Pemanfaatan Media Pohon Filogenetik Ikan Teri Berbasis Hasil Penelitian untuk Mengatasi Kesulitan Belajar Materi Keragaman Genetik pada Mata Pelajaran Biologi Siswa MAN 2 Mataram

Penulis

Mahrus , Agil Al Idrus , Saprizal Hadisaputra , Lalu Syauki MS

DOI:

10.29303/jpmpi.v5i4.2529

Diterbitkan:

2022-11-29

Terbitan:

Vol 5 No 4 (2022): Oktober-Desember 2022

Kata Kunci:

Keragaman genetika, Genetika, Ikan teri, Media pembelajaran, Filogenetik

Artikel

Unduhan

Cara Mengutip

Mahrus, Idrus, A. A. ., Hadisaputra, . . S. ., & Syauki MS, L. . (2022). Pemanfaatan Media Pohon Filogenetik Ikan Teri Berbasis Hasil Penelitian untuk Mengatasi Kesulitan Belajar Materi Keragaman Genetik pada Mata Pelajaran Biologi Siswa MAN 2 Mataram. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 5(4), 246–251. https://doi.org/10.29303/jpmpi.v5i4.2529

Metrik

Metrik sedang dimuat ...

Abstrak

Ikan teri (Strapelloides delicatulus) merupakan jenis ikan laut pelagis kecil yang hidup secara berkelompok dan keberadaannya cukup melimpah di perairan pulau Lombok. Keanekaragaman ikan teri secara morfologi maupun secara genetik merupakan salah satu sumber belajar bagi siswa Madrasah Aliyah (MA) Kelas XII IPA pada topik keragaman genetik. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan pemahaman konsep keanekargaman hayati pada tingkat gen yang bersifat abstrak menjadi lebih konkret kepada para siwa MAN2 Mataram. Media pembelajaran yang digunakan pada kegiatan ini adalah pohon filogenetik ikan teri berbasis hasil penelitian. Kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh siswa pada materi pembelajaran keragaman genetik di MA sebagai berikut: 1) memahami keterkaitan antara faktor-faktor penyebab keragaman genetik dengan tingkat keanekaragaman hayati; 2) memahami manfaat keanekaragaman hayati dalam kehidupan, dan 3) memahami upaya pelestarian keanekaragaman hayati. Untuk mencapai tiga kompetensi tersebut dibutuhkan media pembelajaran yang inovatif berdasarkan hasil penelitian. Media pohon filogentik tersebut dapat digunakan di dalam proses pembelajaran di kelas, media tersebut berhubungan langsung dengan keanekaragam spesies, keanekaragaman genetic, dan keanekaragaman ekosistem. yang terdapat pada kurikulum MA. Berdasarkan pada beberapa hasil penelitian melaporkan bahwa mata pelajaran Biologi khusunya materi yang berhubungan dengan genetika relatif sulit di pahami siswa, karena materinya sangat mikroskopis dan diluar pengalaman sisswa sehari-hari sehingga terasa abstrak bagi para siswa. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pelaksanaan Program Pengabdian Kepada Masyarakat di MAN2 Mataram telah berjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari partisipasi dan berbagai pertanyaan yang dilontarkan para siswa pada saat diskusi. Tim memberikan kunci-kunci utama yang digunakan dalam menggunakan pohon filogenetik  sebagai sumber belajar genetika. Para siswa memberikan respons posif terhadap pemanfaatan media pohon filogenetik dalam memecahkan kesulitan belajar genetika khususnya pada materi keanekaragaman hayati tingkat gen.

Referensi

Bingpeng, X., Heshan, L., Zhilan, Z., Chunguang, W., Yanguo, W., & Jianjun, W. 2018 DNA barcoding for identification of fish species in the Taiwan Strait. PloS one, 13(6), e0198109

Brazas, M. D., Yim, D., Yeung, W., Ouellette, B. F. 2012. A decade of web server updates at the bioinformatics links directory: 2003–2012. Nucleic Acids Res. 40(W1):W3– W12.

