The Education and Training on Making Local Microorganisms (MOL) as Activators of Organic Fertilizer on a Household Scale in the Women's Farmer Group in Darmaji Village, Central Lombok Regency

Education and Training on Making Local Microorganisms (MOL) as Activators of Organic Fertilizer on a Household Scale in the Women's Farmer Group in Darmaji Village, Central Lombok Regency

Penulis

Nurhidayah , Hijriati Sholehah , Nefi Andriana Fajri , Hairun Anwar , Sahril Ramadoan , Mulhidin

DOI:

10.29303/jpmpi.v7i4.9541

Diterbitkan:

2024-11-05

Terbitan:

Vol 7 No 4 (2024): Oktober-Desember 2024

Kata Kunci:

Kata Kunci : Sosialisasi, Edukasi, Pelatihan pembuatan MOL dan pupuk organik

Artikel

Unduhan

Cara Mengutip

Nurhidayah, Hijriati Sholehah, Nefi Andriana Fajri, Hairun Anwar, Sahril Ramadoan, & Mulhidin. (2024). The Education and Training on Making Local Microorganisms (MOL) as Activators of Organic Fertilizer on a Household Scale in the Women’s Farmer Group in Darmaji Village, Central Lombok Regency: Education and Training on Making Local Microorganisms (MOL) as Activators of Organic Fertilizer on a Household Scale in the Women’s Farmer Group in Darmaji Village, Central Lombok Regency. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 7(4), 1212–1219. https://doi.org/10.29303/jpmpi.v7i4.9541

Metrik

Metrik sedang dimuat ...

Abstrak

Kabupaten Lombok Tengah bagian utara merupakan wilayah yang masih asri, salah satunya yaitu Desa Darmaji. Penduduk desa Darmaji mayoritas mata pencahariannya adalah sebagai buruh tani/perkebunan dan petani/pekebun, serta buruh harian lepas. Di dalam bidang pertanian diperlukan adanya inovasi untuk membantu pertumbuhan tanaman menjadi lebih subur dan berkembang dengan baik untuk itu diperlukan adanya pupuk. Namun, di era ini pupuk kimia lebih sering digunakan. Dampak pemakaian pupuk kimia mempuanyai efek yang cepat dalam meningkatkan produksi tetapi dengan kadar yang tidak seimbang. Hal tersebut kemampuan lahan melebihi dosis dan rusak. Tanah yang subur adalah tanah yang mempunyai profil yang dalam (kedalaman yang sangat dalam) melebihi 150 cm, strukturnya gembur remah, pH 6-6,5, mempunyai aktivitas jasad renik yang tinggi (maksimum). Kandungan unsur haranya yang tersedia bagi tanaman cukup dan tidak terdapat pembatas-pembatas tanah untuk pertumbuhan tanaman (Sutejo.2002) dalam (Yasmin et al, 2022), selain itu pupuk kimia membutuhkan biaya yang cukup tinggi dalam menunjang aktivitas pertanian masyarakat.

Untuk itu salah satau solusi yang dapat di lakukan dari kenyataan di atas ialah dengan menggunakan MOL (Mikro Organisme Lokal) yang dapat memberikan dampak positif lebih banyak daripada pupuk kimia atau lebih ramah lingkungan, serta dapat berkelanjutan, karena bahan utama yang di butuhkan mudah untuk di peroleh dari hasil aktivitas masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, seperti sisa makanan (nasi basih), limbah sayuran, air cucian beras, buah busuk, dan bonggol pisang. Mol yang dihasilkan oleh Masyarakat dapat digunakan langsung sebagai pupuk cair dan dapat juga digunakan sebagai bioaktivator pengomposan atau pembuatan pupuk organik. Dengan melihat potensi wilayah dan antusias masyarakat terutama Kelompok Wanita Tani (KWT) desa Darmaji selama menjadi mitra, melatarbelakangi kami melakukan pengabdian dalam bentuk sosialisasi, edukasi dan Pelatihan pembuatan MOL dan pembuatan pupuk organik dari MOL yang dihasilkan.

