Pengembangan Wisata Air Muara Selayar sebagai Alternatif Destinasi Wisata Pada Masa New Normal Life untuk meningkatkan Perekonomian Masyarakat di Desa Pijot, Kecamatan Keruak

Penulis

Embun Suryani , L.M. Furkan , Zainal Abidin , Sarifudin , Siti Aisyah Hidayati

DOI:

10.29303/jpmpi.v4i4.1114

Diterbitkan:

2021-11-19

Terbitan:

Vol 4 No 4 (2021)

Artikel

Unduhan

Cara Mengutip

Embun Suryani, L.M. Furkan, Zainal Abidin, Sarifudin, & Siti Aisyah Hidayati. (2021). Pengembangan Wisata Air Muara Selayar sebagai Alternatif Destinasi Wisata Pada Masa New Normal Life untuk meningkatkan Perekonomian Masyarakat di Desa Pijot, Kecamatan Keruak. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 4(4), 327–338. https://doi.org/10.29303/jpmpi.v4i4.1114

Metrik

Metrik sedang dimuat ...

Abstrak

Desa Pijot memiliki potensi wisata bahari yang sangat penting, karena merupakan pintu gerbang terdekat untuk memasuki daerah-daerah wisata Pantai Pink dan 27 gili melalui wilayah perairan. Namun, kondisi pandemik covid19 menyebabkan industry pariwisata terdampak paling parah, karena diberlakukannya kebijakan pembatasan sosial skala besar, bahkan di beberapa Negara diberlakukan “lockdownâ€. Hal ini menyebabkan penurunan drastis kunjungan wisatawan dari daerah lain dan wisatawan mancanega. Di sisin lain, masyarakat lokal tetap membutuhkan tempat untuk berekreasi dengan cara aman dan untuk menjadi agar kegiatan ekonomi di destinasi wisata tidak mati sama sekali. Dampak pandemik ini menyebabkan kegiatan ekonomi terdampak secara signifikan, yang jika tidak segera diatasi akan menyebabkan tingkat kemiskinan masyarakat akan bertambah parah. Untuk itu, melalui kegiatan ini akan dikembangkan atraksi wisata yang dapat dinikmati oleh masyarakat lokal dengan cara aman dan dengan harga terjangkau. Atraksi wisata yang berpotensi untuk dikembangkan di Desa Pijot adalah wisata air di Muara Selayar yang terletak di muara sungai pantai Pijot. Target yang ingin dicapai adalah terbentuknya atraksi wisata sepeda air, tempat bersantai, dan tempat berwisata kuliner dengan berbasis potensi local. Sepeda air akan dibuat dari bahan-bahan bekas, sedangkan spot photo, tempat bersantai, dan angkringan akan terbuat dari bahan lokal yaitu bambu. Pengelolaan tempat wisata air ini akan dikelola oleh Pokdarwis Desa Pijot yang akan menjadi bagian dari kegiatan bisnis BUMDes desa tersebut. Untuk mencapai target tersebut, digunakan pendekatan Participatory Rural Appraisal yang menekankan keterlibatan masyarakat dalam keseluruhan kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program. Kegiatan ini terbagi tiga yaitu: 1) sosialisasi tentang pembentukan dan pengelolaan destinasi dan atraksi wisata; 2) demonstration plot pembentukan atraksi wisata; dan 3) pendampingan pengelolaan destinasi Wisata Muara Selayar Desa Pijot. Kegiatan ini dilaksanakan bermitra dengan dua kelompok sasaran yaitu Pokdarwis dan pengelola BUMDes Desa Pijot. Hasil yang diperoleh dalam kegiatan ini adalah terbentuknya berbagai atraksi wisata di Muara Selayar Desa Pijot, seperti atraksi wisata rakit bamboo dan spot photo. Manfaat yang diperoleh Pokdarwis Desa Pijot selama kegiatan ini adalah terciptanya lapangan kerja bagi mereka untuk mengelola wisata air Muara Selayar. Keberadaan Wisata Muara Selayar diharapkan menjadi income generating bagi seluruh masyarakat Desa Pijot. Keberadaan spot photo, penyewaan rakit, retribusi parkir dan angkringan bisa menciptakan pendapatan bagi masyarakat.

Referensi

Aref, F., & Gill, S.S. (2009). Rural Tourism Development through Rural Cooperatives. Nature and Science. 7(10): 68–73.

Che, D., Veeck, A., & Veeck, G. (2005). Sustaining production and strengthening the agritourism product: Linkages among Michigan agritourism destinations.

Desbiolles, F.H. (2009). Indigenous Ecotourism role in Transforming Ecological Consciousness. Journal of Ecotourism. 8(2): 144–160.

Hakim L., & Nakagoshi N. (2008). Planning for Nature-Based Tourism In East Java: Recent Status Of Biodiversity, Conservation And Its Implication For Sustainable Tourism. ASEAN Journal on Hospitality and Tourism. 7(2): 155–167.

Kuswiati, W. (2008). A Case Study of Participatory Development in the One Village One Product Movement: Green Tourism in Ajimu Town, Oita, Japan and Agro Tourism in Pasuruan, East Java, Indonesia. Journal of OVOP Policy. 1(11): 67–75.

Laverack, G., & Thangphet, S. (2009). Building Community Capacity for Locally Managed Ecotourism in Northern Thailand. Community Development Journal. 44(2): 172–185.

Zulkarnaen, Reza M. (2016). Pengembangan Potensi Ekonomi Desa Melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Pondok Salam Kabupaten Purwakarta. Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat. 5 (1): 1-4.

Lisensi

Penulis yang akan mempublikasikan Artikelnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA harus menyetujui ketentuan sebagai berikut:

  1. Penulis dapat mempertahankan Hak Cipta Artikel yang akan di publikasikan dan penulis memberikan hak publikasi pertama kepada Jurnal Penabdian Magister Pendidikan IPA dengan pekerjaan secara bersamaan dan berlisensi di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional. yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
  2. Penulis dimasukkan dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (misalnya: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkan artikel dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
  3. Penulis diizinkan dan anjurkan untuk mem-posting Artikelnya secara online (misalnya: di repositori institusional atau di website mereka - socmed) setelah diterbitkan oleh Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, hal ini bertujuan untuk mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya capaian pengutipan Artikel (H-Index) lebih banyak. (Lihat Efek Akses Terbuka).