PENGEMBANGAN PERTANIAN RENDAH EMISI SEBAGAI UPAYA PENGUATAN PROKLIM DI DESA WONOASRI KECAMATAN TEMPUREJO KABUPATEN JEMBER.
DOI:
10.29303/jpmpi.v8i4.10738Diterbitkan:
2025-11-04Unduhan
Abstrak
Abstract: Perubahan iklim merupakan fenomena global yang ditandai dengan perubahan pola, intensitas, atau pergeseran parameter utama iklim yang berdampak pada ekosistem dan kehidupan manusia. Dampak perubahan iklim semakin dirasakan, sehingga diperlukan upaya mitigasi dan adaptasi yang efektif. Pemerintah telah menginisiasi Program Kampung Iklim (ProKlim) sebagai strategi terpadu dalam mengurangi dampak perubahan iklim melalui aksi lokal. Desa Wonoasri, yang berbatasan langsung dengan Taman Nasional Meru Betiri (TNMB), telah menerapkan berbagai strategi mitigasi lingkungan, seperti pengembangan hutan lorong dan hutan pekarangan. Namun, upaya mitigasi dalam sektor budidaya pertanian masih terbatas. Sistem pertanian yang diterapkan di Desa Wonoasri sebagian besar masih mengandalkan penggunaan bahan kimia, termasuk pupuk dan pestisida, guna mendukung pertumbuhan dan ketahanan tanaman. Penggunaan bahan kimia ini menyebabkan degradasi ekosistem, yang ditunjukkan dengan penurunan populasi serangga penyerbuk, burung, serta serangga lainnya. Selain itu, dampak lingkungan akibat penggunaan pupuk dan pestisida kimia secara berlebihan meliputi pengerasan tanah dan resistensi tanaman terhadap hama dan penyakit. Sebagai respons terhadap permasalahan ini, TNMB bekerja sama dengan kelompok tani melalui Lembaga Masyarakat Desa Hutan Konservasi (LMDHK) dalam mengembangkan sistem pertanian rendah emisi. Sejak tahun 2017, telah dilakukan inisiatif untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia dengan menggantinya menggunakan pupuk organik padat serta pupuk organik cair (POC) yang berbahan dasar limbah kotoran sapi dan kambing. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk membekali anggota LMDHK dengan keterampilan dalam mengolah limbah hijauan menjadi sumber nutrisi organik, terutama unsur nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K), yang berfungsi sebagai pupuk organik. Selain itu, mereka juga dibekali teknik pembuatan pestisida nabati berbahan limbah hijauan sebagai alternatif pengganti pestisida kimia dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah menciptakan sistem pertanian rendah emisi melalui optimalisasi pemanfaatan limbah hijauan sebagai sumber nutrisi tanaman dan pestisida nabati. Implementasi program ini diharapkan dapat membantu petani dalam mengurangi ketergantungan terhadap pupuk dan pestisida kimia, sehingga biaya produksi pertanian dapat ditekan. Selain itu, langkah ini juga berkontribusi terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca melalui sistem pertanian berkelanjutan. Program ini dilaksanakan melalui serangkaian kegiatan, termasuk sosialisasi, lokakarya pembuatan pupuk NPK organik dan pestisida nabati, serta monitoring dan evaluasi hasil. Implementasi program ini telah berhasil menghasilkan produk pupuk organik dan pestisida nabati yang dapat dimanfaatkan oleh para petani sebagai langkah nyata dalam mewujudkan pertanian yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
.
KATA KUNCI: ProKlim, Pertanian Rendah Emisi, NPK Alami, Pestisida Nabati
Kata Kunci:
KATA KUNCI: ProKlim, Pertanian Rendah Emisi, NPK Alami, Pestisida NabatiReferensi
Gittinger, J. P. 1986. Analisa ekonomi proyek-proyek pertanian, penerjemah Slamet Sutomo; Komet Mangiri. Jakarta: UI-Press
Balai TN Meru Betiri. 2018. Laporan Rembug Warga Desa Sanenrejo Dalam Rangka Penyusunan Rencana Pemberdayaan masyarakat, Desa Penyangga Taman Nasional Meru Betiri Tahun 2018. Jember
Indrasari, D., C. Wulandari, A. Bintoro. 2017. Pengembangan Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu Oleh Kelompok Sadar Hutan Lestari Wana Agung Di Register 22 Way Waya Kabupaten Lampung Tengah. Jurnal Sylva Lestari 5 : 81-91
Nono, Farah Diba, dan Fahrizal. 2017. Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu Oleh Masyarakat Di Desa Labian Ira’ang Dan Desa Datah Diaan Di Kabupaten Kapuas Hulu. JURNAL HUTAN LESTARI 5: 76-87
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2017. Roadmap Program Kampung Iklim (Proklim) : Gerakan Nasional Pengendalian Perubahan Iklim Berbasis Masyarakat. Jakarta: KLHK
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Tri Ratnasari, Hari Setiyowati, Nilasari Dewi, Arif Mohammad Siddiq

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Penulis yang akan mempublikasikan Artikelnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA harus menyetujui ketentuan sebagai berikut:
- Penulis dapat mempertahankan Hak Cipta Artikel yang akan di publikasikan dan penulis memberikan hak publikasi pertama kepada Jurnal Penabdian Magister Pendidikan IPA dengan pekerjaan secara bersamaan dan berlisensi di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional. yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
- Penulis dimasukkan dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (misalnya: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkan artikel dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
- Penulis diizinkan dan anjurkan untuk mem-posting Artikelnya secara online (misalnya: di repositori institusional atau di website mereka - socmed) setelah diterbitkan oleh Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, hal ini bertujuan untuk mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya capaian pengutipan Artikel (H-Index) lebih banyak. (Lihat Efek Akses Terbuka).


