Vol 6 No 1 (2023): Januari - Maret
Akses Terbuka
Peer Reviewed

Pelatihan Pembuatan Bubur Bayam Sebagai Makanan Tambahan Dalam Upaya Dini Pencegahan Stunting Di Desa Setungkeplingsar

Penulis

Didik Pratama , Muhamad Siddik , Khairul Warisin , Tizar Bagis , Muh. Rizal Afwan , Baiq Ayu Randini , Yuliarahmawati , Dwi Apriliana , St. Afinah , Azizah Sundusin Nita Rukmana , Widya Fadilah

DOI:

10.29303/jpmpi.v6i1.2998

Diterbitkan:

2023-03-17

Unduhan

Abstrak

Setungkeplingsar adalah desa yang terletak di Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala Desa Setungkeplingsar, desa ini tercatat memiliki permasalahan di bidang kesehatan yaitu, stunting, yang terjadi pada tahun 2013 dan terselesaikan pada tahun 2022. Stunting terjadi akibat kurangnya pengetahuan ibu rumah tangga tentang makanan bergizi dan pola makan yang sehat. Hal ini juga berdampak pada anak-anak mereka yang mengkonsumsi berbagai jenis makanan yang tidak jelas takaran gizinya dan tidak tertarik untuk mengkonsumi sayur, salah satunya bayam, yang lutein, zeaxanthin, vitamin A, B kompleks, C, E, magenesium, zat besi, asam folat, kalsium, dan kalium untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada ibu-ibu hamil dan ibu-ibu 1000 HPK sebagai masyarakat sasaran tentang bagaimana mengolah bayam menjadi bubur sehingga anak-anak mereka, termasuk masyarakat sasaran, menjadi tertarik untuk mengkonsumsi sayur. Kegiatan ini juga diiringi dengan sosialisasi tentang makanan yang layak dan bergizi untuk dikonsumsi serta bagaimana menjalankan pola makan yang sehat. Metode yang digunakan adalah persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Masyarakat sasaran sangat antusias dalam berpartisipasi pada kegiatan pelatihan dan sosialisasi tersebut mulai dari awal hingga akhir kegiatan. Masyarakat sasaran mendapatkan pengalaman dan skill baru tentang bagaimana membuat bubur bayam, serta memperoleh pengetahuan mengenai makanan yang layak untuk dikonsumsi berdasarkan takaran gizi yang tepat dan seimbang dan pola makan yang sehat.

Kata Kunci:

Stunting, Bubur Bayam

Referensi

Anwar, S., Winarti, E., & Sunardi. (2022). Systemic Review Faktor Risiko, Penyebab dan Dampak Stunting pada Anak. Jurnal Ilmu Kesehatan, 11(1), 88-94.

Hamzah, R. S., & B., H. (2020). Gerakan Pencegahan Stunting melalui Edukasi pada Masyarakat di Desa Muntoi Kabupaten Bolaang Mongondow. JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia), 1(4), 229-235.

Rehena, Z., & Hukubun, M. (2020). Edukasi Gizi dan Praktek Pengolahan MP-ASI Lokal untuk Cegah Gizi Buruk dan Stunting di Kabupaten Seram Bagian Barat. MAREN: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat, 1(2), 153-162.

Riyadi, H., Martianto, D., Hastuti, D., Damayanthi, E., & Murtilaksono, K. (2011). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Anak Balita di Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jurnal Gizi dan Pangan, 6(1), 66-73.

Wahyuni, P. I. (2022, Agustus 9). Kalau Tahu Begitu Banyak Manfaatnya Bagi Kesehatan, Masihkah Anda Tidak Suka Makan Bayam. Retrieved from yankes.kemkes.go.id: https://yankes.kemkes.go.id/

Yanti, D. N., Betriana, F., & Kartika, R. I. (2020). Faktor Penyebab Stunting pada Anak: Tinjauan Literatur. REAL in Nursing Journal (RNJ), 3(1), 1-10.

Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia, Edisi 1 Semester 1 Tahun 2018 (Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan 2018)

Biografi Penulis

Didik Pratama, Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP, Universitas Mataram

Cara Mengutip

Pratama, D., Siddik, M. ., Warisin, K. ., Bagis, T. ., Afwan, M. R. ., Randini, B. A. ., … Fadilah, W. . (2023). Pelatihan Pembuatan Bubur Bayam Sebagai Makanan Tambahan Dalam Upaya Dini Pencegahan Stunting Di Desa Setungkeplingsar. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 6(1), 317–321. https://doi.org/10.29303/jpmpi.v6i1.2998