Etnobotani Tradisi Bebubus Suku Sasak: Kajian Etnografi Harmonisasi Manusia-Alam untuk Mewujudkan SDGs di Pulau Lombok
DOI:
10.29303/jpmpi.v7i3.8575Diterbitkan:
2024-09-05Terbitan:
Vol 7 No 3 (2024): Juli - SeptemberKata Kunci:
Bebubus, Ethnobotany, SDGs, Traditional Medicine, Lombok IslandArtikel
Unduhan
Cara Mengutip
Metrik
Abstrak
The Bebubus tradition is a traditional medicine practice practiced by the Sasak tribe on Lombok Island that is still maintained to this day. This practice involves the use of various types of medicinal plants that have been passed down from generation to generation. This study aims to analyze the ethnobotanical perspective of the Bebubus tradition of the Sasak people on Lombok Island and determine the role of the Bebubus tradition in the harmonization of humans and nature to realize SDGs on Lombok Island. This research uses an ethnographic approach with the methods of in-depth interviews, participatory observation, and literature analysis. Information was collected from Bebubus practitioners, community leaders, and local residents in several villages on Lombok Island. The data obtained were analyzed qualitatively to identify the types of plants used, treatment methods, and cultural values associated with the practice of Bebubus. The results showed that the Bebubus tradition uses more than 11 types of medicinal plants that have various healing properties. This practice is not only beneficial for physical health, but also has deep spiritual and social values for the Sasak people. In addition, Bebubus contributes to the conservation of local biodiversity and supports the community's economy through the sustainable use of natural resources. The Bebubus tradition of the Sasak Tribe has great potential in supporting the achievement of SDGs, especially in terms of health and well-being (SDGs goal 3), especially in goal 3.9 reducing disease and death from hazardous chemicals and pollution. The preservation and development of Bebubus practices can be a model of sustainable harmonization between humans and nature, and enrich ethnobotanical knowledge in Indonesia.
Referensi
Adrian, K. (2024). 45% masyarakat Indonesia masih lebih percaya obat herbal dibanding obat modern. URL: https://www.alodokter.com/45-masyarakat-indonesia-masih-lebih-percaya-obat-herbal-dibanding-obat-modern. Diakses tanggal 27 Februari 2024.
Amin, M., Rasyad, A., Hadi, M. S., Murdi, L., dan Triyanto, M. (2021). Konstruksi sosial dalam tradisi bebubus di Kelurahan Gelanggang Lombok Timur Nusa Tenggara Barat: suatu kajian sejarah budaya. Jurnal Pemikiran Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan, 8(2), 51-63. DOI: https://doi.org/10.22373/jsai.v2i2.1490
Aryanta, I. W. R. (2019). Manfaat jahe untuk kesehatan. Widya Kesehatan, 1(2), 39-43. DOI: 10.32795/widyakesehatan.v1i2.463.
Bardan, S. N. (2018). Tanaman Berkhasiat Obat. Jagaraksa: PT Sunda Kelapa Pustaka.
Camsudin, L. P., Sholahuddin, A., Kissinger, K., & Fauzana, N. A. (2024). Pengetahuan siswa sekolah MAN 4 Balangan tentang tumbuhan obat di kecamatan halong Kabupaten Balangan pada pelestarian tumbuhan obat tradisional. EnviroScienteae, 20(1), 81-89. DOI: http://dx.doi.org/10.20527/es.v20i1.18876.
Febriawan, R. (2020). Manfaat senyawa kurkumin dalam kunyit pada pasien diare. Jurnal Medika Hutama, 2(01 Oktober), 255-260. URL: https://jurnalmedikahutama.com/index.php/JMH/article/view/63.
Husna, P. A., Kairupan, C. F., & Lintong, P. M. (2022). Tinjauan mengenai manfaat flavonoid pada tumbuhan obat sebagai antioksidan dan antiinflamasi. EBiomedik, 10(1), 76-83. DOI: https://doi.org/10.35790/ebm.v10.i1.38173.
Ismail, J., Runtuwene, M. R., & Fatimah, F. (2012). Penentuan total fenolik dan uji aktivitas antioksidan pada biji dan kulit buah pinang yaki (Areca vestiaria Giseke). Jurnal Ilmiah Sains, 12(2), 84-88. DOI:10.35799/JIS.12.2.2012.557
Kardinan, A., & Dhalimi, A. (2010). Potensi adas (Foeniculum vulgare) sebagai bahan aktif lotion anti nyamuk demam berdarah (Aedes aegypti). Bul. Littro, 21(1), 61-68. URL: https://repository.pertanian.go.id/server/api/core/bitstreams/61347bd2-c5da-401f-b3f2-1df6ef91e04e/content.
