Membangun Desa Wisata Melalui Ekplorasi Budaya Lokal dan Potensi Alam (Studi Kasus Desa Wisata Akar-Akar Lombok Utara)
DOI:
10.29303/jpmpi.v7i1.7626Diterbitkan:
2024-03-24Terbitan:
Vol 7 No 1 (2024): Januari - MaretKata Kunci:
Penyuluhan Pariwisata, Desa Wisata, Acara Adat, Produk Unggulan Pariwisata.Artikel
Unduhan
Cara Mengutip
Metrik
Abstrak
Desa Akar-Akar merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Bayan Lombok Utara. Desa ini termasuk desa tua karena sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Mengacu pada posisi geografisnya, desa Akar-Akar memiliki posisi strategis karena dinaungi oleh gunung rinjani yang merupakan salah satu geopark dunia saat ini. Disamping juga memiliki wilayah pantai disepanjang sisi Utaranya yang merupakan bagian dari laut Jawa. Posisi inilah yang membuka peluang Akar-Akar dapat memposisikan dirinya sebagai desa wisata yang bisa diandalkan. Potensi obyek wisata yang bisa dijual desa ini antaranya adalah alam dan lingkungan yang bernuansa pegunungan dan bukit, serta wilayah pantainya. Hawa sejuk dan semilir angin pantai selalu menyelimuti setiap orang yang berkunjung. Di waktu pagi kita bisa menikmati hangatnya matahari yang terbit dan di sore hari orang akan disuguhi sun-set yang mempesona di pantai, sambil menyaksikan nelayan yang akan melaut di sore hari. Indahnya gunung rinjani juga bisa dinikmati dari desa ini pada waktu pagi dan sore hari. Selain alam, terdapat juga peninggalan sejarah berupa Bale Béléq dan Gamelan Pusaka yang digunakan pada acara-acara adat tahunan. Kemudian ada acara ritual tahunan yaitu Empas Menanga Mual (menguras air waduk) yang diacarakan besar-besaran oleh penduduk setempat. Selain itu ada sebuah batu besar ‘Batu Manjetan’ yang bersejarah dan dikeramatkan masyarakat setempat. Kelompok sadar wisata Desa Akar-Akar selama ini kurang memiliki pengetahuan dalam mengembangkan desanya dengan potensi unggulan desa yang dimiliki. Oleh karena itu penulis sebagai bagian dari pengabdiannya merasa perlu melakukan pendampingan, penyuluhan dan pelatihan mengenai pengembangan desa wisata, produk unggulan desa dan menjadikan rumah warga sebagai homestay bagi wisatawan. Pengabdian ini telah dilaksanakan dengan menggunakan model focus group discussion dan supervisi lapangan untuk mengidentifikasi produk unggulan desa yang dapat mendukung pariwisata.
Referensi
Dharmawan, dkk. 2014. Strategi Pengembangan Desa Wisata di Desa Belimbing Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan. Universitas Udayana, Tesis, Prodi Agribisnis.
Hadiwijoyo, Surya Sakti, 2012. Perencanaan Pariwisata Perdesaan Berbasis Masyarakat (Sebuah
Pendekatan Konsep). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hailuddin, dkk. 2022. Pengembangan Potensi Alam dan Lingkungan sebagai Daya Tarik Wisata
(Studi Kasus Desa Wisata Sapit Lereng Rinjani), Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, vol.5(1), FKIP Unram.
Pitana, I. Gede dan Diarta, I Ketut Surya. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Thandi A. Nzama, 2010. Challenges of Suistainable Rural Tourism Development in Kwazulu-Natal.
Journal Hum & Soc. Sci 2(1): 44-53
Pitana, I. Gede dan Diarta, I Ketut Surya. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Utomo dan Satriawan, 2017. Strategi Pengembangan Desa Wisata di Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang. Universitas Trunojoyo Madura: Prodi Ekonomi Pembangunan.
Urbanus Ambardi dan Socia Prihawantoro, (Editor), 2002. Pengembangan Wilayah dan Otonomi Daerah – Kajian Konsep dan Pengembangan, BPPT Press., Jakarta.
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Hailuddin, Mukmin Suryatni, Mahyuddin N, Siti Maryam, Sofiati Wardah
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Penulis yang akan mempublikasikan Artikelnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA harus menyetujui ketentuan sebagai berikut:
- Penulis dapat mempertahankan Hak Cipta Artikel yang akan di publikasikan dan penulis memberikan hak publikasi pertama kepada Jurnal Penabdian Magister Pendidikan IPA dengan pekerjaan secara bersamaan dan berlisensi di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional. yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
- Penulis dimasukkan dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (misalnya: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkan artikel dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
- Penulis diizinkan dan anjurkan untuk mem-posting Artikelnya secara online (misalnya: di repositori institusional atau di website mereka - socmed) setelah diterbitkan oleh Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, hal ini bertujuan untuk mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya capaian pengutipan Artikel (H-Index) lebih banyak. (Lihat Efek Akses Terbuka).