Penerapan Inovasi Teknologi dan Digital Marketing pada Industri Tahu dan Tempe Khas Bandungan Kab. Semarang
DOI:
10.29303/jpmpi.v8i4.13068Diterbitkan:
2025-11-19Unduhan
Abstrak
Tofu and tempeh are popular and affordable sources of plant-based protein. They also play a vital role in meeting the food needs of the Indonesian people. Besides containing plant-based protein, tofu and tempeh are also rich in fiber, calcium, iron, and sodium. Furthermore, these soybean products contain prebiotics that can help improve digestive health, isoflavones to lower cholesterol levels, and saponins to protect heart health. The various nutritional contents of soybean products, such as tofu and tempeh, must be optimized. One of the tofu and tempeh producers in Central Java is the "Asri Serasi" Tofu and Tempeh Industry in Karanglo, 06/01, Kenteng Village, Bandungan District, Central Java Province. Asri Serasi's tofu and tempeh products are only marketed at tourist markets and a few culinary stalls in the Bandungan area. However, marketing is not the only issue. In terms of production, the equipment used is still manual, such as when squeezing soybean juice and pressing tofu. Soybean juice is still extracted manually by hand, even though the company produces over 100 kg of soybean pulp per day. Some of the technologies and innovations handed over included a soybean extractor and a tofu press. Training on diversifying tofu and tempeh products into various processed foods was also conducted using a fortification method based on the use of local ingredients, including moringa leaves, cherries, and vegetables such as spinach and carrots. Digital-based business expansion assistance was also provided to address marketing challenges faced by target partners, with the active participation of students
Kata Kunci:
Diversifikasi Produk, Fortifikasi, Industri Tahu dan Tempe, Kedelai, Teknologi Tepat GunaReferensi
Azzahra, D. A., Rahmasari, D., Nareswari, H. A., Weka, M. A. N., Fellithia, R., & Arini, L. D. D. (2025). Potensi Pangan Fermentasi Tempe dalam Mengatasi Kejadian Malnutrisi. Student Scientific Creativity Journal, 3(2), 78-83.
Badan Pangan Nasional Republik Indonesia. (2023). NFA Apresiasi Pengrajin Tahu Tempe dan Dorong Penguatan Ekosistem Kedelai Nasional. https://badanpangan.go.id/blog/post/nfa-apresiasi-pengrajin-tahu-tempe-dan-dorong-penguatan-ekosistem-kedelai-nasional. Diakses pada 20 Maret 2025.
Hulu, A. (2023). Studi Inovasi Strategi Kebijakan Percepatan Pencapaian Swasembada Kedelai Indonesia Tahun 2035. Matra Pembaruan: Jurnal Inovasi Kebijakan, 7(1), 13-23.
Isnaini, N., Mariza, A., & Putri, M. A. (2022). Pentingnya gizi pada ibu hamil sebagai upaya pencegahan stunting di periode 1000 HPK. Jurnal Perak Malahayati: Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 87-93.
Kementerian Pertanian Republik Indonesia. (2023). Analisis Kinerja Perdagangan Kedelai. Jakarta: Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Nugroho, A. (2023). Pandangan Pakar UGM Tentang Kenaikan Harga Kedelai di Tengah Perekonomian Global dan Perubahan Iklim. https://ugm.ac.id/id/berita/pandangan-pakar-ugm-tentang-kenaikan-harga-kedelai-di-tengah-perekonomian-global-dan-perubahan-iklim/. Diakses pada 20 Maret 2025.
Rezky, M., & Alam, A. S. (2019). Analisis pelaksanaan program upaya khusus padi, jagung, kedelai (Upsus Pajale) dalam mewujudkan swasembada pangan di Kabupaten Sidenreng Rappang. GOVERNMENT: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 81-87.
Salsabila, S., Pratama, B. A., Kurniawan, E. A., Agustin, W. S., Lazuardi, N., & Hanif, M. R. (2024). Keberlanjutan Usaha Tani Kedelai di Kecamatan Barumun Tengah Kabupaten Padang Lawas Melalui Pendekatan Multidimensional Scalling (MDS) Guna Mewujudkan Swasembada Pangan. JASc (Journal of Agribusiness Sciences), 8(1), 78-93.
Sayow, F., Polii, B. V. J., Tilaar, W., & Augustine, K. D. (2020). Analisis kandungan limbah industri tahu dan tempe rahayu di Kelurahan Uner Kecamatan Kawangkoan Kabupaten Minahasa. Agri-Sosioekonomi, 16(2), 245-252.
Widiany, F. L., Metty, M., Widaryanti, R., & Azizah, S. N. (2023). Kalium sebagai salah satu keunggulan tempe kedelai lokal Indonesia (varietas Grobogan) dibandingkan tempe kedelai impor. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 19(4), 146-153.
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Widya Prananta, Siti Harnina Bintari, Dimas Wicaksono, Moch Faizal Rachmadi

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Penulis yang akan mempublikasikan Artikelnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA harus menyetujui ketentuan sebagai berikut:
- Penulis dapat mempertahankan Hak Cipta Artikel yang akan di publikasikan dan penulis memberikan hak publikasi pertama kepada Jurnal Penabdian Magister Pendidikan IPA dengan pekerjaan secara bersamaan dan berlisensi di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional. yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
- Penulis dimasukkan dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (misalnya: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkan artikel dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
- Penulis diizinkan dan anjurkan untuk mem-posting Artikelnya secara online (misalnya: di repositori institusional atau di website mereka - socmed) setelah diterbitkan oleh Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, hal ini bertujuan untuk mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya capaian pengutipan Artikel (H-Index) lebih banyak. (Lihat Efek Akses Terbuka).


