Pencegahan Kecacingan Melalui Pendampingan Pembiasaan Pola Hidup Bersih Sehat dan Pemeriksaan Kecacingan pada Anak-Anak Di SD Negeri 3 Konawe Selatan

Pencegahan Kecacingan Melalui Pendampingan Pembiasaan Pola Hidup Bersih Sehat dan Pemeriksaan Kecacingan pada Anak-Anak Di SD Negeri 3 Konawe Selatan

Penulis

Muhammad Sultanul Aulya , Sri Aprilianti Idris , Angriani Fusvita , Firdayanti firdayanti , Fusvita , Ani Umar , Kemal Idris , Darmayanita Wenty

DOI:

10.29303/jpmpi.v6i4.6202

Diterbitkan:

2023-12-28

Terbitan:

Vol 6 No 4 (2023): Oktober-Desember 2023

Kata Kunci:

Cacing yang Ditularkan Melalui Tanah; Anak-anak, Infeksi cacing

Artikel

Unduhan

Cara Mengutip

Aulya, M. S. ., Idris, S. A. ., Fusvita, A. ., firdayanti, F., Fusvita, Umar, A. ., … Wenty, D. . (2023). Pencegahan Kecacingan Melalui Pendampingan Pembiasaan Pola Hidup Bersih Sehat dan Pemeriksaan Kecacingan pada Anak-Anak Di SD Negeri 3 Konawe Selatan: Pencegahan Kecacingan Melalui Pendampingan Pembiasaan Pola Hidup Bersih Sehat dan Pemeriksaan Kecacingan pada Anak-Anak Di SD Negeri 3 Konawe Selatan. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 6(4), 1467–1470. https://doi.org/10.29303/jpmpi.v6i4.6202

Metrik

Metrik sedang dimuat ...

Abstrak

Infeksi cacing yang disebabkan oleh Soil Transmited Helminth (STH) merupakan cacing nematoda usus yang ditularkan melalui tanah dalam siklus hidupnya. Macam-macam cacing golongan nematoda yang dikenal adalah cacing gelang (Ascaris Lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichiura), dan cacing tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator americanus). Cacingan mempunyai dampak yang sangat buruk bagi kesehatan, pada anak cacingan akan berdampak pada gangguan belajar, menurunnya kualitas kecerdasan dan berkurangnya asupan gizi. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan sosialisasi pencegahan penyakit cacingan melalui pendampingan pembiasaan pola hidup bersih sehat dan pemeriksaan cacingan pada anak-anak di SD Negeri 3 Konawe Selatan. Responden dalam kegiatan ini adalah anak-anak SD Negeri 3 Konawe Selatan dan diperoleh sampel feses sebanyak 31 orang. Hasil pemeriksaan feses dengan metode langsung pada 31 sampel feses anak tidak ditemukan sampel positif dan 31 sampel feses anak tidak mengandung telur cacing nematoda usus.

Referensi

Dewi, N.M.A.R., Puspitasari, C.E. and Hanifa, N.I. (2020) ‘Sosialisasi pencegahan penyakit infeksi kecacingan di wilayah Mataram’, INDRA: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 1(1), pp. 1–4.

Greenland, K. et al. (2015) ‘The epidemiology of soil-transmitted helminths in Bihar State, India’, PLoS neglected tropical diseases, 9(5), p. e0003790.

Hairani, B., Haryanti, E. and Indriyati, L. (2017) ‘Dampak tingginya prevalensi Trichuris trichiura terhadap kebijakan pengobatan massal kecacingan di tiga SD di Kabupaten Tanah Bumbu’, Jurnal Kebijakan Pembangunan, 12(1), pp. 77–83.

Kemenkes, K. (2019) ‘Petunjuk teknis pelaksanaan bulan kapsul vitamin A terintegrasi program kecacingan dan crash program campak’. STIKES PERINTIS.

Lalangpuling, I.E. (2020) ‘Prevalensi Kecacingan dan Hubungan Dengan PHBS Pada Anak Sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Ranomut Kota Manado’, Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS), 7(1), pp. 26–33.

Montresor, A. et al. (2020) ‘The global progress of soil-transmitted helminthiases control in 2020 and World Health Organization targets for 2030’, PLoS neglected tropical diseases, 14(8), p. e0008505.

Rosmalia, L. and Pramitaningrum, I.K. (2019) ‘Identifikasi Telur Ascaris lumbricoides Pada Feses Anak Sekolah Dasar Kelas 5 Dan 6 Di Yayasan Dinamika Indonesia, Bantar Gebang’, Jurnal Mitra Kesehatan, 2(1), pp. 41–44.

De Silva, N.R. et al. (2003) ‘Soil-transmitted helminth infections: updating the global picture’, Trends in parasitology, 19(12), pp. 547–551.

Biografi Penulis

Firdayanti firdayanti, Politeknik Bina Husada Kendari

Lisensi

Penulis yang akan mempublikasikan Artikelnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA harus menyetujui ketentuan sebagai berikut:

  1. Penulis dapat mempertahankan Hak Cipta Artikel yang akan di publikasikan dan penulis memberikan hak publikasi pertama kepada Jurnal Penabdian Magister Pendidikan IPA dengan pekerjaan secara bersamaan dan berlisensi di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional. yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
  2. Penulis dimasukkan dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (misalnya: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkan artikel dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
  3. Penulis diizinkan dan anjurkan untuk mem-posting Artikelnya secara online (misalnya: di repositori institusional atau di website mereka - socmed) setelah diterbitkan oleh Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, hal ini bertujuan untuk mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya capaian pengutipan Artikel (H-Index) lebih banyak. (Lihat Efek Akses Terbuka).