Pengenalan Pembuatan Menu Sehat dan Seimbang Sebagai upaya Pencegahan Anemia Pada Remaja Putri di Kota Mataram

Penulis

Dyah Purnaning , Rifana Cholidah , Marie Yuni Andari , Muhammad Rizkinov Jumsa , Lale Justin Amelia Elizar

DOI:

10.29303/jpmpi.v6i4.6783

Diterbitkan:

2023-12-31

Terbitan:

Vol 6 No 4 (2023): Oktober-Desember 2023

Kata Kunci:

anemia, remaja putri, penyuluhan kesehatan, pengetahuan

Artikel

Unduhan

Cara Mengutip

Purnaning, D. ., Cholidah, R. ., Andari, M. Y., Jumsa, M. R. ., & Elizar, L. J. A. . (2023). Pengenalan Pembuatan Menu Sehat dan Seimbang Sebagai upaya Pencegahan Anemia Pada Remaja Putri di Kota Mataram. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 6(4), 1414–1417. https://doi.org/10.29303/jpmpi.v6i4.6783

Metrik

Metrik sedang dimuat ...

Abstrak

Anemia merupakan suatu kondisi dimana kadar hemoglobin dibawah kadar normal. Anemia menjadi salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi baik dinegara maju maupun di negara berkembang. Anemia dapat terjadi akibat defisiensi beberapa zat gizi, diantaranya asam folat, vitamin B12 dan zat besi. Zat besi adalah mineral yang merupakan bagian dari hemoglobin dan myoglobin yang berperan sangat penting pada distribusi oksigen dalam tubuh. Anemia yang disebabkan karena kurangnya zat gizi ditandai dengan adanya gangguan pada produksi hemoglobin baik karena kurangnya asupan zat besi atau karena gangguan absorpsi. Anak-anak, remaja dan wanitamerupakan salah satukelompok umur yang rentan terhadap terjadinya anemia. Remaja putri berisiko menderita anemia karena pada masa pubertas mereka mengalami menstruasi dan percepatan tumbuh kembang, dimana kondisi ini akan diperparah jika asupan zat gizi dalam tubuh rendah. Pada saat memasuki usia remaja, pada umumnya remaja mempunyai banyak kegiatan dan hobi yang ingin dijalani, sehingga penting bagi mereka untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh agar terhindar dari berbagai macam masalah-masalah kesehatan yang dapat mengganggu aktivitas harian. Satu diantara kondisi yang harus diwaspadai oleh remaja adalah anemia. Pencegahan anemia dapat dilakukan dengan menerapkan pola makan yang seimbang. Adapun zat besi dapat diperoleh dari makanan sehari-hari seperti daging, ikan, unggas, sayuran seperti bayam, kacangan-kacangan dan juga makanan yang terfortifikasi. Selain makanan yang kaya akan zat besi, anemia juga dapat dicegah dengan pemberian suplementasi zat besi pada remaja. Penulis memandang perlu dilakukannya penyuluhan pembuatan menu sehat dan seimbang pada remaja putri di Kota Mataram. Target luaran kegiatan ini adalah publikasi ilmiah yang dimuat dalam jurnal ilmiah yang ber-ISSN. Penyuluhan di laksanakan di Ruang Kelas MA Nurul Islam pada hari Sabtu tanggal 19 Agustus 2023 dihadiri oleh 5 orang tim penyuluh Fakultas Kedokteran Universitas Mataram beserta 8 orang mahasiswa dan 41 siswi dan 1 orang guru MA Nurul Islam. Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, terdapat peningkatan tingkat pengetahuan siswi mengenai manfaat pembuatan menu sehat dan seimbang sebagai upaya pencegahan anemia pada remaja putri.

Referensi

Gumilang L, Nurlaelasari D, Dhamayanti M, Judistiani TD, Matini N, Pramatirta AY. 2021.

Gambaran faktor risiko kejadian anemia pada balita. JKM 7(4): 681-687.

