Vol 6 No 4 (2023): Oktober-Desember 2023
Akses Terbuka
Peer Reviewed

Upgrading Industri Rumahan Keripik Sukun Sebagai Inisiasi Kemandirian Ekonomi Masyarakat di Desa Tenggir Kecamatan Panji Kabupaten Situbondo

Penulis

Tri Saputra , Wildan Muhlison , Ahmad Rofiqi , Evita Soliha Hani , Sigit Soeparjono , Laily Ilman Widuri , Roni Yulianto , Fariz Kustiawan Alfarisy

DOI:

10.29303/jpmpi.v6i4.5986

Diterbitkan:

2023-11-21

Unduhan

Abstrak

Keripik sukun merupakan salah satu contoh pengolahan pasca panen hasil panen sukun. Umumnya buah sukun hanya dijual di pasaran dalam bentuk mentah yang mempunyai banyak kekurangan seperti harga jual yang rendah, umur simpan yang pendek, buah mudah rusak selama proses pengangkutan hingga terjadi pembusukan pada buah. Mengolah buah sukun menjadi keripik sukun dapat membantu meningkatkan margin keuntungan yang Anda peroleh. Sukun juga mempunyai masa panen tertentu atau yang disebut dengan tanaman semusim dapat cepat mengalami pembusukan sehingga pengolahan pasca panen dirasa perlu dilakukan agar produk dapat mempunyai umur simpan yang lama. Desa Tenggir, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo merupakan salah satu desa yang memiliki jumlah pohon sukun yang relatif banyak. Masyarakat desa sudah mempunyai keinginan dan semangat untuk memanfaatkan buah sukun dengan mengolahnya menjadi keripik sukun. Perlu adanya pengabdian kepada masyarakat untuk memberdayakan potensi desa dan merancang solusi yang akan ditawarkan kepada masyarakat. Tujuan dari program ini adalah untuk memberikan alternatif solusi pengolahan pascapanen produk pertanian secara sederhana dan meningkatkan kapasitas produksi industri rumah tangga keripik sukun. Hasil dari pelaksanaan program ini adalah peningkatan salah satu industri rumah tangga pengolahan keripik sukun dengan indikator peningkatan kapasitas produksi dan omzet usaha. Dukungan yang lebih besar di bidang ilmu pengetahuan dan keuangan dapat ditingkatkan untuk mendukung pengembangan bisnis yang lebih tepat sasaran dan signifikan.

Kata Kunci:

Pasca panen, keripik sukun, Desa Tenggir, Industri rumahan

Referensi

Jannah, N. U., & Setyadi, A. (2019). Kontribusi Arsip Dalam Proses Penentuan Perlindungan Indikasi Geografis Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Salak Pondoh di Kabupaten Sleman. Jurnal Ilmu Perpustakaan, 8(4), 260-272.

Junaidi, E., Probowati, B. D., & Fakhry, M. (2014). Pengendalian Mutu Pada Produksi Keripik Sukun. Agrointek, 8(1), 13-22.

Marta, H., Cahyana, Y., & Arifin, H.R. (2017). Program Diversifikasi Produk Olahan Berbahan Baku Sukun Sebagai Upaya Peningkatan Usaha Di Kecamatan Rancakalong Kabupaen Sumedang. Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat, 6(3), 227-232.

Naton, S., Radiansah, D., & Juniansyah, H. (2020). Analisis nilai tambah dan strategi pengembangan usaha pengolahan pisang pada UMKM keripik tiga bujang di kota Pontianak. JSEP, 16(2).

Wirayat, M., Yanis, M., & Mayasari, K. (2016). Analisis Nilai Tambah dan Usaha Pengolahan Tepung Sukun Sebagai Upaya Peningkatan Pendapatan Petani. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta, 2(2), 128-133.

Biografi Penulis

Tri Saputra, Universitas Jember

Cara Mengutip

Saputra, T., Muhlison, W. ., Rofiqi, A. ., Hani, E. S. ., Soeparjono, S. ., Widuri, L. I. ., … Alfarisy, F. K. . (2023). Upgrading Industri Rumahan Keripik Sukun Sebagai Inisiasi Kemandirian Ekonomi Masyarakat di Desa Tenggir Kecamatan Panji Kabupaten Situbondo. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 6(4), 1079–1083. https://doi.org/10.29303/jpmpi.v6i4.5986