Penyuluhan Pembuatan Awetan Tumbuhan dan Hewan Sebagai Media Pembelajaran IPA
DOI:
10.29303/jpmpi.v4i2.832Diterbitkan:
2021-07-06Terbitan:
Vol 4 No 2 (2021)Kata Kunci:
awetan kering tumbuhan dan hewan, awetan basah makhluk hidup, herbarium, insektarium, spesimen cangkang moluska, media praktikum biologiArtikel
Unduhan
Cara Mengutip
Metrik
Abstrak
Spesimen awetan tumbuhan dan hewan merupakan media pembelajaran yang sangat dibutuhkan untuk mengkonkritkan materi pembelajaran IPA khususnya pada materi biologi. Tujuan pengabdian adalah memberikan penyuluhan kepada guru SMPN 20 Mataram tentang teknik pembuatan awetan tumbuhan dan hewan. Penyuluhan dilakukan melalui metode diskusi, demonstrasi dan praktek pembuatan spesimen awetan tumbuhan dan hewan. Tumbuhan dan hewan yang diawetkan adalah makhluk hidup yang seringkali dijumpai siswa dalam kehidupan sehari-harinya, seperti kupu-kupu, belalang, lebah, capung, kumbang, moluska, dan berbagai jenis tumbuhan berukuran kecil seperti tumbuhan paku rumputan. Spesimen awetan yang dibuat berupa awetan kering dan basah. Penyuluhan dilakukan oleh tim pengabdian yang terdiri dosen, laboran, dan mahasiswa FKIP Universitas Mataram, sementara peserta pengabdian terdiri 20 orang guru. Evaluasi terhadap efektivitas kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan melalui pengamatan keterlaksanaan pengabdian dan penyebaran angket kepada peserta untuk mendapatkan data dampak yang mereka peroleh setelah pengabdian dilakukan. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa guru antusias membuat spesimen awetan kering berupa insektarium, herbarium, dan awetan cangkang moluska, serta awetan basah cacing dan ikan. Peserta pengabdian mendapatkan peningkatan wawasan dan keterampilan dalam membuat spesimen tumbuhan dan hewan. Kesimpulan dari pengabdian adalah penyuluhan yang dilakukan melalui diskusi, demonstrasi, dan pendampingan pembuatan spesimen awetan tumbuhan dan hewan berdampak meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta membuat awetan tumbuhan dan hewan tersebut.Referensi
Agustina, P. (2017). Persepsi Guru Biologi SMA tentang Media Pembelajaran Materi Kingdom Animalia. Proceeding Biology Education Conference, 14(1), 318 – 321.
Artayasa, I P., Muhlis, Hadiprayitno, G., Merta, I W., & Karnan. (2019). Pengembangan Tes Keterampilan Proses Sains Untuk Pembinaan Olimpiade Sains Di SMPN 20 Mataram. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 2(1), 11-16.
Feyzioglu, B. (2009). An Investigation of the Relationship between Science Process Skills with Efficient Laboratory Use and Science Achievement in Chemistry Education. Journal of Turkish Science Education, 6(3),114-132.
Istiqomah, U. (2014). Pengembangan Media Awetan Basah Cacing Endoparasit dan LKS untuk Pembelajaran Biologi Kelas X. Bioedu. 3(3), 542-549. Diperoleh dari https://media.neliti.com/media/publications/245363-pengembangan-media-awetan-basah-cacing-e-f48caa30.pdf
Kemdikbud. (2013). Kompetensi Dasar SMP/MTs Kurikulum 2013, Diperoleh dari https://www.academia.edu/6441738/Kompetensi_Inti_dan_Kompetensi_Dasar_Kurikulum_2013_SMP_dan_MTs.
Mertha, I G., Idrus, A. A., Ilhamdi, L, & Zulkifli, L. (2018). Pelatihan Teknik Pembuatan Herbarium Kering dan Identifikasi Tumbuhan Berbasis Lingkungan Sekolah Di SMAN 4 Mataram. Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat. 1(1), 82-87. Diperoleh dari https://core.ac.uk/download/pdf/234673043.pdf
Murni, P., Muswita, Harlis, Yelianti, U & Kartika, W.D. (2015). Lokakarya Pembuatan Herbarium untuk Pengembangan Media Pembelajaran Biologi di MAN Cendikia Muaro Jambi. Jurnal Pengabdian pada Masyarakat 30(2),1-6.
Nurhayati, A. S & Harianti, 2020. Model Pembelajaran Project Base Learning. Diperoleh dari https://sibatik.kemdikbud.go.id/inovatif/assets/file_upload/pengantar/pdf/pengantar_5.pdf
Pratiwi, P. (2013). Manajemen Koleksi Biota Laut. Jakarta: Puslit Oseanografi LIPI.
Rati, N. W., Kusmaryatni, N., & Rediani, N.(2017). Model Pembelajaran Berbasis Proyek, Kreativitas dan Hasil Belajar Mahasiswa.Jurnal Pendidikan Indonesia. 6(1), 60-71.
Sumaraw, S. (2015). Pentingnya Pendampingan Untuk Meningkatkan Kompetensi, Diperoleh dari (https://manadopostonline.com/read/2016/07/11/Pentingnya-Pendampingan-untuk-Meningkatkan-Kompetensi/15232).
Susilo, M. J. (2015). Analisis Kualitas Media Pembelajaran Insektarium dan Herbarium untuk Mata Pelajaran Biologi Sekolah Menengah. Jurnal BIOEDUKATIKA, 3(1), 10-15. Diperoleh dari http://journal.uad.ac.id/index.php/BIOEDUKATIKA/article/view/4141
Syamsiah, Nurhayati, B., Hiola, S. F. (2020). Pemanfaatan Spesimen Herbarium sebagai Media Pembelajaran Bagi Guru-Guru IPA/Biologi di Kabupaten Enrekang. Jurnal Dedikasi, 22(1), 99-103.
Yelianti, U., Hamidah, A., Muswita, & Sukmono, T. (2016). Pembuatan spesimen Hewan dan Tumbuhan Sebagai Media Pembelajaran di SMP Se Kota Jambi. Jurnal Pengabdian pada Masyarakat. 31(4), 36-43.
Biografi Penulis
I Putu Artayasa, University of Mataram
Muhlis Muhlis, University of Mataram
Agus Ramdani, University of Mataram
Lisensi
Penulis yang akan mempublikasikan Artikelnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA harus menyetujui ketentuan sebagai berikut:
- Penulis dapat mempertahankan Hak Cipta Artikel yang akan di publikasikan dan penulis memberikan hak publikasi pertama kepada Jurnal Penabdian Magister Pendidikan IPA dengan pekerjaan secara bersamaan dan berlisensi di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional. yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
- Penulis dimasukkan dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (misalnya: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkan artikel dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
- Penulis diizinkan dan anjurkan untuk mem-posting Artikelnya secara online (misalnya: di repositori institusional atau di website mereka - socmed) setelah diterbitkan oleh Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, hal ini bertujuan untuk mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya capaian pengutipan Artikel (H-Index) lebih banyak. (Lihat Efek Akses Terbuka).