Kajian situasi perlebahan, tingkat pengetahuan peternak lebah tentang lebah madu lokal, karakteristik produksi dan perilakunya di Desa Namo Kecamatan Kulawi Kabupaten Sigi

Penulis

Moh Sabran , Manap Trianto , Samsurizal M. Suleman , Amiruddin Kasim

DOI:

10.29303/jpmpi.v6i4.3700

Diterbitkan:

2023-11-04

Terbitan:

Vol 6 No 4 (2023): Oktober-Desember 2023

Kata Kunci:

Lebah madu, Education for Sustainable Development, Desa Namo

Artikel

Unduhan

Cara Mengutip

Sabran, M., Trianto, M., Suleman, S. M., & Kasim, A. (2023). Kajian situasi perlebahan, tingkat pengetahuan peternak lebah tentang lebah madu lokal, karakteristik produksi dan perilakunya di Desa Namo Kecamatan Kulawi Kabupaten Sigi. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 6(4), 952–958. https://doi.org/10.29303/jpmpi.v6i4.3700

Metrik

Metrik sedang dimuat ...

Abstrak

Budidaya lebah madu merupakan kegiatan yang ramah lingkungan untuk menunjang kebutuhan hidup bahkan mendukung konservasi dan pelestarian keanekaragaman hayati. Usaha tersebut dapat dilakukan oleh kaum perempuan, dengan tekonologi tepat guna yang mudah diakses oleh masyarakat baik yang berkemampuan ekonomi rendah maupun memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang rendah. Usaha budidaya lebah madu di Desa Namo berpotensi sebagai obyek wisata edukatif di Sigi. Demikian pula, produk dari lebah madu, dapat ditonjolkan sebagai produk oleh-oleh yang khas. Pengusul dan Tim dari Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNTAD telah berinteraksi dengan Kelompok Tani Lebah Madu dengan ketua Bapak Anwar Pelobo. Bersama tim, pengusul telah melakukan survey yang ditindaklanjuti dengan pelatihan singkat mengenai budidaya lebah madu. Pengusul secara berkala juga melakukan kunjungan untuk berdiskusi dengan para peternak lebah madu. Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat diharapkan terwujudnya Kampung Madu sebagai desa wisata edukasi dan pusat pelatihan dengan konsep Education for Sustainable yang meliputi keseimbangan ekonomi (produk madu asli), pelestarian potensi lokal (hutan rakyat, pekarangan dan lebah madu lokal) dan sosial (pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan Kelompok Tani utamanya pada kelompok pemuda dan perempuan). Kegiatan ini telah terlaksana sesuai dengan usulan dan berhasil meningkatkan kapasitas kelembagaan utamanya dengan meningkatkan jumlah anggota kelompok tani serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan budi daya lebah madu para anggota. Kegiatan pelatihan secara tidak langsung juga membuka peluang untuk warga masyarakat menyampaikan penilaian mereka terhadap jalannya kelompok dan meningkatkan rasa memiliki di antara warga. Kegiatan pengabdian juga mencoba mengenalkan penggunaan beberapa peralatan standar budi daya. Diharapkan alat-alat tersebut akan mendorong efisiensi dan keamanan budi daya lebah madu di Desa Namo. Untuk terwujudnya Desa Namo sebagai pusat wisata edukatif dan sumber madu, sebaiknya dibentuk jaringan kerja antara masyarakat (peternak lebah), LSM, dan CSR BUMN yang diharapkan dapat bersinergi mengembangkan perlebahan dan wisata edukatif di Desa Namo, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, sesuai harapan para pemegang kepentingan di Desa Namo.

Referensi

Anggraini, A.D., Kassa, S., & Laapo, A. (2015). Analisis Titik Pulang Pokok USAha Budidaya Lebah Madu “Jaya Makmur†di Desa Jono Oge Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi. Agrotekbis, 4, 1-5.

