Pengembangan Potensi Alam dan Lingkungan sebagai Daya Tarik Wisata (Studi Kasus Desa Wisata Sapit Lereng Rinjani).

Penulis

Hailuddin , Mahyuddin Nasir , Mukmin Suryatni , Akung Daeng , Satarudin , Sofiati Wardah

DOI:

10.29303/jpmpi.v5i1.1391

Diterbitkan:

2022-03-04

Terbitan:

Vol 5 No 1 (2022): Januari - Maret

Kata Kunci:

Penyuluhan pariwisata, Desa Wisata , focus group discussion, Homestay.

Artikel

Unduhan

Cara Mengutip

Hailuddin, Mahyuddin Nasir, Mukmin Suryatni, Akung Daeng, Satarudin, & Sofiati Wardah. (2022). Pengembangan Potensi Alam dan Lingkungan sebagai Daya Tarik Wisata (Studi Kasus Desa Wisata Sapit Lereng Rinjani). Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 5(1), 283–286. https://doi.org/10.29303/jpmpi.v5i1.1391

Metrik

Metrik sedang dimuat ...

Abstrak

Desa Sapit merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Suwela Lombok Timur. Desa ini memiliki kesamaan dengan desa Sembalun karena sama-sama berada di lereng gunung rinjani. Sapit termasuk desa tua karena sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Mengacu pada posisi geografisnya, desa Sapit memiliki posisi strategis karena dinaungi oleh gunung rinjani yang merupakan salah satu geopark dunia saat ini. Posisi inilah yang membuka peluang Sapit dapat memposisikan dirinya sebagai desa wisata yang bisa diandalkan. Potensi obyek wisata yang bisa dijual desa ini antaranya adalah alam dan lingkungan yang bernuansa pegunungan dan bukit. Hawa dingin dan sejuk selalu menyelimuti setiap orang yang berkunjung. Jika waktu pagi dan sore hari, orang bisa menikmati panorama puncak rinjani dengan begitu dekat. Lekuk puncak dan pepohonan yang diselimuti awan begitu jelas terlihat. Kalau mengarahkan pandangan kebawah (selatan), maka terlihat dengan jelas pantai Labuhan Lombok dan sekitarnya, hamparan Kecamatan Suwela, Pringgabaya bahkan kota Selong bisa dilihat dengan jelas terutama pada malam hari dengan kerlap kerlip lampunya. Selain alam, terdapat juga peninggalan sejarah berupa Pal Jepang diatas bukit, yaitu bangunan peninggalan Jepang sebagai simbul penguasaan Jepang saat perang dunia II. Pal ini bisa dijangkau dengan jalan kaki mendaki bukit kaki Rinjani selama 4 jam dari desa Sapit. Disekitaran Pal Jepang tersebut tersedia area untuk camping ground untuk para pencinta alam. Kelompok sadar wisata Desa Sapit selama ini kurang memahami potensi unggulan desa ini. Oleh karena itu tim pengabdian melakukan pendampingan, penyuluhan dan pencerahan mengenai pengembangan desa wisata, produk unggulan desa dan pemanfaatan rumah warga sebagai homestay. Pengabdian ini telah dilaksanakan dengan menggunakan model focus group discussion dan supervisi lapangan untuk identifikasi potensi-potensi tersebut.

Referensi

Dharmawan, dkk. 2014. Strategi Pengembangan Desa Wisata di Desa Belimbing Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan. Universitas Udayana, Tesis, Prodi Agribisnis.

Gamal Suwantoro, 1997. Dasar-dasar Pariwisata. Andi Publisher, Yogyakarta.

Hadiwijoyo, Surya Sakti, 2012. Perencanaan Pariwisata Perdesaan Berbasis Masyarakat (Sebuah Pendekatan Konsep). Yogyakarta: Graha Ilmu.

Pitana, I. Gede dan Diarta, I Ketut Surya. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Thandi A. Nzama, 2010. Challenges of Suistainable Rural Tourism Development in Kwazulu-Natal. Journal Hum & Soc. Sci 2(1): 44-53

Utomo dan Satriawan, 2017. Strategi Pengembangan Desa Wisata di Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang. Universitas Trunojoyo Madura, Tesis, Prodi Ekonomi Pembangunan.

Urbanus Ambardi dan Socia Prihawantoro, (Editor), 2002. Pengembangan Wilayah dan Otonomi Daerah – Kajian Konsep dan Pengembangan, BPPT Press., Jakarta.

Lisensi

Penulis yang akan mempublikasikan Artikelnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA harus menyetujui ketentuan sebagai berikut:

  1. Penulis dapat mempertahankan Hak Cipta Artikel yang akan di publikasikan dan penulis memberikan hak publikasi pertama kepada Jurnal Penabdian Magister Pendidikan IPA dengan pekerjaan secara bersamaan dan berlisensi di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional. yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
  2. Penulis dimasukkan dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (misalnya: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkan artikel dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
  3. Penulis diizinkan dan anjurkan untuk mem-posting Artikelnya secara online (misalnya: di repositori institusional atau di website mereka - socmed) setelah diterbitkan oleh Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, hal ini bertujuan untuk mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya capaian pengutipan Artikel (H-Index) lebih banyak. (Lihat Efek Akses Terbuka).