Vol 7 No 2 (2024): April-Juni
Akses Terbuka
Peer Reviewed

Mie Kelor (Moringa Olefiera) Simaiq Peningkatan Gizi Anak Resiko Stunting Desa Paok Pampang Kecamatan Sukamulia Kabupaten Lombok Timur

Penulis

Ahmad Jupri , Nurmala Handayani , Lalu Ahmad Fikri Zainuri , Fadli , Tapaul Rozi , Eka Sunarwidi P , Hilman Ahyadi

DOI:

10.29303/jpmpi.v7i2.8020

Diterbitkan:

2024-06-10

Unduhan

Abstrak

Desa Paok Pampang merupakan desa pemekaran dari Desa Dasan Lekong pada tahun 2010. Desa ini terletak di Kecamatan Sukamulia, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Desa Paok Pampang memiliki potensi dan komoditas unggulan yaitu berupa pertanian, perkebunan dan perternakan yang menjadi sumber mata pencaharian masyarakat setempat. Potensi yang dimiliki dalam bidang pertanian. Hamparan sawah yang luas serta kreatifitas masyarakat desa dalam memilih bahan tanaman menjadi modal besar untuk kemajuan pertanian Desa Paok Pampang. Desa paok pampang juga menjadi salah satu desa dengan Tingkat stunting yang tinggi terhirung sebanyak 90 anak yang dikategorikan resiko stunting oleh para kader posyandu pada masing-masing dusun.oleh karena itu maka inovasi mie kelor sebagai salah satu alternatif bagi para ibu-ibu maupun kader posyandu dalam peningkatan gizi para anak yang mengalami resiko stunting karena dilihat juga dari prekonomian Masyarakat yang masih dikategorikan kurang mampu dan tanaman kelor menjadi tanaman yang bisa dikategorikan semua warga menanam dipekarangan rumah dan dimanfaatkan daunnya sebagai campuran pada olahan mie kelor yang kaya akan gizi. Tujuan penelitian ini adalah (1) agar Masyarakat dapat mengolah daun kelor menjadi makanan yangkaya akan gizi (2) Masyarakat dapat memanfaatkan tanaman daun kelor menjadi olahan yang memiliki dayaguna dan daya jual yang tinggi jika diolah dengan benar dan dikreasikan.

Kata Kunci:

Daun Kelor, Mie Kelor Simaiq, Penambah Nafsu Makan, Resiko Stunting

Referensi

Firman. (2018). Angka Kurang Gizi di NTB Masih Tinggi. Dinas komunikasi, informatika dan statistikProvinsiNusaTenggaraBarat. https://diskominfotik.ntbprov.go.id/content/angka-kurang-gizi-di- ntb-masih-tinggi

Soetjiningsih. (2012). Kebutuhan Gizi Balita.

Permenkes RI. (2014). Pedoman Gizi Seimbang Nomor 41 tahun 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 41 Tahun 2014, c, 1–43

Maulana, Indra. 2015. Sejarah dan IlmuTentangTumbuhan Kelor, 42

Sidabutar, L. M. (2018). Analisa Kandungan Gizi dan Daya Terima Crackers dengan

Pemanfaatan Tepung Daun Kelor dan Tepung Ikan Lele. Medan: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.Studi Diet Total 2014

Tim percepatan anak kerdil(stunting).2023

https://stunting.go.id/atasi-puluhan-ribu-balita-stunted-lombok-timur-gandeng-tni/

Cara Mengutip

Jupri, A., Handayani, N., Zainuri, L. A. F., Fadli, Rozi, T., Sunarwidi P, E., & Ahyadi, H. (2024). Mie Kelor (Moringa Olefiera) Simaiq Peningkatan Gizi Anak Resiko Stunting Desa Paok Pampang Kecamatan Sukamulia Kabupaten Lombok Timur. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 7(2), 541–545. https://doi.org/10.29303/jpmpi.v7i2.8020