Making Solid Compost from Cow Manure to Increase Agricultural Yields in Karang Bajo Village, Bayan District, North Lombok Regency

Authors

Baiq Rifka Kurniasani

DOI:

10.29303/jpmpi.v6i3.4777

Published:

2023-07-25

Issue:

Vol. 6 No. 3 (2023): Juli - September

Keywords:

Fertilizer, Compost, Cow Manure

Articles

How to Cite

Kurniasani, B. R. (2023). Making Solid Compost from Cow Manure to Increase Agricultural Yields in Karang Bajo Village, Bayan District, North Lombok Regency. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 6(3), 518–522. https://doi.org/10.29303/jpmpi.v6i3.4777

Metrics

Jumlah akses PDF
2,531
Jul 25 '23Jul 28 '23Jul 31 '23Aug 01 '23Aug 04 '23Aug 07 '23Aug 10 '23Aug 13 '23Aug 16 '23Aug 19 '23Aug 22 '239
|

Abstract

The purpose of processing cow dung into organic fertilizer is to produce a processed product so that it has additional value compared to before processing and to increase people's skills in utilizing livestock waste. In Karang Bajo Village, Bayan District, North Lombok Regency, it is a village where the majority of the population relies on the economy from the agricultural sector. However, this village has not utilized natural products, in this case cow dung, as a basic ingredient for organic fertilizer used in their own farming. Therefore, the author aims to invite the public to utilize and process cow dung into organic compost. There are three stages in carrying out this service method, namely the preparatory stage is carried out by making a composting module, the socialization stage is carried out in meetings with residents and composting training, and the final report preparation stage. In this activity, the people of Karang Bajo Village can make solid compost made from cow dung which can be used in agriculture.

 

Keywords: Fertilizer, Compost, Cow Manure

References

Dewi, N. M. E. Y., Setiyo, Y., dan Nada, I. M. (2017). Pengaruh Bahan Tambahan pada Kualitas Kompos Kotoran Sapi. Jurnal Beta, 5(1), 76-82.

Hartono, J. S. S., M. Same., dan Y. Parapasan. (2014). Peningkatan mutu kompos kiambang melalui aplikasi teknologi hayati dan kotoran ternak sapi. Jurnal Pertanian Terapan, 14(3): 196-202.

Noverita, S. V. (2005). Pengaruh pemberian nitrogen dan kompos terhadap komponen pertumbuhan tanaman lidah buaya (Aloe vera). Jurnal Penelitian Bidang Pertanian, 3(3): 57-67.

Murbandono, L. (1995). Membuat Kompos. Penebar Swadaya: Jakarta.

Prihandini, P. W. dan Purwanto, T. (2007). Pembuatan Kompos Berbahan Kotoran Sapi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan: Pasuruan.

Purwendro. S., dan Nurhidayat. (2006). Mengolah sampah untuk pupuk dan pestisida organik Seri Agritekno. Penebar Swadaya: Jakarta.

Sutanto.R. (2008). Pertanian Organik. Kanisius: Yogyakarta

Yuwono, D. (2005). Kompos. Penebar Swadaya: Jakarta.

Author Biography

Baiq Rifka Kurniasani, Universitas Mataram

License

Penulis yang akan mempublikasikan Artikelnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA harus menyetujui ketentuan sebagai berikut:

  1. Penulis dapat mempertahankan Hak Cipta Artikel yang akan di publikasikan dan penulis memberikan hak publikasi pertama kepada Jurnal Penabdian Magister Pendidikan IPA dengan pekerjaan secara bersamaan dan berlisensi di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional. yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
  2. Penulis dimasukkan dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (misalnya: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkan artikel dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
  3. Penulis diizinkan dan anjurkan untuk mem-posting Artikelnya secara online (misalnya: di repositori institusional atau di website mereka - socmed) setelah diterbitkan oleh Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, hal ini bertujuan untuk mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya capaian pengutipan Artikel (H-Index) lebih banyak. (Lihat Efek Akses Terbuka).