Perbandingan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas Termodifikasi terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa ditinjau dari Kemampuan Awal Siswa Kelas X SMAN 1 Masbagik Tahun Pelajaran 2016/2017
DOI:
10.29303/jpmpi.v1i2.293Diterbitkan:
2019-07-31Terbitan:
Vol 2 No 1 (2019)Artikel
Unduhan
Cara Mengutip
Metrik
Abstrak
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas termodifikasi pada pmbelajaran kimia. Model inkuiri bebas termodifikasi adalah gabungan dari inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (Quasi Experiment) dengan prosedur pelaksanaan menggunakan desain faktorial 2 x 2. Masing-masing model pembelajaran disiapkan perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP, LKS, dan tes tulis untuk mengukur hasil belajar siswa dan divalidasi ahli terlebih dahulu. Berdasarkan uji validator ahli kedua model pembelajaran mempunyai rata-rata 70% itu artinya layak untuk digunakan. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah kelas X IPA-1 menggunakan model inkuiri terbimbing dan X IPA-4 menggunakan inkuiri bebas termodifikasi, dengan nilai semester ganjil sebagai kemampuan awal. Nilai kemampuaan awal yang diatas rata-rata sebagai kemampuan awal tinggi dan di bawah rata-rata sebagai kemampuan awal rendah. Hasil belajar kimia siswa kelas X SMA Negeri 1 Masbagik yang diajarkan dengan pembalajaran inkuiri terbimbing lebih tinggi dibanding siswa yang diajar dengan model inkuiri bebas termodifikasi, ini terlihat dari trata-rata masing kelas yaitu X IPA-1 78.87 sedangkan X IPA-4 73.23. Tidak ada interaksi antara model pembelajaran dengan kemampuan awal terhadap hasil belajar karena kemampuan awal tinggi tidak menjamin nilainya tetap tinggi dan kemampuan awal rendah juga bisa mencapai nilai tinggi.
Â
Keywords: Model Inkuiri; Pembelajaran Kimia; Kemampuam AwalReferensi
Hadiati, S. 2011. Pembelajaran Fisika dengan Metode Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas Termodifikasi ditinjau Dari Kemampuan Awal dan Sikap Ilmiah. Surakarta: Universitas Surakarta
Kuhlthau, C. C., Maniotes, L.K., & Caspari, A.K. 2007. Guided Inquiry Learning in The 21ST Century. London, Libraries Unlimited.
Martin, L. & Hansen. 2002. Defining Inquiry: Exploring the many types of inquiry in the science classroom. The Science Teacher, February 2002.
Muhibbinsyah. 2016. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Biografi Penulis
Fena Prayunisa, Program Studi Magister Pendidikan IPA, Pascasarjana Universitas Mataram
Wildan Wildan, Program Studi Magister Pendidikan IPA, Pascasarjana Universitas Mataram
Harry Soeprianto, Program Studi Magister Pendidikan IPA, Pascasarjana Universitas Mataram
Lisensi
Penulis yang akan mempublikasikan Artikelnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA harus menyetujui ketentuan sebagai berikut:
- Penulis dapat mempertahankan Hak Cipta Artikel yang akan di publikasikan dan penulis memberikan hak publikasi pertama kepada Jurnal Penabdian Magister Pendidikan IPA dengan pekerjaan secara bersamaan dan berlisensi di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional. yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
- Penulis dimasukkan dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (misalnya: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkan artikel dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
- Penulis diizinkan dan anjurkan untuk mem-posting Artikelnya secara online (misalnya: di repositori institusional atau di website mereka - socmed) setelah diterbitkan oleh Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, hal ini bertujuan untuk mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya capaian pengutipan Artikel (H-Index) lebih banyak. (Lihat Efek Akses Terbuka).