Pelatihan Pembuatan Produk Sederhana Berbasis Kimia Bahan Alam untuk Guru IPA Sekolah Menengah Atas

Penulis

Sri Rahmawati , Jumari Ustiawaty

DOI:

10.29303/jpmpi.v8i2.9061

Diterbitkan:

2025-06-21

Terbitan:

Vol 8 No 2 (2025): April-Juni 2025

Kata Kunci:

Produk Sederhana, Kimia Bahan Alam, Guru IPA SMA.

Artikel

Unduhan

Cara Mengutip

Rahmawati, S., & Ustiawaty, J. (2025). Pelatihan Pembuatan Produk Sederhana Berbasis Kimia Bahan Alam untuk Guru IPA Sekolah Menengah Atas. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 8(2), 562–567. https://doi.org/10.29303/jpmpi.v8i2.9061

Metrik

Metrik sedang dimuat ...

Abstrak

Guru IPA di Sekolah Menengah Atas (SMA) seringkali menghadapi keterbatasan dalam menyajikan praktikum kimia yang menarik dan kontekstual, terutama terkait pemanfaatan bahan alam. Kurangnya pelatihan dan sumber daya membuat pembelajaran kimia terkesan abstrak dan kurang aplikatif. Oleh karena itu, pelatihan pembuatan produk sederhana berbasis kimia bahan alam dirancang untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mengembangkan praktikum yang inovatif dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini bertujuan untuk (1) meningkatkan pemahaman guru tentang prinsip kimia bahan alam, (2) melatih guru membuat produk sederhana (seperti sabun, lilin, atau ekstrak essensial) dari bahan alam, dan (3) mendorong penerapan praktikum berbasis proyek (PjBL) di kelas. Pelatihan dilaksanakan dalam bentuk workshop hybrid (luring dan daring) selama dua hari, meliputi: (1) penyampaian materi kimia bahan alam dan keselamatan kerja, (2) demonstrasi pembuatan produk, (3) praktik mandiri oleh peserta dengan pendampingan, serta (4) evaluasi melalui diskusi dan kuesioner. Peserta terdiri dari 30 guru IPA SMA dari berbagai daerah. Peserta berhasil membuat produk berbahan alam. Selain itu, peserta menyatakan kesiapan untuk menerapkan praktikum serupa di sekolah mereka. Pelatihan ini efektif dalam meningkatkan keterampilan guru karena menggabungkan pendekatan teoritis dan praktik langsung. Produk yang dihasilkan juga mudah direplikasi di sekolah dengan biaya rendah. Tantangan utama adalah ketersediaan bahan alam yang bervariasi di tiap daerah, sehingga perlu disusun modul alternatif berbasis bahan lokal. Kegiatan ini berhasil memberdayakan guru IPA SMA untuk mengintegrasikan kimia bahan alam ke dalam pembelajaran. Dampak jangka panjangnya adalah peningkatan minat siswa terhadap kimia melalui praktikum yang aplikatif dan berkelanjutan.

Referensi

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Panduan Pengembangan Pembelajaran IPA SMP/MTs. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMP, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Harborne, J.B. (1996). Phytochemical Methods: A Guide to Modern Techniques of Plant Analysis. London: Chapman and Hall.

Kurniawati, D., & Mahmudah, F.N. (2019). Pelatihan Pembuatan Produk Rumah Tangga Berbahan Alami sebagai Alternatif Kegiatan Pembelajaran. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 30–38.

Muliani, A., & Susilowati, T. (2022). Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Pengembangan Produk Kimia dari Bahan Alam. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 8(1), 14–23.

Supriyatno, T. (2020). Strategi Pembelajaran IPA yang Efektif dan Inovatif. Yogyakarta: Deepublish.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. (2022). Kurikulum Merdeka: Panduan Pembelajaran dan Asesmen. Jakarta: Kemendikbudristek.

WHO. (2009). Guide to Local Production: WHO-Recommended Handrub Formulations. Geneva: World Health Organization.

Purnama, S., & Lestari, R. (2021). Inovasi Produk Teh Herbal dari Tanaman Obat Keluarga (TOGA) untuk Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 7(2), 112–119.

Kusuma, I. W., & Mahadewi, N. P. A. (2020). Edukasi Pembuatan Minuman Herbal Berbasis Bahan Alam Lokal dalam Meningkatkan Literasi Sains Masyarakat. Jurnal Abdimas Udayana, 9(1), 67–73.

Sari, Y., & Kurniasari, A. (2022). Pembuatan Teh Herbal dari Campuran Kumis Kucing dan Daun Jati Belanda Sebagai Minuman Fungsional. Jurnal Sains dan Kesehatan, 6(1), 55–61.

Departemen Kesehatan RI. (2011). Farmakope Herbal Indonesia (Edisi I). Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. (2022). Panduan Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Kurikulum Merdeka. Jakarta: Kemendikbudristek.

Biografi Penulis

Sri Rahmawati, Universitas Mataram

Jumari Ustiawaty, Universitas Mataram

Lisensi

Hak Cipta (c) 2025 Sri Rahmawati, Jumari Ustiawaty

Creative Commons License

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Penulis yang akan mempublikasikan Artikelnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA harus menyetujui ketentuan sebagai berikut:

  1. Penulis dapat mempertahankan Hak Cipta Artikel yang akan di publikasikan dan penulis memberikan hak publikasi pertama kepada Jurnal Penabdian Magister Pendidikan IPA dengan pekerjaan secara bersamaan dan berlisensi di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional. yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
  2. Penulis dimasukkan dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (misalnya: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkan artikel dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
  3. Penulis diizinkan dan anjurkan untuk mem-posting Artikelnya secara online (misalnya: di repositori institusional atau di website mereka - socmed) setelah diterbitkan oleh Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, hal ini bertujuan untuk mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya capaian pengutipan Artikel (H-Index) lebih banyak. (Lihat Efek Akses Terbuka).