Penyuluhan Penggunaan TOGA (Taman Obat Keluarga) Untuk Pengobatan di Desa Senggigi
DOI:
10.29303/jpmpi.v3i2.489Diterbitkan:
2020-11-02Terbitan:
Vol 3 No 2 (2020): .Kata Kunci:
Counseling, TOGA, Senggigi vilageArtikel
Unduhan
Cara Mengutip
Metrik
Abstrak
The trend of "back to nature" is inseparable from the weakness of treatment using synthetic drugs. Some of them are the side effects caused by the high cost of synthetic medicine that is not friendly to people with low economic level, so knowledge about the use of medicinal plants is very important to be owned by the community. The condition of the people of Senggigi village after the Lombok earthquake in August 2018 was under reconstruction. The land that was used for breeding and maintenance of family medicinal plants (TOGA) was destroyed and damaged. Also, public knowledge about the types of TOGA and the use of plants in the environment around the house which has medicinal properties is also lacking. The solution offered to overcome this problem is to provide knowledge about the types of TOGA and its use for health in the form of counseling to the community. This counseling is done to improve the knowledge and skills of the Senggigi villagers in the use of TOGA for health. This activity is carried out with the delivery of material and discussion, as well as the direct practice of how to process TOGA into preparations that are ready for consumption. The counseling program went well and the people of Senggigi village were very enthusiastic in the discussion. This counseling can increase the knowledge of Senggigi villagers about the use of TOGA as a family treatment seen from the increase in the average post-test score against the pre-test score.Referensi
Alfiani, M. (2014). Keanekaragaman Hayati. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat. (2010). Pedoman Kader Pemanfaatan Tanaman Obat Untuk Kesehatan (6th ed.). Jakarta: Kementerian Kesehatan.
Handayani, A. D., & Setyowidodo, I. (2018). Pemanfaatan Pekarangan Rumah Menjadi Taman Toga Di Desa Bulusari, Tarokan, Kediri. In Proceeding of Community Development (Vol. 2, pp. 754–759).
Hasan, F., Aziz, S. A., & Melati, M. (2017). Perbedaan Waktu Panen Daun terhadap Produksi dan Kadar Flavonoid Tempuyung (Sonchus arvensis L.). J. Hort. Indonesia, 8(2), 136–145.
Hidayat, S. (2006). Tumbuhan Obat Langka di Pulau Jawa: Populasi dan Sebaran. Bogor: Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Boogor, LIPI.
Kementerian Kesehatan. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 9 Tahun 2016 tentang Upaya Pengembangan Kesehatan Tradisional Melalui Asuhan Mandiri Pemanfaatan Taman Obat Keluarga dan Keterampilan. Jakarta.
Novrinawati, A. D. (2016). Keanekaragaman Tumbuhan Obat pada Jalur Pendakian Lereng Gunung Andong, Dusun Sawit, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Universitas Sanata Dharma.
Sari, S. M., Ennimay, E., & Rasyid, T. A. (2019). Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) pada Masyarakat. Dinamisia-Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3, 1–7.
Sitepu, D., & Sutigno, P. (2011). Peranan Tanaman Obat dalam Pengembangan Hutan Tanaman. Buletin Penelitian Dan Pengembangan Kehutanan, 2(2), 61–77.
Supardi, S., & Susyanty, A. L. (2010). Penggunaan Obat Tradisional Dalam Upaya Pengobatan Sendiri di Indonesia (Analisis Data Susenas 2007). Buletin Penelitian Kesehatan, 38(2), 80–89.
Biografi Penulis
Nisa Isneni Hanifa, Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
Dyke Gita Wirasisya, Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
Raisya Hasina, Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
Lisensi
Penulis yang akan mempublikasikan Artikelnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA harus menyetujui ketentuan sebagai berikut:
- Penulis dapat mempertahankan Hak Cipta Artikel yang akan di publikasikan dan penulis memberikan hak publikasi pertama kepada Jurnal Penabdian Magister Pendidikan IPA dengan pekerjaan secara bersamaan dan berlisensi di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional. yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
- Penulis dimasukkan dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (misalnya: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkan artikel dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
- Penulis diizinkan dan anjurkan untuk mem-posting Artikelnya secara online (misalnya: di repositori institusional atau di website mereka - socmed) setelah diterbitkan oleh Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, hal ini bertujuan untuk mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya capaian pengutipan Artikel (H-Index) lebih banyak. (Lihat Efek Akses Terbuka).