Peningkatan Kesadartahuan Terhadap Hutan Pantai Nipah Sebagai Habitat Penyu di Desa Malaka Kabupaten Lombok Utara

Penulis

Maiser Syaputra , Febriana Tri Wulandari , Endah Wahyuningsih , Hairil Anwar

DOI:

10.29303/jpmpi.v5i4.2542

Diterbitkan:

2022-12-21

Terbitan:

Vol 5 No 4 (2022): Oktober-Desember 2022

Kata Kunci:

Hutan Pantai; Penyuluhan; Penyu; Zonasi

Artikel

Unduhan

Cara Mengutip

Syaputra, M. ., Wulandari, F. T. ., Wahyuningsih, E. ., & Anwar, H. . (2022). Peningkatan Kesadartahuan Terhadap Hutan Pantai Nipah Sebagai Habitat Penyu di Desa Malaka Kabupaten Lombok Utara. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 5(4), 452–456. https://doi.org/10.29303/jpmpi.v5i4.2542

Metrik

Metrik sedang dimuat ...

Abstrak

Hutan pantai sebagai habitat Penyu di Desa Malaka tengah menghadapi ancaman akibat aktivitas pembangunan fisik di wilayah tersebut. Keberadaan bangunan fisik di pinggir pantai menyulitkan Penyu untuk naik dan bertelur, selain itu faktor keberadaan manusia, kondisi lampu dan pencahayaan serta kebisingan juga menurunkan peluang naiknya Penyu untuk bertelur. Apabila tidak dikendalikan maka akan berdampak terhadap kelestarian satwa ini. Salah satu jalan keluar dari permasalahan ini adalah peningkatan kesadartahuan masyarakat terhadap hutan pantai melalui kegiatan penyuluhan. Kegiatan penyuluhan dilakukan dengan pendekatan partisipatif menggunakan metode FGD. Hasil dari kegiatan ini adalah 1. Peserta mendapatkan pengetahuan akan karakteristik habitat peneluran penyu di Pantai Nipah desa Melaka. 2. Pantai Nipah dibagi ke dalam 3 sistem zonasi meliputi zona perlindungan habitat Penyu memiliki komposisi 40 % dari panjang pantai, zona penangkaran sebesar 30% serta zona pemanfaatan terbatas 30%.

 

Referensi

Akbar, O. R., Luthfi, O. M., Barmawi, M. 2020. Kesesuaian Lahan Peneluran Penyu Lekang Lepidochelys olivacea, Eschscholtz, 1829 (Reptilia: Cheloniidae) di Pantai Mapak Indah, Nusa Tenggara Barat. Journal of Marine Research. 9(2): 137-142.

Budiantoro, A. 2017. Zonasi Pantai Pendaratan Penyu di Sepanjang Pantai Bantul. Jurnal Riset Daerah, 17(10): 1-21.

Direktorat Konservasi dan Taman Nasional Laut. 2009. Pedoman Teknis Pengelolaan Konservasi Penyu. Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Jakarta.

Hitchins, P. M., Bourquin, O., Hitchins, S., Piper, S. E. 2003. Factors influencing emergences and nesting sites of hawksbill turtles (Eretmochelys imbricata) on Cousine Island, Seychelles, 1995-1999. Phelsuma, 11:59-69.

Lizarraga, L. Z., Mavil, J. E. M. 2013. Nest site selection by the green turtle (Chelonia mydas) in a beach of the north of Veracruz, Mexico. Revista Mexicana de Biodiversidad. 84:927-937.

Paramita, A., Kristiana, L. 2013. Teknik Focus Group Discussion dalam Penelitian Kualitatif. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 16(2), 117–127.

Parawangsa, I. N. Y., Arthana, I. W., Ekawaty, R. 2018. Characteristic Influence of Sand Beach about Percentage Hatching Success Olive Ridley Sea Turtle Egg on Conservation Effort Sea Turtle in Bali. Jurnal metamorfosa, 5(1): 36-43.

Pusat Penelitian Sumberdaya Pesisir dan Lautan Universitas Maritim Raja Ali Haji. 2009. Kajian Perlindungan Penyu di Kabupaten Bintan. Coremap LIPI. Tanjung Pinang.

Septiana, N. O., Sugiyarto, Budiharjo, A. 2019. Karakteristik Habitat Bertelur Penyu Di Pantai Taman Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek (SNPBS) ke-IV. Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta. 27 Juli 2019.

Yamamoto, K.H., Powell, R.L., Anderson, S., Sutton, P.C. 2012. Using LiDAR to quantify topographic and bathymetric details for sea turtle nesting beaches in Florida. Remote Sensing of Environment, 125:125-133.

Lisensi

Penulis yang akan mempublikasikan Artikelnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA harus menyetujui ketentuan sebagai berikut:

  1. Penulis dapat mempertahankan Hak Cipta Artikel yang akan di publikasikan dan penulis memberikan hak publikasi pertama kepada Jurnal Penabdian Magister Pendidikan IPA dengan pekerjaan secara bersamaan dan berlisensi di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional. yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
  2. Penulis dimasukkan dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (misalnya: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkan artikel dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
  3. Penulis diizinkan dan anjurkan untuk mem-posting Artikelnya secara online (misalnya: di repositori institusional atau di website mereka - socmed) setelah diterbitkan oleh Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, hal ini bertujuan untuk mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya capaian pengutipan Artikel (H-Index) lebih banyak. (Lihat Efek Akses Terbuka).