Pemanfaatan Limbah Kotoran Sapi Sebagai Bahan Utama Pembuatan Pupuk Organik untuk Mengurangi Penggunaan Pupuk Kimia di Desa Tebing Tinggi Pangkatan

Penulis

Andrian Wiraguna , Fitra Syawal Harahap , Novilda Elizabeth Mustamu , Ika Ayu Putri Septyani

DOI:

10.29303/jpmpi.v5i2.1463

Diterbitkan:

2022-04-06

Terbitan:

Vol 5 No 2 (2022): April-Juni

Kata Kunci:

Pemanfaatan Limbah Kotoran Sapi, Bahan Utama Pupuk Organik, Penggunaan Pupuk Kimia

Artikel

Unduhan

Cara Mengutip

Wiraguna, A., Syawal Harahap, F. ., Elizabeth Mustamu, N. ., & Ayu Putri Septyani, I. . (2022). Pemanfaatan Limbah Kotoran Sapi Sebagai Bahan Utama Pembuatan Pupuk Organik untuk Mengurangi Penggunaan Pupuk Kimia di Desa Tebing Tinggi Pangkatan. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 5(2), 1–5. https://doi.org/10.29303/jpmpi.v5i2.1463

Metrik

Metrik sedang dimuat ...

Abstrak

The population of cattle in the village of cliffs of high rank has enormous potential. This capacity is very good if used in the manufacture of organic fertilizer because in general cow dung waste has not been processed and utilized properly by the people of the village of cliffs of high rank. Agricultural activities of the high-ranking cliff village community which continuously result in the use of chemical fertilizers continue to increase, thus the use of organic fertilizers is an alternative in reducing community dependence in using chemical fertilizers in agriculture. The objectives of this community service are, 1) to carry out socialization and training to the community, 2) to understand more about the manufacturing procedure, the tools used, the materials used, how to use them on plants, and the benefits of manure. cows as an environmentally friendly organic fertilizer. The results of this dedication show that the manufacture of organic fertilizer requires the addition of materials, namely sawdust, rice water, coconut water, and brown sugar solution with the aim of increasing the nutrients of organic fertilizer. The application of organic fertilizers on agricultural land can reduce the manufacture of chemical fertilizers, but can improve the nutrients in the soil. Abundant cow dung is a great result for fixing nutrients in soils that are already highly dependent on chemical fertilizers. Therefore, the manufacture of organic fertilizers needs to be continuously disseminated to the community, especially farmers in rural areas who lack information and technology. This is possible through activities, knowledge and training. This service program is carried out using two methods, namely: face-to-face socialization, the practice of making organic fertilizers.

Referensi

Kharudin, dan Farida Sukmawati. 2010. “Petunjuk Praktis Manajemen Umum Limbah Ternak Untuk Kompos Dan Biogas.

Indrawanto, Chandra, dan Atman.2017. “Integrasi Tanaman-Ternak Solusi Meningkatkan Pendapatan Petani. Edited by Rubiyo. IAARD PRESS Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Jl, Ragunan No 29, Pasar Minggu, Jakarta 12540.

Sentana dan Suharji, 2010. “Pupuk Organik, Peluang Dan Kendalanya. “Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia “Kejuangan†1-4.

Setyorini, D., Saraswati, and E.A. Anwar. 2006. Pupuk Organik Dan Pupuk Hayati (organic Fertilizer and Biofertilizer).

Biografi Penulis

Andrian Wiraguna, Universitas Labuhanbatu

Fitra Syawal Harahap, Universitas Labuhanbatu

Fakultas Sains Dan Teknologi, Program Studi Agroteknologi

Novilda Elizabeth Mustamu, Universitas Labuhanbatu

Fakultas Sains Dan Teknologi, Program Studi Agroteknologi

Ika Ayu Putri Septyani, Universitas Labuhanbatu

Fakultas Sains Dan Teknologi, Program Studi Agroteknologi

Lisensi

Penulis yang akan mempublikasikan Artikelnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA harus menyetujui ketentuan sebagai berikut:

  1. Penulis dapat mempertahankan Hak Cipta Artikel yang akan di publikasikan dan penulis memberikan hak publikasi pertama kepada Jurnal Penabdian Magister Pendidikan IPA dengan pekerjaan secara bersamaan dan berlisensi di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional. yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
  2. Penulis dimasukkan dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (misalnya: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkan artikel dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
  3. Penulis diizinkan dan anjurkan untuk mem-posting Artikelnya secara online (misalnya: di repositori institusional atau di website mereka - socmed) setelah diterbitkan oleh Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, hal ini bertujuan untuk mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya capaian pengutipan Artikel (H-Index) lebih banyak. (Lihat Efek Akses Terbuka).