Pemberdayaan Ekonomi Nelayan Rajungan Melalui Pengembangan Teknologi Alat Tangkap Bubu di Desa Pemongkong Kabupaten Lombok Timur
DOI:
10.29303/jpmpi.v4i4.1143Diterbitkan:
2021-11-19Terbitan:
Vol 4 No 4 (2021)Kata Kunci:
pemberdayaan, kelestarian lingkunganArtikel
Unduhan
Cara Mengutip
Metrik
Abstrak
Desa Pemongkong sebagai salah satu desa yang terletak di pesisir bagian barat Teluk Eka Kabupaten lombok Timur, sebagian besar masyarakatnya menggantungkan hidupnya pada sektor perikanan yakni sebagai nelayan tradisional. Selain sebagai nelayan penangkap ikan juga sebagai nelayan penangkap rajungan. Saat ini alat tangkap yang dioperasikan nelayan untuk menangkap rajungan didominasi jaring tasik. Penggunaan alat ini tidak efisien secara ekonomi dan tidak ramah lingkungan. Oleh karena itu perlu dilakukan introdusksi alat tangkap BUBU, selain mampu meningkatkan ekonomi nelayan rajungan juga penggunaan alat tangkap ini ramah lingkungan. Tujuan PPM adalah melakukan sosialisasi teknologi alat tangkap ramah lingkungan dan introdusir teknologi alat tangkap bubu pada kelompok nelayan rajungan di Desa Pemongkong Kabupaten Lombok Timur. Metode pelaksanaan pemberdayaan ekonomi nelayan rajungan yaitu melalui metode Sosialisasi dan metode FGD. Hasil pengabdian menunjukkan: a) Adopsi penggunaan alat tangkap BUBU oleh nelayan dapat ditingkatkan melalui skema kemitraan dan bantuan pemerintah b) Introdusir alat tangkap BUBU di kalangan nelayan diharapkan dapat diadopsi untuk meningkatkan pendapatan dan kelestarian lingkungan
Referensi
Adam, Firman dan Anwar, 2016. Model Pengelolaan Perikanan Rajungan dalam Meningkatkan Pendapatan Nelayan di Kabupaten Pangkep. Jurnal Galung Tropika, 5 (3) Desember 2016, hlmn. 203 - 209 ISSN Online 2407-6279 . ISSN Cetak 2302-4178.
Fauzi dan Anna, 2002. Evaluasi Keber-lanjutan Pembangunan Perikanan: Apli-kasi Pendekatan RAFISH (Studi Kasus Perairan Pesisir DKI Jakarta). Jurnal Pesisir dan Lautan Vol 4 (3) 43 – 55.
Hidayat, M., Surochiem, 2008. Pokok-Pokok Strategi Pengembangan Masyarakat Pantai . Walhi Jawa Barat Official Blog.
Irwanto, 2016, Focused Group Discussion (FGD): Sebuah Pengantar Praktis. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.
Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, 2016a. Statistik Ekspor Impor Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing ProdukKelautan dan Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, 2016b. Statistik Perikanan 2015
Rokhmin, D., Rais, Ginting, Sitepu, 1996. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. PT. Pradnya Paramita. Jakarta.
Santoso, D., Karnan, L. Japa, Raksun, 2016). Karakteristik Bioekologi Rajungan (Portunus Pelagicus) Di Perairan Dusun Ujung Lombok Timur.Jurnal Biologi Tropis, Juli 2016: Volume 16 (2):94-105 ISSN: 1411-9587 96
Tulungen, J., Kasmidi, Rotinsulu, Dimpidus, Tangkilisan, 2003. Panduan Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir Berbasis Masyarakat. USAID-Indonesia Coastal Resoureces Managemen Project. Jakarta
(https://perikanan38.blogspot.com/2021/02/ciri-ciri-rajungan.html#super)
Lisensi
Penulis yang akan mempublikasikan Artikelnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA harus menyetujui ketentuan sebagai berikut:
- Penulis dapat mempertahankan Hak Cipta Artikel yang akan di publikasikan dan penulis memberikan hak publikasi pertama kepada Jurnal Penabdian Magister Pendidikan IPA dengan pekerjaan secara bersamaan dan berlisensi di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional. yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
- Penulis dimasukkan dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (misalnya: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkan artikel dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
- Penulis diizinkan dan anjurkan untuk mem-posting Artikelnya secara online (misalnya: di repositori institusional atau di website mereka - socmed) setelah diterbitkan oleh Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, hal ini bertujuan untuk mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya capaian pengutipan Artikel (H-Index) lebih banyak. (Lihat Efek Akses Terbuka).