Inovasi “SOYAM” (Bakso Bayam) Menjadi Makanan Pengganti Air Susu Ibu (MPASI) Sebagai Pencegahan Stunting di Desa Penedagandor Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur

Penulis

Ahmad Jupri , Dewi Andriani , Milatul Hamilah , Eka Sunarwidi , Tapaul Rozi , Wardatul Jannah , Pahmi Husain

DOI:

10.29303/jpmpi.v6i2.3116

Diterbitkan:

2023-06-10

Terbitan:

Vol 6 No 2 (2023): April-Juni

Kata Kunci:

bayam, bakso bayam, gizi anak, stunting.

Artikel

Unduhan

Cara Mengutip

Jupri, A., Andriani, D., Hamilah, M. ., Sunarwidi , E. ., Rozi, T. ., Jannah, W. ., & Husain, P. . (2023). Inovasi “SOYAM” (Bakso Bayam) Menjadi Makanan Pengganti Air Susu Ibu (MPASI) Sebagai Pencegahan Stunting di Desa Penedagandor Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur . Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 6(2), 464–469. https://doi.org/10.29303/jpmpi.v6i2.3116

Metrik

Metrik sedang dimuat ...

Abstrak

Bayam merupakan tanaman yang masih belum dimanfaatkan secara maksimal dalam pemenuhan gizi anak dalam mencegah stunting.Tanaman Bayam merupakan sumber protein yang baik, sumber energi, sumber vitamin, β-karoten, dan karbohidrat. Sasaran pelaksanaan Program Demo MPASI di Desa Penedgandor ini yaitu anak BGM (Bawah Garis Merah), dan kader posyandu setiap dusun di  Desa Penedagandor. Masing-masing Kader membawa 5 anak BGM. Sehingga total anak BGM yaitu berjumlah 25 orang dan 5 orang kader posyandu. Desa Penedagandor merupakan desa yang membudidayakan berbagai sayur hijau, tetapi pemanfaatan masih belum maksimal, hanya dijual ke pasar atau di konsumsi pribadi. Program kerja ini dilakukan dengan tahapan kegiatan yaitu observasi, penyuluhan akan bahan utama dari bakso bayam, dan demonstrasi pengolahan bayam menjadi produk ekonomis dan makanan pendaming asi (MPASI) serta PMT. Hasil dari program  kerja yang dilakukan di desa penedagandor ini adalah produk berupa bakso bayam yang bernilai ekonomi dan bergizi tinggi.

Referensi

https://docplayer.info/222306661-Selayang-pandang-desa-penedagandor-kecamatan-labuhan-haji-kabupaten-lombok-timur.html

https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/619/jbptunikompp-gdl-jamaluddin-30944-10-unikom_j-i.pdf

https://r.search.yahoo.com/_ylt=AwrxgqrzLelifCYAuR33RQx.;_ylu=Y29sbwMEcG9zAzEEdnRpZAMEc2VjA3Ny/RV=2/RE=1659477620/RO=10/RU=http%3a%2f%2fopenjurnal.unmuhpnk.ac.id%2findex.php%2falkhidmah%2farticle%2fdownload%2f2401%2fpdf/RK=2/RS=mj3San7IfT7YANNx6.o57RnZlrc-

Nurkomala, S., Nuryanto, N., & Panunggal, B. (2018).Praktik Pemberian Mpasi (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) Pada Anak Stunting Dan Tidak Stunting Usia 6-24 Bulan (Doctoral dissertation, Diponegoro University).

Septiyono, E. A., Dwi, M. N., & Puspita, A. A. (2021). KERIPIK KELOR (Moringa oleifera) SEBAGAI PRODUK UNGGULAN DESA KLAMPOKAN, BONDOWOSO, JAWA TIMUR DALAM MENCEGAH STUNTING.Panrita Abdi-Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, 5(3), 274-281.

Lisensi

Penulis yang akan mempublikasikan Artikelnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA harus menyetujui ketentuan sebagai berikut:

  1. Penulis dapat mempertahankan Hak Cipta Artikel yang akan di publikasikan dan penulis memberikan hak publikasi pertama kepada Jurnal Penabdian Magister Pendidikan IPA dengan pekerjaan secara bersamaan dan berlisensi di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional. yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
  2. Penulis dimasukkan dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (misalnya: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkan artikel dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
  3. Penulis diizinkan dan anjurkan untuk mem-posting Artikelnya secara online (misalnya: di repositori institusional atau di website mereka - socmed) setelah diterbitkan oleh Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, hal ini bertujuan untuk mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya capaian pengutipan Artikel (H-Index) lebih banyak. (Lihat Efek Akses Terbuka).