Pelatihan Pembuatan Sabun Dari Minyak Jelantah Pada Kader PKK Di Desa Bengkaung
DOI:
10.29303/jpmpi.v7i4.9588Diterbitkan:
2024-12-19Terbitan:
Vol 7 No 4 (2024): Oktober-Desember 2024Kata Kunci:
desa Bengkaung, minyak jelantah, pelatihan, sabunArtikel
Unduhan
Cara Mengutip
Metrik
Abstrak
Penggunaan minyak goreng berulang kali lebih dari dua kali masih menjadi hal yang lumrah di masyarakat Indonesia. Minyak goreng yang sudah digunakan disebut sebagai minyak jelantah, dan mengkonsumsinya dapat memberikan efek negatif pada kesehatan dua kali lebih besar dibanding asam lemak jenuh. Limbah minyak jelantah juga menyebabkan pencemaran pada tanah dan perairan. Salah satu pendekatan yang paling sederhana dari pemanfaatan minyak jelantah adalah dengan membuatnya menjadi sabun. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan minyak jelantah menjadi barang yang memiliki nilai ekonomi dan mengurangi jumlah limbah minyak yang dibuang ke lingkungan. Pelatihan ini dilaksanakan kepada kader PKK di Desa Bengkaung pada bulan September. Fasilitator kegiatan ini adalah apoteker, dermatologis, dan mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Mataram. Tahapan awal pembuatan sabun, minyak jelantah ditambahkan arang selama 72 jam untuk menjernihkan dan menghilangkan aroma tidak enak. Minyak jelantah kemudian disaring dan ditambahkan dengan formula dasar pembuatan sabun yaitu minyak bunga matahari, VCO, minyak zaitun, NaOH, dan air. NaOH diperlukan untuk proses saponifikasi, merubah minyak menjadi sabun. Untuk menambah nilai estetika atau manfaat sabun, dapat digunakan madu, yogurt, atau pewarna alami seperti bunga telang. Sabun kemudian dicetak lalu dibiarkan hingga mengeras. Mengingat prosesnya yang sederhana serta menggunakan alat dan bahan yang juga mudah didapatkan, kader PKK Desa Bengkaung sangat antusias melakukan pembuatan sabun minyak jelantah. Kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan, serta memberikan peluang usaha untuk meningkatkan pendapatan keluarga di Desa Bengkaung.
Referensi
Antonic, B., Dordevic, D., Jancikova, S., Tremlova, B., Nejezchlebova, M., Goldová, K., & Treml, J. (2021). Reused plant fried oil: A case study with home-made soaps. Processes, 9(3), 1–12. https://doi.org/10.3390/pr9030529
Bhat, S., Maganja, D., Huang, L., Wu, J. H. Y., & Marklund, M. (2022). Influence of heating during cooking on trans fatty acid content of edible oils: A systematic review and meta-analysis. Nutrients, 14(7), 1–11. https://doi.org/10.3390/nu14071489
Febijanto, I., Ulfah, F., Kusrestuwardhani, Siswanto, & Yuwono Trihadi, S. E. (2023). A Review on used cooking oil as a sustainable biodiesel feedstock in Indonesia. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 1187(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/1187/1/012011
Hartini, S., Widharto, Y., Indarto, S. R., & Murdikaningrum, G. (2021). Eco-efficiency analysis of waste cooking oil recycling into liquid dish soap using life cycle assessment. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 896(1), 1–8. https://doi.org/10.1088/1755-1315/896/1/012066
Li, W., Guan, R., Yuan, X., Wang, H., Zheng, S., Liu, L., & Chen, X. (2020). Product Soap from Waste Cooking Oil. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 510(4), 1–5. https://doi.org/10.1088/1755-1315/510/4/042038
Maidin, N. A., Rahman, M. H. A., Ahmad, M. N., Osman, M. H., Wahid, M. K., Ahmad, U. H., Tan, H. S., & Anuar, N. F. B. W. (2020). Soap Making Machine Development for Home Appliances. IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, 917(1), 1–13. https://doi.org/10.1088/1757-899X/917/1/012066
Rahayu, S., Pambudi, K. A., Afifah, A., Fitriani, S. R., Tasyari, S., Zaki, M., & Djamahar, R. (2021). Environmentally safe technology with the conversion of used cooking oil into soap. Journal of Physics: Conference Series, 1869(1), 1–8. https://doi.org/10.1088/1742-6596/1869/1/012044
Tsai, W. T. (2019). Mandatory recycling of waste cooking oil from residential and commercial sectors in Taiwan. Resources, 8(38), 1–11. https://doi.org/10.3390/resources8010038
Wee, H. M., Budiman, S. D., Su, L. C., Chang, M., & Chen, R. (2016). Responsible supply chain management – an analysis of Taiwanese gutter oil scandal using the theory of constraint. International Journal of Logistics Research and Applications, 19(5), 380–394. https://doi.org/10.1080/13675567.2015.1090964
Yang, K., Fahad, S., & He, H. (2022). Assessing the cooking oil fume exposure impacts on Chinese women health: An influential mechanism analysis. Environmental Science and Pollution Research, 29(35), 53860–53872. https://doi.org/10.1007/s11356-022-19368-8
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Nisa Isneni Hanifa, Agriana Rosmalina Hidayati, Neneng Rachmalia Izzatul Mukhlishah, Windah Anugrah Subaidah, Indra Purnomo, Faizul Bayani
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Penulis yang akan mempublikasikan Artikelnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA harus menyetujui ketentuan sebagai berikut:
- Penulis dapat mempertahankan Hak Cipta Artikel yang akan di publikasikan dan penulis memberikan hak publikasi pertama kepada Jurnal Penabdian Magister Pendidikan IPA dengan pekerjaan secara bersamaan dan berlisensi di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional. yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
- Penulis dimasukkan dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (misalnya: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkan artikel dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
- Penulis diizinkan dan anjurkan untuk mem-posting Artikelnya secara online (misalnya: di repositori institusional atau di website mereka - socmed) setelah diterbitkan oleh Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, hal ini bertujuan untuk mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya capaian pengutipan Artikel (H-Index) lebih banyak. (Lihat Efek Akses Terbuka).