Pemanfaatan Limbah Sayuran Menjadi Pupuk Organik Cair (POC) di Desa Paok Pampang, Sukamulia, Lombok Timur

Penulis

Ahmad Jupri , Nurmala Handayani , Lalu Ahmad Fikri Zainuri , Fadli , Tapaul Rozi , Eka Sunarwidi P , Hilman Ahyadi

Diterbitkan:

2024-06-07

Terbitan:

Vol 7 No 2 (2024): April-Juni

Kata Kunci:

daun kelor,mie kelor simaiq,penambah nafsu makan,resiko stunting

Artikel

Unduhan

Cara Mengutip

Ahmad Jupri, Nurmala Handayani, Lalu Ahmad Fikri Zainuri, Fadli, Tapaul Rozi, Eka Sunarwidi P, & Hilman Ahyadi. (2024). Pemanfaatan Limbah Sayuran Menjadi Pupuk Organik Cair (POC) di Desa Paok Pampang, Sukamulia, Lombok Timur. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 7(2), 374–379. Diambil dari https://jppipa.unram.ac.id/index.php/jpmpi/article/view/7845

Metrik

Metrik sedang dimuat ...

Abstrak

Salah satu masalah yang dihadapi oleh petani adalah sulit mendapatkan sebuah pupuk subsidi dari pemerintah, baik dari segi pemerataan distribusi sampai jumlah yang diberikan tidak sesuai dengan luas lahan pertanian. Sementara dari segi manfaat pupuk subsidi hanya memberikan manfaat tidak terlalu berkepanjangan, karena sering menggunakan pupuk kimia membuat kualitas tanah berubah dari yang sebenarnya, apabila terlalu sering menggunakan atau terlalu banyak menggunakan pupuk berbahan kimia membuat kerusakan tanah pada lahan yang bisa mengakibatkan berkurangnya produktifitas dari sektor pertanian. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pemanfaatan limbah sayuran menjadi pupuk organik cair (POC) di desa paok pampang, sukamulia, lombok timur. Berdasarkan permasalahan diatas, penulis menemukan beberapa metode dan teknologi yang dirangkum dalam program KKN antara lain pendataan, observasi dan praktik dengan tujuan memberikan solusi atas permasalahan yang ada.

Referensi

Firman. (2018). Angka Kurang Gizi di NTB Masih Tinggi. Dinas komunikasi, informatika dan statistikProvinsiNusaTenggaraBarat. https://diskominfotik.ntbprov.go.id/content/angka-kurang-gizi-di- ntb-masih-tinggi

Soetjiningsih. (2012). Kebutuhan Gizi Balita.

Permenkes RI. (2014). Pedoman Gizi Seimbang Nomor 41 tahun 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 41 Tahun 2014, c, 1–43

Maulana, Indra. 2015. Sejarah dan IlmuTentangTumbuhan Kelor, 42

Sidabutar, L. M. (2018). Analisa Kandungan Gizi dan Daya Terima Crackers dengan

Pemanfaatan Tepung Daun Kelor dan Tepung Ikan Lele. Medan: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.Studi Diet Total 2014

Tim percepatan anak kerdil(stunting).2023

https://stunting.go.id/atasi-puluhan-ribu-balita-stunted-lombok-timur-gandeng-tni/

Lisensi

Hak Cipta (c) 2024 Ahmad Jupri, Nurmala Handayani, Lalu Ahmad Fikri Zainuri, Fadli, Tapaul Rozi, Eka Sunarwidi P, Hilman Ahyadi

Creative Commons License

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Penulis yang akan mempublikasikan Artikelnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA harus menyetujui ketentuan sebagai berikut:

  1. Penulis dapat mempertahankan Hak Cipta Artikel yang akan di publikasikan dan penulis memberikan hak publikasi pertama kepada Jurnal Penabdian Magister Pendidikan IPA dengan pekerjaan secara bersamaan dan berlisensi di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional. yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
  2. Penulis dimasukkan dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (misalnya: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkan artikel dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
  3. Penulis diizinkan dan anjurkan untuk mem-posting Artikelnya secara online (misalnya: di repositori institusional atau di website mereka - socmed) setelah diterbitkan oleh Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, hal ini bertujuan untuk mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya capaian pengutipan Artikel (H-Index) lebih banyak. (Lihat Efek Akses Terbuka).