Kebun Kopi Arabika Sembalun Bumbung Sebagai Alternatif Destinasi Agrowisata

Penulis

M. Sarjan , Lalu Ishadi Darwinata , Septia Antasari , Bambang Setiadi Azhari , Achmad Wiranadi Hakim , Muh. Thoriq Dwi Setyawan

DOI:

10.29303/jpmpi.v4i3.872

Diterbitkan:

2021-08-18

Terbitan:

Vol 4 No 3 (2021)

Kata Kunci:

Pariwisata, Kopi, Agro Wisata.

Artikel

Unduhan

Cara Mengutip

Sarjan, M., Darwinata, L. I., Antasari, S., Azhari, B. S., Hakim, A. W., & Setyawan, M. T. D. (2021). Kebun Kopi Arabika Sembalun Bumbung Sebagai Alternatif Destinasi Agrowisata. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 4(3). https://doi.org/10.29303/jpmpi.v4i3.872

Metrik

Metrik sedang dimuat ...

Abstrak

Penulisan ini menggunakan metode deskriptif dan evaluatif. Tujuan penulisan ini untuk memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi, dan hubungan usaha dibidang pertanian. Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang saat ini sedang digalakkan oleh pemerintah. Hal ini disebabkan karena pariwisata mempunyai peran yang sangat penting dalam pembangunan Indonesia khususnya sebagai devisa negara. Pembangunan pariwisata menjadi salah satu sektor yang diunggulkan saat ini. Pembangunan kepariwisataan memerlukan perencanaan dan perancangan yang baik. Sektor pariwisata memberikan kesempatan tumbuhnya berbagai usaha ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat dan membuka lapangan kerja baik formal maupun informal bagi masyarakat. Wisatawan memperoleh pengalaman dari budaya lokal, sementara penduduk lokal memainkan jenis edukasi tentang lingkungan spesifik lokal dan mendapatkan penghasilan. Partisipasi masyarakat memiliki peran penting dalam pengembangan pariwisata agro. Agrowisata merupakan bagian dari objek wisata yang memanfaatkan usaha pertanian sebagai objek wisata. Tetapi juga wisata ini menjadi sarana pendidikan serta hiburan yang menarik bagi para wisatawan. Agrowisata yang berdaya saing dan secara ekonomi dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat terkait dengan produk yang dihasilkan dan dikonsumsi oleh wisatawan. Namun  hal ini juga dialami oleh masyarakat sembalun. Dimana Kebun kopi sembalun mempunyai potensi agrowisata yang cukup baik, namun terdapat pula kelemahan seperti keterbatasan dana, kurangnya sarana dan prasarana penunjang, serta kurangnya atraksi wisata yang ditawarkan. objek wisata yang ditawarkan bersifat rekreasi dan edukatif.

Referensi

Jojok Dwiridotjahjono, dkk, 2017. Pengembangan Agroekowisata Berbasis Perkebunan Kopi Rakyat di Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan.

Badan Pusat Statistik. 2015. Produksi Kopi Di Indonesia. Badan Pusat Statistik, Jakarta.

Rahardjo, P. 2012. Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika dan Robusta. Penebar Swadaya, Jakarta.

https://www.baktikunegeriku.com/ diakses pada tanggal 08 Februari 2021, pukul 06:00 WITA

www.coffeelend.com/diakses pada tanggal 08 Februari 2021, pukul10:00 WITA

Biografi Penulis

M. Sarjan, Universitas Mataram

Lisensi

Penulis yang akan mempublikasikan Artikelnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA harus menyetujui ketentuan sebagai berikut:

  1. Penulis dapat mempertahankan Hak Cipta Artikel yang akan di publikasikan dan penulis memberikan hak publikasi pertama kepada Jurnal Penabdian Magister Pendidikan IPA dengan pekerjaan secara bersamaan dan berlisensi di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional. yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
  2. Penulis dimasukkan dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (misalnya: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkan artikel dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
  3. Penulis diizinkan dan anjurkan untuk mem-posting Artikelnya secara online (misalnya: di repositori institusional atau di website mereka - socmed) setelah diterbitkan oleh Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, hal ini bertujuan untuk mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya capaian pengutipan Artikel (H-Index) lebih banyak. (Lihat Efek Akses Terbuka).