Studi Penerapan Good Farming Practice pada Usaha Pemeliharaan Kambing Peranakan Ettawa (PE) di Ud Muda Bakti Barokah Lombok Tengah

Authors

N. Sadia , Kertanegara , I G L Media , A. Rai Somaning Asih , M. Dohi

DOI:

10.29303/jcar.v4i4.2619

Published:

2022-12-13

Issue:

Vol. 4 No. 4 (2022): November

Keywords:

Good Farming Practice, Pemeliharaan intensif, Kambing PE.

Articles

Downloads

How to Cite

Sadia , N. ., Kertanegara, Media , I. G. L. ., Asih, A. R. S. ., & Dohi, M. . (2022). Studi Penerapan Good Farming Practice pada Usaha Pemeliharaan Kambing Peranakan Ettawa (PE) di Ud Muda Bakti Barokah Lombok Tengah. Journal of Classroom Action Research, 4(4). https://doi.org/10.29303/jcar.v4i4.2619

Downloads

Download data is not yet available.

Metrics

Metrics Loading ...

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang Penerapan Good Farming Practice Pada Usaha Pemeliharaan Kambing Peranakan Ettawa (PE) di UD Muda Bakti Barokah (UD MBB) Lombok Tengah, Aspek Teknis Faktor Penentu Good Dairy Farming Practice Ternak Kambing Perah disamping untuk mengetahui performen produksi kambing PE yang diusahakan dengan peliharaan yang sedang diterapkan. Penelitian akan menggunakan metode survei, observasi, pengamatan dan pengukuran langsung di Peranakan UD MBB. Alat yang digunakan mengambil data adalah kuisioner dan atau Petunjuk Teknis Daftar Kesesuaian GDFP Budidaya Kambing (Kementan, 2001). Pengumpulan data menggunakan Teknik wawancara langsung dengan pengusaha peternakan kambing PE dan pengukuran sampel konsumsi pakan, produksi susu, perubahan bobot badan induk dan kualitas susu. Data yang diperoleh ditabulasi dan dianalisis menggunakan Arithematic Mean dan Standar deviasi (Mean±STDEV) dengan menggunakan Spreadsheet Microsoft Excel 2007, selanjutnya dibahas secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil evaluasi kesesuaian GDFP Kambing Perah PE pada UD MBB tergolong ke dalam kategori III (Cukup Baik) dengan Aspek yang telah terselenggara dengan baik sebesar 60.12 %, meliputi aspek Prasarana dan Sarana. (78.49 %), Cara Budidaya/Pemeliharaan (70.00) dan  Kesehatan Hewan (70.00) Aspek yang belum terselenggara dengan baik sebanyak 41.67 % antara lain Pelestarian Lingkungan Hidup (50 %) dan Pencatatan atau Recording (33.33 %). Jadi Peternakan UD MBB layak untuk diusulkan dan mendapatkan sertifikat dari Dinas Peternakan. Rata-rata Skor Nilai Aspek Teknis Faktor Penentu Good Dairy Farming Practice Ternak Kambing Perah di UD MBB “Cukup Baik†dengan Aspek yang telah terselenggara dengan baik sebesar nilai 2.81, meliputi aspek Bibit dan Reproduksi (2.86), Kandang dan Peralatan (3.00), Kesehatan Ternak (3.00) dan Kesejahteraan Ternak (3.29). Aspek yang belum terselenggara dengan baik hanya pada aspek Manajemen Pakan dan Air Minum dengan skor 1.89. Performen produksi susu perubahan bobot badan induk dan kualitas susu kambing PE yang diusahakan dengan GDFP yang sedang diterapkan pada peternakan di UD MBB sudah termasuk cukup baik, yaitu rata-rata produksi susu dan PBBH selama penelitian masing-masing sebesar 1454.17±116.73 ml/ekor/hari dan 35.71±20.36 gram/hari. Begitu pula kualitas susu kambing PE yang dihasilkan dapat dinyatakan sudah baik dan lebih tinggi dari syarat standar yang ditetapkan pada SNI, Dirjen Peternakan, Milk Codex dan Thai Agriculture standar.

References

Adhar.2004.ProduksidanKandunganBahan Kering,KadarAbu,BahanKering Tanpa Lemak dan Kadar Laktosa Susu Kambing Lokal yang Dipelihara Secara Tradisional di Teaching FarmLingsar. Skripsi.Fakultas Peternakan Universitas Mataram, Mataram.

Adnan, M., 1984. Kimia dan Tekonologi Pengolahan Air Susu. Offset. Yogyakarta.

