Diversifikasi Produk Tempe Melalui Bioteknologi Konvensional Inovasi Tempe Sagu dan Kewirausahaan di SMA IT YARSI Mataram

Penulis

Dyah Puspitasari Ningthias , Rubiyatna Sakaroni , Nora Listantia , Sartika Hijriati

DOI:

10.29303/jpmpi.v8i2.11491

Diterbitkan:

2025-06-05

Terbitan:

Vol 8 No 2 (2025): April-Juni 2025

Kata Kunci:

Tempe sagu, Bioteknologi konvensional, SMA IT YARSI Ma, Sanitasi dan higienitas

Artikel

Unduhan

Cara Mengutip

Puspitasari Ningthias , D., Sakaroni , R., Listantia, N., & Hijriati , S. (2025). Diversifikasi Produk Tempe Melalui Bioteknologi Konvensional Inovasi Tempe Sagu dan Kewirausahaan di SMA IT YARSI Mataram. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 8(2), 451–456. https://doi.org/10.29303/jpmpi.v8i2.11491

Metrik

Metrik sedang dimuat ...

Abstrak

Produksi tempe konvensional menghadapi tantangan seperti harga kedelai yang tinggi dan masa simpan yang pendek, sehingga diperlukan inovasi melalui diversifikasi bahan baku sebagai solusi berbasis bioteknologi konvensional. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan siswa SMA IT YARSI Mataram dalam memproduksi tempe sagu sebagai produk inovatif yang bernilai ekonomi dan berdaya saing. Metode yang digunakan adalah workshop edukatif dan praktik langsung, yang terdiri atas pre-test, edukasi bioteknologi konvensional, prinsip sanitasi dan higienitas, demonstrasi, praktik produksi tempe sagu, dan post-test, dengan analisis data menggunakan SPSS. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan pada pengetahuan peserta mengenai keamanan pangan (p = 0,037), kemampuan teknis dalam produksi tempe sagu, serta munculnya minat kewirausahaan di kalangan siswa. Implikasi dari kegiatan ini menunjukkan bahwa workshop berbasis praktik dapat menjadi sarana efektif untuk menanamkan jiwa wirausaha dan keterampilan teknologi pangan lokal pada generasi muda.

Referensi

Adi, P., Mulyani, R., Manufacturing, G., & Gmp, P. (2023). Kajian Keamanan Pangan Pada Industri Pengolahan Susu Di Jawa Tengah Dengan Menggunakan Metode Good Manufacturing Practices (Gmp). Jurnal Teknologi Industri Pertanian, 33(3), 305–316. https://doi.org/10.24961/j.tek.ind.pert.2023.33.3.305

Adjemian, M., Smith, A., & He, W. (2021). Estimating the market effect of a trade war: The case of soybean tariffs. Food Policy. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/J.FOODPOL.2021.102152.

Ahnan-Winarno, A. D., Cordeiro, L., Winarno, F. G., Gibbons, J., & Xiao, H. (2021). Tempeh: A semicentennial review on its health benefits, fermentation, safety, processing, sustainability, and affordability. Comprehensive Reviews in Food Science and Food Safety, 20(2), 1717–1767. https://doi.org/10.1111/1541-4337.12710

Anwar, K., Maskar, D. H., Prasetyo, I. N., & Kusumawati, I. (2023). Tempeh as a Cultural Heritage in Indonesia: Intergenerational Perception. Jurnal Gizi Dan Pangan, 18(Supp.1), 75–77. https://doi.org/10.25182/jgp.2023.18.supp.1.75-77

Bento, J. A. C., Bassinello, P. Z., Colombo, A. O., Vital, R. J., & Carvalho, R. N. (2021). Vegan tempeh burger: prepared with aged bean grains fermented by Rhizopus oligosporus inoculum. Research, Society and Development, 10(2), e38110212503. https://doi.org/10.33448/rsd-v10i2.12503

BPOM. (2020). Pedoman Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB). BPOM RI.