Mamoriska, S., Hidayat, M. G., Magda, C. G., Yuliarti, A., Cahyaningsih, E., Manalu, E., & Putri, R. Y. K. (2022). Karakterisasi beras fortifikasi (fortivit) dan beras biofortifikasi (nutri zinc). JURNAL PANGAN, 31(2), 95-112. DOI:10.33964/jp.v31i2.583.
Mariyam, D., Devina, F., Wulandari, P., Nursafitri, E., & Syahriansyah, A. (2023). Rahasia molekul unsur yang terdapat dalam air putih bagi tubuh manusia dalam pandangan islam. Religion: Jurnal Agama, Sosial, Dan Budaya, 1(3), 96-109.
Maryoto, A. (2020). Manfaat Serat Bagi Tubuh. Semarang: ALPRIN
Nuruddin dan Nurmaulinda. 2023. Pengobatan tradisional bebubus Mangkung di Dusun Tutuk Desa Jerowaru Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur. Jurnal Pendidikan Mandala. 8(1):312-321. DOI: http://dx.doi.org/10.58258/jupe.v8i1.4932.
Rohmah, M. N. (2024). Pemanfaatan dan kandungan kunyit (Curcuma domestica) sebagai obat dalam perspektif islam. Es-Syajar: Journal of Islam, Science and Technology Integration, 2(1), 178-186. DOI: https://doi.org/10.18860/es.v2i1.18151
Rosalia, R., Setyaningsih, D., Ahda, A., Aziz, S., Luthfiah, S. L., Apriani, V. D., ... & Malik, M. O. (2022). Studi fitokimia dan aktivitas farmakologi dari kulit batang mesoyi (Massoia aromatica Becc.). Jurnal Buana Farma, 2(2), 10-18. DOI: 10.36805/jbf.v2i2.382.
Simanjuntak, P. (2012). Studi kimia dan farmakologi tanaman kunyit (Curcuma longa L) sebagai tumbuhan obat serbaguna. Agrium, 17 (2); 103-107. DOI: https://doi.org/10.30596/agrium.v17i2.306.
Sopiah, S., Arma, U., & Busman, B. (2017). Aktivitas antijamur ekstrak buah pinang tua (Areca catechu L) terhadap jamur candida albicans pada pasien kandidiasis rongga mulut. B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah, 4(2), 126-132. DOI: https://doi.org/10.33854/JBDjbd.104.
Sumayyah, S. & Salsabila, N. (2017). Obat tradisional: antara khasiat dan efek sampingnya. Majalah Farmasetika, 2(5), 1-4. DOI:10.24198/farmasetika.v2i5.16780.
Wahyudi, E. B., Syafnir, L., & Yuliawati, K. M. (2022, August). Uji Aktivitas Antioksidan Sari Buah Delima Putih (Punica granatum L.) Menggunakan Metode DPPH yang Diformulasikan Menjadi Permen Jelly. In Bandung Conference Series: Pharmacy, 2(2), 926-932. DOI: https://doi.org/10.29313/bcsp.v2i2.4692.
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Hestiani Putri, Luh Putu Sasmita Sridewi Putri, Laelatun Hadawiyah, Ananda Desiani Fitri, Anindita SHM Kusuma
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Penulis yang akan mempublikasikan Artikelnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA harus menyetujui ketentuan sebagai berikut:
- Penulis dapat mempertahankan Hak Cipta Artikel yang akan di publikasikan dan penulis memberikan hak publikasi pertama kepada Jurnal Penabdian Magister Pendidikan IPA dengan pekerjaan secara bersamaan dan berlisensi di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional. yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
- Penulis dimasukkan dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (misalnya: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkan artikel dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
- Penulis diizinkan dan anjurkan untuk mem-posting Artikelnya secara online (misalnya: di repositori institusional atau di website mereka - socmed) setelah diterbitkan oleh Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, hal ini bertujuan untuk mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya capaian pengutipan Artikel (H-Index) lebih banyak. (Lihat Efek Akses Terbuka).