Himatul d.(2017)Evaluasi penatalaksanaan gizi balita stunting diwilayah kerja puskesmas sirampog Unnes Journal of Public Health,6(3).189-95.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2022. Mengenal Dampak Anemia pada Remaja diperoleh dari https://upk.kemkes.go.id/new/mengenal-dampak-anemia-pada- remaja#:~:text=Pada%20remaja%20putri%2C%20Anemia%20dapat,badan%20bayi%20yang% 20cenderung%20rendah.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia., 2013. Riset Kesehatan dasar 2013. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia., 2018. Riset Kesehatan dasar 2018. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2018. Riset Kesehatan dasar 2018. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Kementrian kesehatan Republik Indonesia.2021. Remaja Sehat komponen utama pembangunan SDM Indonesia. https://www.kemkes.go.id/article/view/21012600002/remaja-sehat-komponen- utama-pembangunan-sdm indonesia.html#:~:text=Berdasarkan%20data%20Riskesdas%202018%2C%20prevalensi,optim al%20dan%20kurangnya%20aktifitas%20fisik.

Madestria NPO, Moedjiono AI, Suriah, Tahir M, Masni, Suarayasa K, Nur R, Syam A. 2021. Effect of education through video and packaging modifications of iron tablets on female adolescent behavior in the iron supplementation intake in SMPN 2 and SMPN 1 Parigi. Gac Sanit. 2021;35 Suppl 2:S127-S130. doi: 10.1016/j.gaceta.2021.10.011. PMID: 34929794.

McLean E, Cogswell M, Egli I, Wojdyla D, de Benoist B. 2009. Worldwide prevalence of anaemia, WHO vitamin and mineral nutrition information system, 1993-2005. Public Nutr. 2009;12:444- 54

Perignon M, Fiorentino M, Kuong K, Burja K, Parker M, Sisokhom S, et al. 2014. Stunting, poor iron status and parasite infection are significant risk factors for lower cognitive performance in Cambodian school-aged children. PLoS One;9, e112605.

Santos R. 201. Food consumption and nutritional and biochemical status of 5-12 year old Indonesia children british Journal of nitrition, 110(11).

Stoltzfus. RJ and Dreyfuss. ML. 2010. Guidelines for the Use of Iron Supplements to Prevent and

Tanaka T, Roy CN, Yao W, Matteini A, Semba RD, Arking D, Walston JD, Fried LP, Singleton A, Guralnik J, Abecasis GR, Bandinelli S, Longo DL, Ferrucci L. A genome-wide association analysis of serum iron concentrations. Blood. 2010 Jan 7;115(1):94-6. doi: 10.1182/blood- 2009-07-232496. Epub 2009 Oct 30. PMID: 19880490; PMCID: PMC2803694.

Thompson, J.L., Manore, M.M. and Vaughan, L. 2011. The Science of Nutrition: What disorders can result from inadequate intakes of nutrients involved in blood health?, Benjamin Cummings

Umniyati, H. 2011. Sprinkles: Strategi Baru Pengendalian Defisiensi Zat Besi dan Anemia pada Bayi dan Anak di Negara Berkembang. Kesmas 5(5): 195-200.

World Health Organization, 2011. Haemoglobin concentration for the diagnosis of anaemia and assessment of severity.

Lisensi

Penulis yang akan mempublikasikan Artikelnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA harus menyetujui ketentuan sebagai berikut:

  1. Penulis dapat mempertahankan Hak Cipta Artikel yang akan di publikasikan dan penulis memberikan hak publikasi pertama kepada Jurnal Penabdian Magister Pendidikan IPA dengan pekerjaan secara bersamaan dan berlisensi di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional. yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
  2. Penulis dimasukkan dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (misalnya: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkan artikel dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
  3. Penulis diizinkan dan anjurkan untuk mem-posting Artikelnya secara online (misalnya: di repositori institusional atau di website mereka - socmed) setelah diterbitkan oleh Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, hal ini bertujuan untuk mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya capaian pengutipan Artikel (H-Index) lebih banyak. (Lihat Efek Akses Terbuka).