Cholvistaria, M., dan Hening, W. 2020. Analisis Perkebunan Organik sebagai Sumber Belajar Ekosistem. Jurnal Biolova. 1(2): 118-129.

Fernandez-Suarez, X. M., and Galperin, M. Y. 2013. The 2013 nucleic acids research database issue and the online molecular biology database collection. Nucleic Acids Res. 41(D1): D1–7.

Haambokoma, C. 2007. Nature and causes of learning difficulties in genetics at high school level in Zambia. Journal of International Development and Cooperation, 13(1), 1-9.

Hasibuan, M. 2014. Analisis kesulitan belajar siswa pada materi genetika di SMA Negeri se-kota Sibolga (Doctoral dissertation, UNIMED).

Hellberg, M. E., Burton, R. S., Neigel, J. E., & Palumbi, S. R. 2002. Genetic assessment of connectivity among marine populations. Bulletin of marine science, 70(1), 273-290.

Li, J. H., Liu, S., Zhou, H., Qu, L. H., & Yang, J. H. (2014). starBase v2. 0: decoding miRNA-ceRNA, miRNA-ncRNA and protein–RNA interaction networks from large- scale CLIP-Seq data. Nucleic acids research, 42(D1), D92-D97.

Mahrus, Agil, A. A. Lalu, Z. 2021. Keragaman genetik dan filogeni molekuler ikan teri (Stolephorus spp.) menggunakan barcode DNA Gen CO1 untuk pengembangan bahan ajar mata kuliah Genetika. Laporan Hasil Penelitian. LPP UNRAM.

Math, S. B., Nirmala, M. C., Moirangthem, S., & Kumar, N. C. (2015). Disaster management: mental health perspective. Indian journal of psychological medicine, 37(3), 261-271.

Nugroho, T. (2014) Pendekatan scientific, model, dan strategi pembelajaran dalam kurikulum 2013. Lingua Humaniora, 8, 797-808.

Queiroz, C. D. C. S., Souza, R. F. C., Silva, S. S., de Mattos Dias, C. A. G., Fecury, A. A., de Oliveira, E., ... & Sampaio, I. (2020) FILOGENIA MOLECULAR DE CLUPEIFORMES E O POSICIONAMENTO DE ALGUNS TÃXONS DAS REGIÕES DO ATLÂNTICO OCIDENTAL E AMAZÔNIA. Biota Amazônia (Biote Amazonie, Biota Amazonia, Amazonian Biota), 10(2), 14-19.

Saenab, S., Nurhayati, B., Hamka, L., & Fitri, S. R. 2016. Pembelajaran Genetika (susah) dengan strategi humor (mudah), apakah mempengaruhi minat siswa?. Jurnal Nalar Pendidikan, 4(2).

Velasco-Lozano, M. F., Ramírez-Ortiz, G., Reyes-Bonilla, H., & Hollarsmith, J. A. 2020 Fish assemblages at mesophotic depths in the Pacific: A comparison between continental and oceanic islands of Mexico. Ciencias marinas, 46(4), 321-342.

Lisensi

Penulis yang akan mempublikasikan Artikelnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA harus menyetujui ketentuan sebagai berikut:

  1. Penulis dapat mempertahankan Hak Cipta Artikel yang akan di publikasikan dan penulis memberikan hak publikasi pertama kepada Jurnal Penabdian Magister Pendidikan IPA dengan pekerjaan secara bersamaan dan berlisensi di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional. yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
  2. Penulis dimasukkan dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (misalnya: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkan artikel dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
  3. Penulis diizinkan dan anjurkan untuk mem-posting Artikelnya secara online (misalnya: di repositori institusional atau di website mereka - socmed) setelah diterbitkan oleh Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, hal ini bertujuan untuk mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya capaian pengutipan Artikel (H-Index) lebih banyak. (Lihat Efek Akses Terbuka).