Budidaya Tanaman Sorgum Di Kabupaten Lombok Timur: Potensi, Kendala, dan Peluang Usaha Pengembangannya

Penulis

Suwardji , Ahlul Fikri Amrul Huda , Baiq Sagia Febrina Iswara , Lalu Bahrul Ilmi , M. Harjiman Tamimi

DOI:

10.29303/jpmpi.v7i1.8025

Diterbitkan:

2024-03-29

Terbitan:

Vol 7 No 1 (2024): Januari - Maret

Kata Kunci:

Kabaupaten Lombok Timur, Tanaman Sorgum, Pangan, Bioethanol, Pakan Ternak

Artikel

Unduhan

Cara Mengutip

Suwardji, Huda, A. F. A., Iswara , B. S. F., Ilmi , L. B., & Tamimi, M. H. (2024). Budidaya Tanaman Sorgum Di Kabupaten Lombok Timur: Potensi, Kendala, dan Peluang Usaha Pengembangannya. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 7(1), 136–142. https://doi.org/10.29303/jpmpi.v7i1.8025

Metrik

Metrik sedang dimuat ...

Abstrak

Sorgum merupakan tanaman lahan kering yang memiliki berbagai kelebihan untuk kesehatan untuk memenuhi kebutuhan pangan. Sorgum dapat dimanfaatkan sebagai pangan, pakan dan bioenergi (bioetanol), mudah beradaptasi pada lahan marginal, dan memerlukan air yang relatif sedikit karena lebih tahan terhadap kekeringan dibandingkan tanaman pangan lainnya. Namun, pemerintah hanya menunjukkan sedikit ketertarikan terhadap pengembangannya. Kegiatan dilaksanakan di 5 (lima) Kecamatan Kabupaten Lombok Timur dari tanggal 3 Januari hingga 6 Februari 2024. Peserta yang mengikuti kegiatan adalah mahasiswa PKL (Praktik Kerja Lapngan) program studi Ilmu Tanah Universitas Mataram. Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode observasi dan wawancara. Perolehan data yang didapatkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi langsung lapangan, sedangkan data sekunder diperoleh dari Dinas Pertanian Lombok Timur. Berdasarkan data sekunder dan hasil survey yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa terdapat 5 kecamatan yang berpotensi untuk mengembangkan tanaman sorgum di kabupaten lombok timur, yaitu kecamatan Pringgasela, Wanasaba, Masbagik, Jerowaru dan Aikmel. Berdasarkan hasil survey lapangan juga diketahui bahwa sebagian besar para petani sudah banyak merealisasikan benih yang diberikan oleh pemerintah, di kecamatan Pringgasela benih yang terealiasi sebanyak 42 kg dengan luas lahan yang ditanami yaitu 6 hektar, di kecamatan Wanasaba yaitu di desa Wanasaba Daye dan Mamben Lauk masing-masing sudah menanam sebanyak 17 kg dan 5 kg dengan masing-masing luasan lahan yaitu 1,7 ha dan 0,43 ha. Di kecamatan Masbagik dan Jerowaru juga masing-masing telah menanam benih sebanyak 1 kg dan 35 kg dengan masing-masing luasan lahan yaitu 0,08 ha dan 1 ha. Adapun di kecamatan Aikmel kedua sampel masing-masing sudah merealisaikan benih sebanyak 21 kg dan 28 kg dengan masing-masing luasan lahan 3 ha dan 4 ha. Potensi sorgum di Lombok Timur mencakup sumber pangan, pakan ternak, dan bahan baku bioetanol, namun diperlukan upaya lebih besar dalam penyuluhan dan pelatihan kepada petani serta penciptaan pasar dan jaminan harga.

Referensi

Adelekan, BA. 2010. Investigation of ethanol productivity of cassava crop asa sustainablesource of biofuel in tropical countries. African Journal of Biotechnology, 9(35): 5643-5650

Deptan. 1990. Teknologi budidaya sorgum. Departemen Pertanian. Balai Informasi Pertanian Provinsi Irian Jaya. www.pustaka.litbang. deptan.go.id

Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur. 2022. Data Luas Tanam, Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas di Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur. Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Hortikultura. 1996. Prospek Sorgum Sebagai Bahan Pangan Dan Industri Pangan. Edisi Khusus Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, 4: 2-5

Irawan, B., & Sutrisna, N. (2011). Prospek pengembangan sorgum di Jawa Barat mendukung diversifikasi pangan. In Forum Penelitian Agro Ekonomi, 29(2): 99-113.

Matheus, R., Noldin, A.B., Basri, Salli, M.K., dan Jahemat, A. 2017. Penerapan Integrate Farming Systim sebagai Upaya Peningkatan Produktivitas Lahan Di Wilayah Timor Barat. Makalah Disampaikan Pada Seminar Nasional I Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Permana, S.N. 2007. Faktor-faktor Internal dan Eksternal yang Mempengaruhi Petani dalam Memilih Pola Tanam Yang Menguntungkan. Wawasan TRIDHARMA No. 2 Tahun XX September 2007.

Raharja dan Wiryanto, W. 2005. Diktat Dasar-dasar Agronomi. Fakultas Universitas Malang. Pertanian Brawijaya,

Soebarinoto dan Hermanto. 1996. Potensi jerami sorgum sebagai pakan ternak ruminansia. Risalah Simposium Prospek Tanaman Sorgum Untuk Pengembangan Agroindustri. Edisi Khusus Balai Penelitian Tanaman Kacang-Kacangan dan Umbi-umbian No. 4-1996: 217-221.

Suarni. 2004. Pemanfaatan tepung sorgum untuk produk olahan.J. Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 23(4): 45–151.

Suarni dan Patong, R. 2002. Tepung Sorgum Sebagai Bahan Substitusi Terigu. Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 21 (1): 43-47.

Subandi, I. Manwan, and A. Blumenschein. 1988. National coordinated research program on corn. Central Research Institute for food crops. Agency for Agricultural Research and Development

Lisensi

Hak Cipta (c) 2024 Suwardji, Ahlul Fikri Amrul Huda, Baiq Sagia Febrina Iswara , Lalu Bahrul Ilmi , M. Harjiman Tamimi

Creative Commons License

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Penulis yang akan mempublikasikan Artikelnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA harus menyetujui ketentuan sebagai berikut:

  1. Penulis dapat mempertahankan Hak Cipta Artikel yang akan di publikasikan dan penulis memberikan hak publikasi pertama kepada Jurnal Penabdian Magister Pendidikan IPA dengan pekerjaan secara bersamaan dan berlisensi di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional. yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
  2. Penulis dimasukkan dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (misalnya: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkan artikel dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
  3. Penulis diizinkan dan anjurkan untuk mem-posting Artikelnya secara online (misalnya: di repositori institusional atau di website mereka - socmed) setelah diterbitkan oleh Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, hal ini bertujuan untuk mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya capaian pengutipan Artikel (H-Index) lebih banyak. (Lihat Efek Akses Terbuka).