unram.ac.id/index.php/jcar/article/view/6971Profil Kemampuan Literasi Sains Mahasiswa Program Studi Pendidkan Guru Sekolah Dasar Pada Mata Kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup : Sebuah Studi Pendahuluan2024-01-16T21:21:57+08:00Nurul FauziahSuriya NingsyihFakhri Khusaini<p>Literasi sains siswa di Indonesia masih tergolong rendah. Literasi sains berarti bukan hanya sekedar kemampuan untuk membaca dan menulis tentang sains melainkan juga mengandung kemampuan untuk menerapkan memproses, memberikan sikap yang tepat terkait konsep sains dalam kehidupan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kompetensi dan level awal literasi sains mahasiswa program studi sekolah dasar serta mendeskripsikan kemampuan tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan <em>(elementary research)</em>. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik analisa data secara induktif. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa program studi Pendidikan guru sekolah dasar yang memprogram mata kuliah pendidikan lingkungan hidup. Data pada penelitian ini diperoleh melalui tes tertulis dan dianalisis menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan kompetensi literasi sains mahasiswa pada menginterpretasi data dan bukti ilmiah, merangcang dan evaluasi penyelidikan ilmiah, dan menjelaskan fenomena ilmiah berturut-turut yakni: 27%, 50% dan 43%. Pencapaian level literasi tertinggi yakni pada level 1, sebesar 85,3 %, dan terendah pada level 5 sebesar 7,86 %. Hal ini menunjukkan kemampuan mahasiswa berdasarkan level soal masih sangat rendah.</p>2024-01-24T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Nurul Fauziah, Suriya Ningsyih, Fakhri Khusainihttps://jppipa.unram.ac.id/index.php/jcar/article/view/7040Konsep dan Implementasi Inovasi Pendidikan Islam 2024-01-23T10:30:58+08:00Adi Surya PranataYudhi SetiawanDeddy Ramdhani<p>Inovasi pendidikan merupakan suatu ide, metode, media atau hal-hal lainnya yang diamati dan dirasakan sebagai sebuah kebaruan untuk pendidikan yang berupa hasil invensi atau discovery, yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau pemecahan masalah pendidikan. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisa konsep, tujuan, prinsip, dan model inovasi pendidikan serta implementasinya terhadap pendidikan Islam. Metode penelitian ini adalah penelitian kepustakaan atau <em>library research</em>. Data penelitian diperoleh dari berbagai sumber seperti buku, artikel, jurnal atau dokumen yang relevan tentang inovasi-inovasi pendidikan Islam. Hasil analisis data menemukan bahwa inovasi pendidikan agama islam harus mempunyai konsep dasar yang kokoh untuk mewujutkan tujuan pendidikan yang ingin dicapai. Prinsip dan model inovasi pendidikan juga harus menjadi perhatian karena menjadi acuan untuk mengetahui berkualitas atau tidaknya suatu inovasi pendidikan. Implementasi inovasi pendidikan Islam mencakup 6 hal yaitu, inovasi strategi pembelajaran, metode, materi, sumber daya agama, media dan instrumen penunjangnya. Kegagalan inovasi Pendidikan Agama Islam (PAI) di Indonesia terjadi karena dua aspek yaitu terlalu simbolistik dan mengutamakan aspek kognitif. Inovasi pendidikan agama islam sangat penting untuk dilaksanakan agar pendidikan agama islam dapat memenuhi tuntutan dinamika masyarakat, perkembangan IPTEKs, dan pembengunan disemua aspek kehidupan berbangsa.</p>2024-01-29T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Adi Surya Pranata, Yudhi Setiawan, Deddy Ramdhanihttps://jppipa.unram.ac.id/index.php/jcar/article/view/6745Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berbasis Experiential Learning Terhadap Kemampuan Numerasi Siswa Kelas IV 2023-12-28T11:23:32+08:00Raihul JannahDarmianyIva Nurmawanti<p>Kecakapan  abad  ke-21  menuntut  peserta  didik  untuk  dapat  mengikuti perkembangan zaman yang penuh tantangan. Salah satu persyaratan untuk mewujudkan kecakapan abad ke-21 adalah kemampuan literasi peserta didik. Salah satu kemampuan literasi yang harus dimiliki peserta didik yaitu numerasi. Berdasarkan hasil study PISA mengatakan kemampuan numerasi peserta didik di Indonesia masih tergolong rendah. Peserta didik Indonesia berada pada peringkat 72 dari 79 negara peserta tes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran <em>Problem Based Learning </em>(PBL) berbasis <em>Experiential Learning </em>terhadap kemampuan numerasi siswa kelas IV di SDN 1 Sigar Penjalin. Metode penelitian yang digunakan adalah <em>Quasy Experimental Design </em>dengan pendekatan <em>The Non-Equivalent Group Design. </em>Populasi penelitian mencakup seluruh siswa kelas IV SDN 1 Sigar Penjalin yang berjumlah 44 siswa, sampel dipilih menggunakan teknik sampling jenuh. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes dan lembar observasi terkait pelaksanaan langkah-langkah model pembelajaran <em>Problem Based Learning </em>(PBL) berbasis <em>Experiential Learning</em>. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji hipotesis, uji N-Gain, dan <em>Effect Size. </em>Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 dengan df 42. Selain itu, nilai t<sub>hitung</sub> sebesar 4,346 dan t<sub>tabel</sub> sebesar 2,018. Karena t<sub>hitung</sub> (4,346) ≥ t<sub>tabel</sub> (2,018), maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan Hipotesis Alternatif (Ha) diterima. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran <em>Problem Based Learning </em>(PBL) berbasis <em>Experiential Learning </em>memiliki pengaruh terhadap kemampuan numerasi siswa kelas IV di SDN 1 Sigar Penjalin.</p>2024-01-28T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Raihul Jannah, Darmiany, Iva Nurmawanti