Vol 7 No 1 (2024): Januari - Maret
Akses Terbuka
Peer Reviewed

Pengolahan Limbah Biji Rambutan Menjadi Emping di Desa Penimbung, Kecamatan Gunungsari

Penulis

Anggya Nurakhmadya Saren , Bunial Khawarizmi , Sri Helmayana Rahmi , Vista Citra Puspita Swari , Namira Putri Maulida , Izma Paryantini , Erni Oktafianingsih , Luluk Fahrani Wal Marjan , Lalu Cipta Galuh Pramuda , Ulul Albab Almujaddidy , Ida Bagus Giri Putra

DOI:

10.29303/jpmpi.v7i1.7601

Diterbitkan:

2024-03-24

Unduhan

Abstrak

Selama ini masyarakat menganggap biji rambutan sebagai limbah tidak terpakai padahal biji rambutan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Tujuan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Tematik UNRAM adalah agar masyarakat dapat berkreasi dan berinovasi terhadap limbah biji rambutan untuk menjadi produk yang bernilai jual. Kegiatan ini dilakukan di Desa Penimbang, Kecamatan Gunungsari, Nusa Tenggara Barat. Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah Learning by Doing. Tim mahasiswa KKN Tematik UNRAM belajar dengan mempraktekkan langsung cara mengolah biji rambutan dengan alat dan bahan yang sudah disiapkan. Pendekatan ini diharapkan lebih efektif untuk mencapai target luaran dalam kegiatan KKN di Desa Prnimbunh. Hasil pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik mampu memberikan informasi dan inovasi tentang pengolahan limbah biji rambutan sehingga masyarakat mampu mengolah limbah biji rambutan menjadi sebuah usaha bisnis yang kreatif, yang mampu menunjukkan kreatifitas dalam mengubah limbah yang tidak terpakai menjadi produk yang bernilai. Selain itu, kegiatan ini juga bisa menjadi salah satu pilihan untuk mengurangi limbah khususnya biji rambutan.

Kata Kunci:

Karakter; Cinta Lingkungan; Pengolahan Sampah; SDN Suco 3; Kerajinan

Referensi

Anggara, D., Harianja, M. S., Musfitasari, A., Marselinha, M., Wahyudianto, F. X. A., & Fernandes, A. (2020). Potensi limbah kulit rambutan (Nephelium lappaceum) sebagai minuman seduhan herbal. Jurnal Agroteknologi, 13(02), 131-136.

Desinta, T. (2015). Penentuan Jenis Tanin Secara Kualitatif dan Penetapan Kadar Tanin dari Kulit Buah Rambutan (Nephelium Lappaceum L.) Secara Permanganometri. CALYPTRA, 4(1), 1-10.

Hazimah dkk. 2013.Aktivitas Antioksidaan dan Antimikrobial dari Ekstrak Plectranthus amboinicus. Jurnal. Pekanbaru: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau.

Nirmala Sari, A. (2015). Antioksidan Alternatif Untuk Menangkal Bahaya Radikal Bebas Pada Kulit. Elkawnie: Journal of Islamic Science and Technology, 1(1), 63–68. www.jurnal.arraniry.com/index.php/elka wnie.

Sari, N. R., & Setyowati, E. (2014). Pengaruh Masker Jagung dan Minyak Zaitun terhadap Perawatan Kulit Wajah. Journal of Beauty and Beauty Health Education, 3(1), 1–7.

Setyani, F., & Kartamihardja, H. (2022). Formulasi Krim Antioksidan Ektrak Etanolik Kulit Buah Rambutan (Nephelium lappaceum L.). Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Indonesia, 11(1), 70-81.

Suparmi, & Anshory, H. (2012). Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol kulit buah rambutan (Nephelium lappaceum, L.) dengan metode linoleat-tiosianat. Jurnal Ilmiah Farmasi, 9(1).

Tonthawi, M., & Musfiroh, I. (2023). Review: Peningkatan Stabilitas Vitamin C dalam Sediaan Kosmetika. Majalah Farmasetika, 8(3), 194–208. https://doi.org/10.24198/mfarmasetika.v8i3.44462

Widyaningrum, Herlina. 2011. Kitab Tanaman Obat Nusantara. Med Press (Anggota IKAPI): Yogyakarta.

Cara Mengutip

Saren, A. N., Khawarizmi, B., Rahmi, S. H., Swari, V. C. P., Maulida, N. P., Paryantini, I., … Putra, I. B. G. (2024). Pengolahan Limbah Biji Rambutan Menjadi Emping di Desa Penimbung, Kecamatan Gunungsari. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 7(1), 294–298. https://doi.org/10.29303/jpmpi.v7i1.7601