Hanafi, F., Kuntjahjawati SAR, & Darmawan, E. (2023). Sifat Kimia, Fisik, Organoleptik Keripik Tempe Tapioka Pada Berbagai Konsentrasi Rhizopus sp Dan Lama Fermentasi. Agrotech : Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian, 5(1), 48–62. https://doi.org/10.37631/agrotech.v5i1.1409

Kustyawati, M. E., Pratama, F., Saputra, D., & Wijaya, A. (2020). Shelf life of tempeh processed with sub-supercritical carbon dioxides. Potravinarstvo Slovak Journal of Food Sciences, 14(December 2019), 351–357. https://doi.org/10.5219/1247

Pratiwi, Y. I., & Setiyono, T. A. (2024). Pengaruh Kapabilitas Inovasi , Modal Usaha , Diversifikasi Produk dan Pemahaman Akuntansi terhadap Keberlanjutan Bisnis UMKM Bidang Kuliner di Kota Semarang. Jurnal Inovasi Akuntansi (JIA), 2(2), 151–162.

Roshed Mamunur. (2024). Food poisoning causes and prevention and what to know about hygiene. International Journal of Public Health Excellence (IJPHE), 4(July), 79–83. https://doi.org/10.55299/ijphe.v4i1.961

Sinha, K. J., Sinha, S., & Sinha, B. J. (2024). Micro, Small, and Medium-Sized Enterprises (MSMEs): The Significant Role and Challenges in Indonesia’s Economy. International Journal For Multidisciplinary Research, 6(3), 0–10. https://doi.org/10.36948/ijfmr.2024.v06i03.20824

Velmurugan, R., Jegadeeswari, S., Manikandan, R., Hemalatha, T. M., & Amutha, K. (2023). Determinants of MSMES entrepreneurs sustainability. E3S Web of Conferences, 449. https://doi.org/10.1051/e3sconf/202344905007

Yarni, M., & Muwitaningsih, S. (2022). Usaha Meningkatkan Penghasilan Pengusaha Keri Pik Tempe Dengan Mengajarkan Membuat Keripik Tempe Dari Kedelai Mentah Sampai Menjadi Keripik Dan Menguji Nilai Gizi. Sarwahita, 19(03), 376–386. https://doi.org/10.21009/sarwahita.193.2

Yudiono, K., Ayu, W. C., & Susilowati, S. (2021). Antioxidant activity, total phenolic, and aflatoxin contamination in tempeh made from assorted soybeans (Glycine max l merill). Food Research, 5(3), 393–398. https://doi.org/10.26656/fr.2017.5(3).655

Biografi Penulis

Dyah Puspitasari Ningthias , Universitas Mataram

Rubiyatna Sakaroni , Universitas Mataram

Nora Listantia, Universitas Mataram

Sartika Hijriati , Universitas Mataram

Lisensi

Hak Cipta (c) 2025 Dyah Puspitasari Ningthias , Rubiyatna Sakaroni , Nora Listantia, Sartika Hijriati

Creative Commons License

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Penulis yang akan mempublikasikan Artikelnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA harus menyetujui ketentuan sebagai berikut:

  1. Penulis dapat mempertahankan Hak Cipta Artikel yang akan di publikasikan dan penulis memberikan hak publikasi pertama kepada Jurnal Penabdian Magister Pendidikan IPA dengan pekerjaan secara bersamaan dan berlisensi di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional. yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
  2. Penulis dimasukkan dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (misalnya: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkan artikel dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
  3. Penulis diizinkan dan anjurkan untuk mem-posting Artikelnya secara online (misalnya: di repositori institusional atau di website mereka - socmed) setelah diterbitkan oleh Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, hal ini bertujuan untuk mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya capaian pengutipan Artikel (H-Index) lebih banyak. (Lihat Efek Akses Terbuka).