Sosialisasi Pembuatan Hairdum Berbahan Alami Daun Bambu (Bambusa SP) yang kaya akan vitamin E dan Antibiotik Untuk Mengatasi Masalah Rambut Bercabang Di Kalangan Remaja
Socialization of Making Hairdum Made from Natural Bamboo Leaves (Bambusa SP) which is rich in vitamin E and Antibiotics to Overcome Split Hair Problems Among Teenagers
DOI:
10.29303/jpmpi.v8i1.10452Diterbitkan:
2025-02-06Terbitan:
Vol 8 No 1 (2025): Januari-Maret 2025Kata Kunci:
Socialization, hair care, HairdumArtikel
Unduhan
Cara Mengutip
Metrik
Abstrak
Split ends are often experienced by teenagers, especially girls, and can be caused by various factors such as excessive sun exposure, use of chemical-based products, air pollution, and bad hair care habits. One solution that can be used to overcome this problem is to use natural ingredients, such as bamboo leaves, which are rich in vitamin E and antibiotic properties. This research aims to socialize the making of hairdum (hair mask) made from bamboo leaves to teenagers in Tlanak Village, Kedungpring District. This activity was carried out on October 16, 2024 at the Tlanak Village Hall with the method of counseling, practical training, and direct assistance in making hairdum. The socialization results showed that teenagers were very enthusiastic and interested in the benefits of bamboo leaves for hair health. Participants were also taught how to make Hairmist from bamboo leaves as a more natural and environmentally friendly alternative to hair care. This program is expected to increase teenagers' understanding of natural hair care and reduce dependence on chemical-based products. In addition, this program also encourages the utilization of local natural resources to develop products that are socially and economically beneficial. The results of this activity show a positive impact on adolescents' awareness of the importance of natural hair care, as well as opening up opportunities for product development.
Referensi
Amelia, I., & Kurniawan, S. (2021). Pengaruh penggunaan produk perawatan rambut berbahan kimia terhadap kesehatan rambut remaja. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 15(2), 122-130.
Hs, Suyono. 3023. "tanam 1.500 batang pohon bambu upaya mitigasi bencana banjir dan tanah longsor" Pemkab Lamongan.
Marsiana liliyanti, yeni mariani, fathul yusro. 2021. "pemanfaatan tumbuhan obat untuk perawatan rambut oleh suku dayak kantuk di desa seluan kabupaten Kapuas hulu Kalimantan barat." Jurnal Ilmiah Biologi.
Rini, N., & Susanti, L. (2019). Khasiat daun bambu dalam perawatan rambut: Kajian pustaka. Jurnal Farmasi Indonesia, 33(4), 204-210.
Siregar, H., & Maru, T. (2020). Faktor penyebab rambut bercabang pada remaja dan solusinya. Jurnal Dermatologi dan Kosmetika, 9(1), 45-52.
Sujarwanto, Agus. 2020. "identifikasi jenis dan potensi bambu (Bambusa Sp) sebagai obat untuk mengatasi kerusakan pada rambut." Jurnal Pendidikan Biologi
Supriyanto, A. (2020). Manfaat vitamin E dalam daun bambu untuk kesehatan rambut. Jurnal Ilmiah Teknologi, 17(3), 98-105.
Wibowo, A. (2018). Pengaruh pola makan terhadap kesehatan rambut pada remaja. Jurnal Gizi dan Kesehatan, 25(1), 77-84.
Yulianto, D. (2018). Potensi antibiotik alami dari daun bambu dalam perawatan rambut. Jurnal Ilmu Kesehatan, 12(2), 56-61.
Biografi Penulis
Ainur Kharisma Puspasari, Universitas Mataram
Amelia Diesta Choirunia Rosemawati, Universitas Mataram
Isna Fatimatul Iqlima, Universitas Mataram
Linaria Arofatul Ilmi Uswatun Khasanah, Universitas Muhammadiyah Lamongan
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Ainur Kharisma Puspasari, Amelia Diesta Choirunia Rosemawati, Isna Fatimatul Iqlima, Linaria Arofatul Ilmi Uswatun Khasanah

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Penulis yang akan mempublikasikan Artikelnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA harus menyetujui ketentuan sebagai berikut:
- Penulis dapat mempertahankan Hak Cipta Artikel yang akan di publikasikan dan penulis memberikan hak publikasi pertama kepada Jurnal Penabdian Magister Pendidikan IPA dengan pekerjaan secara bersamaan dan berlisensi di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional. yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
- Penulis dimasukkan dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (misalnya: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkan artikel dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
- Penulis diizinkan dan anjurkan untuk mem-posting Artikelnya secara online (misalnya: di repositori institusional atau di website mereka - socmed) setelah diterbitkan oleh Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, hal ini bertujuan untuk mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya capaian pengutipan Artikel (H-Index) lebih banyak. (Lihat Efek Akses Terbuka).