Menumbuhkan Karakter Disiplin Siswa Melalui Kegiatan Salam Pagi di SMPN 1 Lingsar
DOI:
10.29303/jpmpi.v6i1.2717Diterbitkan:
2023-02-21Terbitan:
Vol 6 No 1 (2023): Januari - MaretKata Kunci:
Disiplin, Pendidikan, salam pagi, karakterArtikel
Unduhan
Cara Mengutip
Metrik
Abstrak
Globalisasi memunculkan perilaku positif dan perilaku negatif. Kurangnya pengawasan dan penanaman karakter yang baik membuat orang cenderung kurang peduli, kurang menghargai, kurang menghormati, dan acuh kepada lingkungan sekitarnya. Salah satu lembaga yang bertugas untuk menumbuhkan karakter siswa adalah sekolah.Stenberg dalam Saptono mengemukakan bahwa pendidikan karakter adalah upaya yang dilakukan dengan sengaja untuk mengembangkan karakter yang baik (good character)berdasarkan kebijakan-kebijakan inti (core virtuer) yang secara objektif, baik bagi individu maupun masyarakat. Pada kenyataannya dengan adanya perkembangan zaman dan globalisasi membuat pergaulan menjadi semakin bebas. Hal ini berdampak pada etika, sopan santun, serta empati siswa yang rendah. Salah satu program yang sedang gencar-gencarnya adalah program penguatan pendidikan karakter. Program penguatan karakter memiliki empat dimensi. Salah satunya adalah olah rasa. Olah rasa berkaitan dengan afeksi atau perasaan seperti emosi, minat, sikap peduli dan menghargai serta nilai-nilai luhur. Membentuk karakter siswa tidak dapat dilakukan secara instan. Diperlukan adanya suatu pembiasaan pada siswa. Pembiasaan ini dapat dilakukan melalui budaya yang ada di sekolah. Salah satu budaya yang ada di SMPN Negeri 1 lingsar adalah budaya 5S atau salam, senyum, sapa, sopan dan santun.
Referensi
Wahidin, U. (2017). Pendidikan Karakter Bagi Anak. Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, 2(03).
Arifin, M. (2017). Strategi Manajemen perubahan dalam meningkatkan disiplin di perguruan tinggi. EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial, 3(1).
Nugrahani, F., & Hum, M. (2014). Metode penelitian kualitatif. Solo: Cakra Books, 1(1).
Bachri, B. S. (2010). Meyakinkan validitas data melalui triangulasi pada penelitian kualitatif. Jurnal teknologi pendidikan, 10(1), 46-62.
Rahardjo, M. (2017). Studi kasus dalam penelitian kualitatif: konsep dan prosedurnya.
Lenaini, I. (2021). Teknik pengambilan sampel purposive dan snowball sampling. Historis: Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Sejarah, 6(1), 33-39.
Maragustam, (2014), Filsafat Pendidikan Islam: Menuju Pembentukan Karakter Menghadapi Arus Global, Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta
Yusdiani, Nurmilah, (2018), “Penanaman Budaya Disiplin Peserta Didik Kelas VI Mis Guppi Laikang Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumbaâ€. Skripsi. Makasar: UIN Alauddin Makassar.
Creswell, John, W, (2015), Penelitian Kualitatif dan Desain Riset: Memilih di antara Lima Pendekatan, terj. Ahmad Lintang Lazuardi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Biografi Penulis
M Zam Romi, unram
Lisensi
Penulis yang akan mempublikasikan Artikelnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA harus menyetujui ketentuan sebagai berikut:
- Penulis dapat mempertahankan Hak Cipta Artikel yang akan di publikasikan dan penulis memberikan hak publikasi pertama kepada Jurnal Penabdian Magister Pendidikan IPA dengan pekerjaan secara bersamaan dan berlisensi di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional. yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
- Penulis dimasukkan dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (misalnya: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkan artikel dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
- Penulis diizinkan dan anjurkan untuk mem-posting Artikelnya secara online (misalnya: di repositori institusional atau di website mereka - socmed) setelah diterbitkan oleh Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, hal ini bertujuan untuk mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya capaian pengutipan Artikel (H-Index) lebih banyak. (Lihat Efek Akses Terbuka).