Hamzah, D. (2011). Produksi Lebah Madu (Apis cerana) yang Dipelihara Pada Sarang Tradisional dan Moderen di Desa Kuapan Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar, Universitas Islam Negeri Sultan Sarif Kasim Riau.

Hapid, A., Wardah, W., Massiri, S.D., & Hamka, H. 2018. Pengembangan Desa Mitra di Desa Bakubakulu Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi. Abditani, 1, 35-42.

Kehutanan, T.B.L., & Betiri, T.N.M. (2011). Review tentang Illegal Logging sebagai Ancaman terhadap Sumber Daya Hutan dan Implementasi Kegiatan Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi di Indonesia. Bogor: Puslitbang Kementerian Kehutanan.

Marzali, A. (2016). Antropologi & Pembangunan Indonesia, Prenada Media.

Muhazan, M. (2015). Pengaruh Disain Kotak Terhadap Produksi Madu Dan Propolis Lebah Trigona Di Desa Genggelang Kabupaten Lombok Utara, Universitas Mataram.

Mutmainnah, M., Hapid, A., & Hamka, H. (2018) Pkm Kelompok Tani Aren di Sekitar KPH Tinombo Dampelas Sulawesi Tengah. Abditani, 1, 58-64.

Novandra, A., & Widnyana, I. (2013). Peluang pasar produk perlebahan Indonesia. Balai Penelitian Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu.

Sadono, D. (2008). Pemberdayaan petani: paradigma baru penyuluhan pertanian di Indonesia. Jurnal penyuluhan, 4.

Said, D.O. (2017). Sistem Produksi dan Curahan Waktu Pembudidayaan Lebah Madu (Apis cerana) di Kabupaten Lombok Utara. Fakultas Peternakan, Universitas Nahdlatun Wathan Mataram.

Sakri, F.M. (2012) Madu dan Khasiatnya: Suplemen Sehat Tanpa Efek Samping, Diandra Kreatif.

Sebayang, T., Salmiah, S., & Ayu, S.F. (2017) Budidaya Ternak Lebah Di Desa Sumberejo Kecamatan Merbau Kabupaten Deli Serdang. ABDIMAS TALENTA, 2, 168-178.

Setiawan, A., Sulaeman, R. & Arlita, T. (2016). Strategi pengembangan usaha lebah madu kelompok tani setia jaya di desa rambah jaya kecamatan bangun purba kabupaten rokan hulu. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Riau, 3, 1-9.

Suprayitno, A.R. (2008). Pelibatan Masyarakat Lokal: Upaya Memberdayakan Masyarakat Menuju Hutan. Jurnal Penyuluhan, 4.

Tjatjo, N.T. (2015). Karakteristik pola agroforestri masyarakat di sekitar hutan Desa Namo Kecamatan Kulawi Kabupaten Sigi. JSTT, 4.

Biografi Penulis

Moh Sabran, Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako, Indonesia

Manap Trianto, Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako, Kota Palu, Indonesia

Samsurizal M. Suleman, Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako, Kota Palu, Indonesia

Amiruddin Kasim, Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako, Kota Palu, Indonesia

Lisensi

Penulis yang akan mempublikasikan Artikelnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA harus menyetujui ketentuan sebagai berikut:

  1. Penulis dapat mempertahankan Hak Cipta Artikel yang akan di publikasikan dan penulis memberikan hak publikasi pertama kepada Jurnal Penabdian Magister Pendidikan IPA dengan pekerjaan secara bersamaan dan berlisensi di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional. yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
  2. Penulis dimasukkan dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (misalnya: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkan artikel dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
  3. Penulis diizinkan dan anjurkan untuk mem-posting Artikelnya secara online (misalnya: di repositori institusional atau di website mereka - socmed) setelah diterbitkan oleh Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, hal ini bertujuan untuk mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya capaian pengutipan Artikel (H-Index) lebih banyak. (Lihat Efek Akses Terbuka).