Skrining Kelainan Mata Pada Siswa SDIT Abata Mataram

Penulis

Ni Nyoman Geriputri , Ika Primayanti , Eva Triani , Rika Hastuti Setyorini , Ida Lestari Harahap

DOI:

10.29303/jpmpi.v1i2.243

Diterbitkan:

2019-02-12

Terbitan:

Vol 2 No 1 (2019)

Artikel

Unduhan

Cara Mengutip

Geriputri, N. N., Primayanti, I., Triani, E., Setyorini, R. H., & Harahap, I. L. (2019). Skrining Kelainan Mata Pada Siswa SDIT Abata Mataram. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 2(1). https://doi.org/10.29303/jpmpi.v1i2.243

Metrik

Metrik sedang dimuat ...

Abstrak

Abstrak: Mata sebagai panca indera penting memerlukan pemeriksaan dan perawatan teratur. Pemeriksaan rutin sebaiknya dilakukan sejak usia dini untuk mendeteksi adanya kelainan refraksi dan kondisi mata lainnya yang dapat mengarah pada gangguan penglihatan permanen. Anak–anak usia sekolah terpapar pada sekumpulan penyakit dan kelainan mata yang sebagian berpotensi menimbulkan gangguan penglihatan permanen baik pada masa kanak–kanak maupun masa kehidupan selanjutnya. Kelainan refraksi dan kondisi mata lainnya berpotensi mempengaruhi kemampuan siswa untuk belajar atau mengganggu performa akademisnya. Penglihatan yang buruk tidak hanya menghalangi kegiatan belajar di sekolah tetapi juga berpengaruh pada masa dewasa nantinya karena 80% proses belajar anak–anak diperoleh melalui sistem visual. Sebagian besar kondisi ini dapat dicegah atau diobati bila ditemukan lebih awal. Kelainan mata pada anak seringkali sulit untuk ditemui karena berbagai faktor, baik dari internal anak maupun faktor eksternal, yaitu dari guru dan orang tua. Kurangnya pengetahuan mengenai tanda dan gejala kelainan mata menjadi penyebab terlambatnya penanganan gangguan penglihatan yang dapat dicegah. Deteksi kelainan mata pada siswa SDIT Abata Mataram dapat dilakukan melalui skrining secara berkala. Berdasar hasil kegiatan skrining yang dilakukan pada siswa SDIT Abata Mataram didapatkan 15% dari 26 siswa mengalami kelainan yang dicurigai sebagai gangguan refraksi, tanpa adanya kelainan lain pada mata. Dianjurkan kepada guru agar menyampaikan hasil pemeriksaan kepada orang tua/wali murid untuk selanjutnya memeriksakan putra/putrinya yang memiliki kelainan refraksi ke dokter spesialis mata.

 

Kata Kunci: Skrining, Kelainan Mata

Referensi

American Academy of Pediatrics, 2003. Eye Examination in Infants, Children, and Young Adults by Pediatricians. Pediatrics. 111: 902-907.

Lansingh, Van C, 2011. Childhood Blindness: Public Health Presentation. Tersedia pada laman www.icoph.org/resources/260/Childhood-Blindness--Public-Health-Presentation.html (diakses pada 25 Maret 2018).

Prevent Blindness, 2018. Prevent Blindness Position Statement: Children’s Vision and Eye Health. Tersedia pada laman https://www.preventblindness.org/childrens-vision-and-eye-health (diakses pada 25 Maret 2018).

World Health Organisation, 2017. Visual Impairment And Blindness – Fact Sheet No. 282. Tersedia pada laman http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs282/en/ (diakses pada 25 Maret 2018).

Biografi Penulis

Ni Nyoman Geriputri, Fakultas Kedokteran Universitas Mataram

Ika Primayanti, Fakultas Kedokteran Universitas Mataram

Eva Triani, Fakultas Kedokteran Universitas Mataram

Rika Hastuti Setyorini, Fakultas Kedokteran Universitas Mataram

Ida Lestari Harahap, Fakultas Kedokteran Universitas Mataram

Lisensi

Penulis yang akan mempublikasikan Artikelnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA harus menyetujui ketentuan sebagai berikut:

  1. Penulis dapat mempertahankan Hak Cipta Artikel yang akan di publikasikan dan penulis memberikan hak publikasi pertama kepada Jurnal Penabdian Magister Pendidikan IPA dengan pekerjaan secara bersamaan dan berlisensi di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional. yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
  2. Penulis dimasukkan dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (misalnya: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkan artikel dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
  3. Penulis diizinkan dan anjurkan untuk mem-posting Artikelnya secara online (misalnya: di repositori institusional atau di website mereka - socmed) setelah diterbitkan oleh Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, hal ini bertujuan untuk mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya capaian pengutipan Artikel (H-Index) lebih banyak. (Lihat Efek Akses Terbuka).