Andriani.2003.Optimalisasi Produksi Anak dan Susu Kambing Peranakan Ettawa Dengan Superovulasi dan Suplementasi Seng.Thesis.ProgramPascasarjana, Institut PertanianBogor,Bogor.

Anonim (1998). SNI 01-3950-1998 Susu Segar. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta

Anonim.2012.Buku Panduan Ternak Kambing dan Bebiri. Buku ajar.Operasi Perkhidmatan Sokongan.Taman Pertanian Universiti.Universitas Putra Malaysia.

Asih, A.R.S., 2006. Pengembangan Kambing Perah Sebagai Penghasil Susu Untuk Meningkatkan Status Gizi Masyarakat Pedesaan di Pulau Lombok.. Majalah Oriza Vol. IV/No.4 Januari, 2006.

Berg,J.C.T.1988.DairyTechnologyintheTropicsandSubtropics.3rd.Ed.Pudoc. Wageningen , Netherland.

Budiarsana,I.G.M.,I.K.Sutama.2001.KumpulanHasil-hasilPenelitian Peternakan APBNtahun Anggaran1999/2000. Penelitian TernakRuminansia Kecil. BalaiPenelitianTernak,Pusat PenelitiandanPengembanganPeternakan, Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor.

Cahyono, B., (1998). Beternak Domba Dan Kambing. Penerbit Komsumsi, Yogyakarta.

Daniar.2007. Kadar Lemak Susu Sapi. http://1ggplus.wordpress.com/2007/11/05.

Diakses 19 April2017.

Devendra, C., dan Burn, M., 1994. Produksi Kambing Di Daerah Tropis. ITB Bandung Dan Universitas Udayana Bali, Bandung.

Donbibos.2012.Komposisi dan Nutrisi Susu Kambing.http://donbibos.blog spot.com/komposisi-dan-nutrisi-susukambing.Diakses 12 Juni 2017.

Eniza.2004.Dasar PengolahanSusudanHasilIkutanTernak. http://library.usu.ac.id/

download/fp/ternak-eniza2.pdf. Diakses 1 April2017.

Ernawati.1991. Pengaruh Tatalaksana Pemerahan Terhadap Kualitas Susu Kambing. Journal Media Peternakan.Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.Bogor.Vol 15: 38-46

Fajar, A. (2009). Study Performen Bibit Kambing PE yang Diintroduksi dari Jawa ke Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat. Skripsi Fakultas Peternakan Universitas Mataram, Mataram.

Hadiwiyoto, S., 1994. Tehnologi Uji Mutu Susu dan Hasil Olahannya. Liberty, Yogyakarta

Hardjosubroto, W. 1994. Aplikasi Pemuliabiakan Ternak di Lapangan. PT Grasindo.

Jakarta.

Ilyas, S., 20016. Komposisi Kimia Air Susu Ternak Kambing Peranakan Etawa yang Mendapat Suplemen Multi Nutrisi dengan Ransum Basal Campuran Gamal dan Lamtoro. Skripsi Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin. Makasar.

Kartasudjana,R.2001.Proses Pemotongan Ternak di RPH. BahanAjar SMK Peternakan.DepartemenPendidikan Nasional, Jakarta.

Kertanegara, Asih, A.R.S, N. Sadia dan Spudiati (2015). Produksi dan komposisi susu kambing PE yang diberi perlakuan ransum mengandung berbagai level daun turi. Laporan Penelitian PNBP. Fakultas Peternakan Universitas Mataram, Mataram.

Marini, P.M., Y.Y. Suranindyah dan W.M. Tridjoko. 2010. Produksi dan Komposisi Susu Kambing Peranakan Ettawa yang Diberi Suplemen Daun Katu (Sauropus androgynus (L.) Merr) pada Awal Masa Laktasi.Buletin Peternakan Vol. 34(2): 94-102.

Mmbengwa,V.M.,L.M.J.SchwallbackandT.Muller.2008.GoatandBoarGoats.College ofAgricultural and Life Sciences, University of South Africa(UNISA), Florida. http://vmmbengw@unisa.ac.za.Diakses 22Februari 2017.

License

Copyright (c) 2022 N. Sadia , Kertanegara, I G L Media , A. Rai Somaning Asih, M. Dohi

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

  • Authors who publish with Journal of Classroom Action Research, agree to the following terms:

  1. Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License (CC-BY License). This license allows authors to use all articles, data sets, graphics, and appendices in data mining applications, search engines, web sites, blogs, and other platforms by providing an appropriate reference. The journal allows the author(s) to hold the copyright without restrictions and will retain publishing rights without restrictions.
  2. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in Journal of Classroom Action Research.
  3. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).