Referensi

Yasmin, A., Alfalaqi, H. M., Taufiqulhakim, Z., & Elfarisna, E. (2022, October). INOVASI PERTANIAN MELALUI PEMBUATAN MIKRO ORGANISME LOKAL (MOL) PADA MASYARAKAT DI DESA CURUG WETAN. In Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ (Vol. 1, No. 1).

Arifan, F., Setyati, W. A., Broto, W., & Dewi, A. L. (2020). Pemanfaatan Nasi Basi Sebagai Mikro Organisme Lokal (MOL) Untuk Pembuatan Pupuk Cair Organik di Desa Mendongan Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang. Jurnal Pengabdian Vokasi, 1(4), 252-255.

Dewi, S. P. (2021). Pengelolaan Sampah di Bank Sampah KSM CBO Ikatan Buruh Migran Tinumpuk Berseri.

Djuhari, D., & Muslikah, S. (2023). Efisiensi Pupuk NPK Akibat Pemberian MOL Kohe Kambing dengan Frekuensi Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Melon (Cucumis melo L.). AGRONISMA, 11(1).

Firdaus, Febriwendi. 2011. Kualitas Pupuk Kompos Campuran Kotoran Ayam Dan Batang Pisang Menggunakan Bioaktivator MOL Tapai. Skripsi. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.

Hadi, R. A. (2019). Pemanfaatan MOL (mikroorganisme lokal) dari Materi yang Tersedia di Sekitar Lingkungan. Agroscience (Agsci), 9(1), 93.

INDAH, R. (2022). Problematika Tenaga Kependidikan Dan Pendidik Dalam Mengatasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer (Anbk) Tahun 2021 Di Sdit Al-Ahsan Sukaraja Seluma (Doctoral dissertation, UIN FATMAWATI SUKARNO BENGKULU).

Kurniawan, A. (2018). Mol Production (Local Microorganisms) With Organic Ingredients Utilization Around Produksi Mol (Mikroorganisme Lokal) Dengan Pemanfaatan. Jurnal Hexagro, 2(2), 36-44.

Nurhidayah, N., Winata, L. R., & Fahruddin, F. (2019). Pemanfaatan Isolat Bakteri dari Cairan Pulp Kakao sebagai Bioaktivator dalam Pengomposan Limbah Kulit Buah Kakao. Celebes Biodiversitas, 2(2), 1-6.

Purwasasmita, M., & Kunia, K. (2009, October). Mikroorganisme lokal sebagai pemicu siklus kehidupan dalam bioreaktor tanaman. In Seminar nasional teknik kimia Indonesia (Vol. 19).

Tony, T., Setiawan, S., Rahman, R., & Rasud, Y. UJI BAHAN BAKU MIKROORGANISME LOKAL (MOL) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PAKCHOY (Brassica Rapa L) SECARA HIDROPONIK

Biografi Penulis

Nurhidayah, Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan Mataram

Lisensi

Hak Cipta (c) 2024 Nurhidayah, Hijriati Sholehah, Nefi Andriana Fajri, Hairun Anwar, Sahril Ramadoan, Mulhidin

Creative Commons License

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Penulis yang akan mempublikasikan Artikelnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA harus menyetujui ketentuan sebagai berikut:

  1. Penulis dapat mempertahankan Hak Cipta Artikel yang akan di publikasikan dan penulis memberikan hak publikasi pertama kepada Jurnal Penabdian Magister Pendidikan IPA dengan pekerjaan secara bersamaan dan berlisensi di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional. yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
  2. Penulis dimasukkan dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (misalnya: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkan artikel dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
  3. Penulis diizinkan dan anjurkan untuk mem-posting Artikelnya secara online (misalnya: di repositori institusional atau di website mereka - socmed) setelah diterbitkan oleh Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, hal ini bertujuan untuk mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya capaian pengutipan Artikel (H-Index) lebih banyak. (Lihat Efek Akses Terbuka).