Vol 6 No 2 (2023): April-Juni
Akses Terbuka
Peer Reviewed

Peningkatan Wawasan Petani Dengan Input Teknologi Melalui ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) Alami Dari Keong Mas Di Gampong Gue Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar

Penulis

Mulyanti Munir , Dewi Yana , Muzakir

DOI:

10.29303/jpmpi.v6i2.4233

Diterbitkan:

2023-07-04

Unduhan

Abstrak

Pupuk cair adalah material yang berbentuk cairan yang cepat larut terdiri dari satu atau lebih unsur yang dibutuhkan oleh tanaman untuk pertumbuhan. Keuntungan pemakaian pupuk cair adalah dapat memenuhi unsur hara sesuai dengan kebutuhan tanaman Selain pemberian pupuk untuk tanaman, zat pengatur tumbuh juga salah satu faktor pemacu pertumbuhan tanaman baik dari bahan alami maupun buatan baik yang bersumber dari tanaman maupun hewan Salah satu bahan baku pembuatan zat pengatur tumbuh alami yang bersalah dari hewan adalah keong mas (Pomaceae canaliculata). Keong mas merupakan hewan yang memiliki kandungan protein yang tinggi. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah untuk mensosialisasikan dan mendemostrasikan input teknologi atau inovasi kepada warga masyarakat gampong Gue tentang cara pemanfaatan keong mas yang berstatus sebagai hama pada tanaman untuk diolah menjadi suatu produk zat pengatur tumbuh yang dapat digunakan untuk memacu pertumbuhan tanaman budidaya. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dalam 2 (dua) tahapan kegiatan. Tahap satu melakuka penyuluhan dan penjelasan tentang zat pengatur tumbuh dan keong mas dalam ruangan. Tahapan kedua melakukan praktek pembuatan zat pengatur tumbuh dari keong mas di ruang terbuka. Hasil kagiatan Pengabdian ini, masayarakat sangat tertarik dengan penjelasan tentang cara pembuatan zat pengatur tumbuh (ZPT) alami yang berbahan keong mas. Selanjudnya masyarakat juga sudah memahami manfaat dan cara aplikasinya. Dimana sebelum dilaksanakan penyuluhan, masyarakat, kelompok PKK serta remaja masjid gampong Gue belum mengetahui zat pengatur tumbuh alami dapat diolah dari keong mas. Luaran yang diharapkan setelah pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat adalah Menghasilkan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) alami dari keong mas dapat juga sebagai pupuk organik cair yang dapat memperbaiki kesuburan tanah dan memacu pertumbuhan tanaman.

Kata Kunci:

Alami, Input, Keong Mas, Zat Pengatur Tumbuh

Referensi

Andriani, V. (2018). Aplikasi cangkang dan daging keong mas (Pomacea canaliculata L.) sebagai zat pengatur tumbuh organik terhadap pertumbuhan tanaman selada (Lactuca sativa L.). Jurnal Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Unipa, 11 (2), 9–16. https://doi.org/10.36456/stigma.vol11.no02.a1659

Damayanti, F.F. 2015. Pengaruh konsentrasi mikroorganism lokal (MOL) berbahan dasar keong mas (Pomaca canaliculate L.) terhadap pertumbuhan tana man cabai keriting. [skripsi]. Yogyakarta(ID): Universitas Sanata Dharma.

Hadisuwito, S. 2012. Membuat Pupuk Organik Cair. Agromedia Pustaka: Jakarta.

Heryanto, I., Irmansyah, T., Sinurat, M. 2019. Respon Pertumbuhan Stek Sambang Colok (Aerva sanguinolenta L.) Terhadap Pemberian Tiga Sumber Zat Pengatur Tumbuh. Jurnal Online Agroekoteknologi. Vol.7 No.3: 95-102.

Prasetyo, H. E. (2012). Profil Kecernaan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen Pakan Komplit dan Bioefisiensi

Roidah, I.S. 2013. Manfaat Penggunaan Pupuk Organik untuk Kesuburan Tanah. Jurnal Universitas Tulungagung Bonorowo: Vol. 1. No.1. https://doi.org/10.36563/bonorowo.vlil.5

Romaiyana, C. 2020. Pengaruh Beberapa Konsentrasi Zat Perangsang Tumbuh (ZPT) Alami Dari Dari Keong Mas (Pomacea Canaliculata) Terhadap Viabilitas Benih Cabai Merah Kadarluarsa (Capsicum anuum L). Jurnal Agrotek Lestari Volume 6 No. 2: 79-83.

Yudi. 2018. Pembuatan Pupuk Cair Keong Mas Sebagai Pengganti Pupuk Kimia. Jurnal Abstrak Universitas Bung Hatta. Vol. 2 No. 4: 24-33.

Biografi Penulis

Mulyanti Munir, Politeknik Indonesia Venezuela

Cara Mengutip

Munir, M., Yana, D. ., & Muzakir. (2023). Peningkatan Wawasan Petani Dengan Input Teknologi Melalui ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) Alami Dari Keong Mas Di Gampong Gue Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 6(2), 419–423. https://doi.org/10.29303/jpmpi.v6i2.4233